Sesi 11 & 12 Akuntansi Pajak-Aktiva Tetap

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Sesi 11 & 12 Akuntansi Pajak-Aktiva Tetap Hafiez Sofyani, M.Sc.

KLASIFIKASI dan Karakteristik Aktiva tetap merupakan aktiva tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan

PENGKUAN PENGELUARAN UNTUK AKTIVA TETAP dikelompokkan menjadi: Pengeluaran pada waktu perolehan; Pengeluaran seteleh aktiva tersebut diperoleh yang dapat dirinci menjadi: Pengeluaran pendapatan yang lazim disebut revenue expenditure; Pengeluaran modal yang lazim disebut capital expenditure

PENCATATAN PEROLEHAN AKTIVA TETAP Perolehan AT, antara lain: Diperoleh dengan harga lumpsump (gabungan); Diperoleh dengan pembayaran berkala; Pembelian dengan cara leasing; Perolehan dengan trade-in Perolehan dengan menerbitkan surat berharga; Perolehan dari donasi; dan Dibangun sendiri.

PEROLEHAN SEKELOMPOK AKTIVA DENGAN HARGA GABUNGAN/LUMPSUMP Harga gabungan/lumpsump adalah suatu harga untuk beberapa aktiva. contoh PT A membeli tanah, bangunan dan peralatan dengan harga Rp 80 jt. Harga ini harus dialokasikan kepada 3 jenis harta tersebut dengan menggunakan perbandingan harga taksiran dari tanah, bangunan, dan peralatan. Harga taksiran tanah Rp 28 jt, bangunan Rp 60 jt, equipment Rp 12 jt

Alokasi Tgl. Akun Debet Kredit Tanah Bangunan Peralatan Kas 22.4 jt Jenis harta Nilai Taksiran (Rp) Perhitungan Alokasi Jumlah Alokasi (Rp) Tanah 28 jt 28/100 x 80 jt 22.4 jt Bangunan 60 jt 60/100 x 80 jt 48 jt Peralatan 12 jt 12/100 x 80 jt 9.6 jt 100 jt 80 jt Tgl. Akun Debet Kredit Tanah Bangunan Peralatan Kas 22.4 jt 48 jt 9.6 jt 80. jt

Analisa Pajak Atas Tanah dan Bangunan di kenakan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan) NPOPTKP = Rp. 60 jt NPOKP = Rp. 70,4 jt-Rp. 60 jt = Rp.10.4 jt Tarif 5 % Maka BPHTB = 5 % x Rp. 10.4 jt = Rp. 520 rb

Analisa Pajak Atas Perolehan Alat yang dikenakan PPN Jika PKP Nilai Rp. 9,6 Jt Tarif 10% PPN = Rp. 9,6 Jt x 10% = Rp. 960.000

PEROLEHAN AKTIVA DENGAN PEMBAYARAN BERKALA Jika status harta tetap diperoleh dengan pembayaran secara angsuran Aktiva dicatat sebesar harga tunai aktiva tersebut bukan jumlah dari pembayaran angsuran dan downpaymentnya. Variasi yang mungkin timbul, seperti: Harga tunai diketahui; Harga tunai tidak diketahui.

Tgl. Akun Debet Kredit Hutang Biaya Bunga Kas 5 jt 3.25 jt 8.25 jt Perusahaan pada tanggal 2 Januari 2006 membeli AT yang harga tunainya adalah Rp 100 jt. Pada waktu itu dibayar uang muka Rp 35 jt sisanya dibayar angsuran tengah tahunan sebesar Rp 5 jt ditambah bunga 5% dari hutang yang belum dibayar. Tgl. Akun Debet Kredit Tanah Kas Hutang 100 jt 35 jt 65 jt Tgl. Akun Debet Kredit Hutang Biaya Bunga Kas 5 jt 3.25 jt 8.25 jt

Analisa Pajak Pembelian AT dengan bentuk Tanah maka dikenakan BPHTB Tahunan dikenakan PBB Jika AT merupakan barang kena pajak maka dikenakan PPN 10% AT Mobil 100 jt PPN 10 jt Kas 45 jt Utang 65 jt

Penyusutan AT Depresiasi adalah alokasi secara sistematis dan rasional atas biaya dari aktiva tetap ke tahun-tahun manfaatnya. Alasan perhitungan penyusutan AT karena digunakan lebih dari satu tahun yang bermanfaat untuk memperolah pendapatan selama umurnya Jenis AT Berujud Tidak Berujud

Tarif Penyusutan Tarif GL SM Masa Manfaat Kelompok Bukan Bangunan 4 tahun 25% 50% Kel 2 8 tahun 12,5% Kel 3 16 tahun 6,25% Kel 4 20 tahun 5% 10% Bangunan Permanen 20 tahun 5% - Tidak permanen 10 tahun 10%

Tarif Amortisasi Tarif GL SM Masa Manfaat Kelompok Kel 1 4 tahun 25% 50% Kel 2 8 tahun 12,5% Kel 3 16 tahun 6,25% Kel 4 20 tahun 5% 10%

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 1 Semua jenis usaha Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan. Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin foto kopi, mesin akunting/ pembukuan, komputer, printer, scanner dan sejenisnya. Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisi dan sejenisnya. Sepeda motor, sepeda dan becak. Alat perlengkapan khusus (tools) bagi industri/jasa yang bersangkutan. Dies, jigs, dan mould. Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon seluler dan sejenisnya.

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 1 Pertanian, perkebunan, kehutanan, Alat yang digerakkan bukan dengan mesin seperti cangkul, peternakan, perikanan, garu dan lain-lain. Industri makanan dan minuman Mesin ringan yang dapat dipindah-pindahkan seperti, huller, pemecah kulit, penyosoh, pengering, pallet, dan sejenisnya. Transportasi dan Pergudangan Mobil taksi, bus dan truk yang digunakan sebagai angkutan umum. Industri semi konduktor Falsh memory tester, writer machine, biporar test system, elimination (PE8-1), pose checker. Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam Anchor, Anchor Chains, Polyester Rope, Steel Buoys, Steel Wire Ropes, Mooring Accessoris. Jasa telekomunikasi selular Base Station Controller

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 2 Semua jenis usaha Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan merupakan bagian dari bangunan. Alat pengatur udara seperti AC, kipas angin dan sejenisnya. Mobil, bus, truk, speed boat dan sejenisnya. Container dan sejenisnya. Pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan Mesin pertanian/perkebunan seperti traktor dan mesin bajak, penggaruk, penanaman, penebar benih dan sejenisnya. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 2 Industri makanan dan minuman Mesin yang mengolah produk asal binatang, unggas dan perikanan, misalnya pabrik susu, pengalengan ikan . Mesin yang mengolah produk nabati, misalnya mesin minyak kelapa, margarin, penggilingan kopi, kembang gula, mesin pengolah biji-bijian seperti penggilingan beras, gandum, tapioka. Mesin yang menghasilkan/memproduksi minuman dan bahan-bahan minuman segala jenis. Mesin yang menghasilkan/memproduksi bahan-bahan makanan dan makanan segala jenis. Industri mesin Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin ringan (misalnya mesin jahit, pompa air). Perkayuan, kehutanan Mesin dan peralatan penebangan kayu. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang kehutanan. Konstruksi Peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truck, crane buldozer dan sejenisnya.

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 2 Transportasi dan Pergudangan Truk kerja untuk pengangkutan dan bongkar muat, truk peron, truck ngangkang, dan sejenisnya; Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang tertentu (misalnya gandum, batu - batuan, biji tambang dan sebagainya) termasuk kapal pendingin, kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat sampai dengan 100 DWT; Kapal yang dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal-kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya yang mempunyai berat sampai dengan 100 DWT; Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat sampai dengan 250 DWT; Kapal balon. Telekomunikasi Perangkat pesawat telepon; Pesawat telegraf termasuk pesawat pengiriman dan penerimaan radio telegraf dan radio telepon.

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 2 Industri semi konduktor Auto frame loader, automatic logic handler, baking oven, ball shear tester, bipolar test handler (automatic), cleaning machine, coating machine, curing oven, cutting press, dambar cut machine, dicer, die bonder, die shear test, dynamic burn-in system oven, dynamic test handler, eliminator (PGE-01), full automatic handler, full automatic mark, hand maker, individual mark, inserter remover machine, laser marker (FUM A-01), logic test system, marker (mark), memory test system, molding, mounter, MPS automatic, MPS manual, O/S tester manual, pass oven, pose checker, re-form machine, SMD stocker, taping machine, tiebar cut press, trimming/forming machine, wire bonder, wire pull tester.   Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam Spoolling Machines, Metocean Data Collector Jasa Telekomunikasi Seluler Mobile Switching Center, Home Location Register, Visitor Location Register. Authentication Centre, Equipment Identity Register, Intelligent Network Service Control Point, intelligent Network Service Managemen Point, Radio Base Station, Transceiver Unit, Terminal SDH/Mini Link, Antena

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 3 Pertambangan selain minyak dan gas Mesin-mesin yang dipakai dalam bidang pertambangan, termasuk mesin-mesin yang mengolah produk pelikan. Permintalan, pertenunan dan pencelupan Mesin yang mengolah/menghasilkan produk-produk tekstil (misalnya kain katun, sutra, serat-serat buatan, wol dan bulu hewan lainnya, lena rami, permadani, kain- kain bulu, tule). Mesin untuk yang preparation, bleaching, dyeing, printing, finishing, texturing, packaging dan sejenisnya. Perkayuan Mesin yang mengolah/menghasilkan produk-produk kayu, barang-barang dari jerami, rumput dan bahan anyaman lainnya. Mesin dan peralatan penggergajian kayu. Industri kimia Mesin peralatan yang mengolah/menghasilkan produk industri kimia dan industri yang ada hubungannya dengan industri kimia (misalnya bahan kimia anorganis, persenyawaan organis dan anorganis dan logam mulia, elemen radio aktif, isotop, bahan kimia organis, produk farmasi, pupuk, obat celup, obat pewarna, cat, pernis, minyak eteris dan resinoida-resinonida wangi-wangian, obat kecantikan dan obat rias, sabun, detergent dan bahan organis pembersih lainnya, zat albumina, perekat, bahan peledak, produk pirotehnik, korek api, alloy piroforis, barang fotografi dan sinematografi. Mesin yang mengolah/menghasilkan produk industri lainnya (misalnya damar tiruan, bahan plastik, ester dan eter dari selulosa, karet sintetis, karet tiruan, kulit samak, jangat dan kulit mentah).

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 3 Industri mesin Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin menengah dan berat (misalnya mesin mobil, mesin kapal). Transportasi dan Pergudangan Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang-barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sejenisnya) termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkapan ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT. Kapal dibuat khusus untuk mengela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT. Dok terapung. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat di atas 250 DWT. Pesawat terbang dan helikopter-helikopter segala jenis. Telekomunikasi Perangkat radio navigasi, radar dan kendali jarak jauh.

HARTA BERWUJUD KELOMPOK 4 Konstruksi Mesin berat untuk konstruksi Transportasi dan Pergudangan Lokomotif uap dan tender atas rel. Lokomotif listrik atas rel, dijalankan dengan batere atau dengan tenaga listrik dari sumber luar. Lokomotif atas rel lainnya. Kereta, gerbong penumpang dan barang, termasuk kontainer khusus dibuat dan diperlengkapi untuk ditarik dengan satu alat atau beberapa alat pengangkutan. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang-barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sejenisnya) termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 1.000 DWT. Kapal dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran- keran terapung dan sebagainya, yang mempunyai berat di atas 1.000 DWT. Dok-dok terapung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cost dari aktiva tetap, umur ekonomis aktiva tetap, nilai residu, dan pola penggunaan aktiva tetap.

Perusahaan menyusutkan mesin Rp 50. Jt: Tgl. Akun Debet Kredit Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 50 jt METODE DEPRESIASI Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun

Analisa Akuntansi Pajak Penyusutan merupakan beban Semakin besar biaya penyusutan maka pajak terutang akan semakin kecil Gunakan metode yang memperbesar biaya penyusutan Metode penyusutan dengan Saldo menurun akan menyebabkan biaya penyusutan ditahun awal akan semakin besar

Penghentian/Penjualan AT Mesin yang harga belinya Rp 600 jt sudah disusutkan sebesar Rp 490 jt. Dijual Rp. 100 jt Tgl. Akun Debet Kredit Kas Akumulasi Penyusutan Mesin Kerugian Pejualan Mesin Aktiva Tetap 100 jt 490 jt 10 jt 600 jt

Penghentian/Penjualan AT Mesin yang harga belinya Rp 700 jt sudah disusutkan sebesar Rp 500 jt. Dijual Rp. 250 jt Tgl. Akun Debet Kredit Kas Akumulasi Penyusutan Mesin Aktiva Tetap Laba Pejualan AT 250 jt 500 jt 700 jt 50 jt

Analisa Akuntansi Pajak Kerugian penjualan AT diakui pada saat terjadinya, dan dapat diakui sebagai biaya lain-lain Sehingga akan meyebabkan pengurangan pajak terutang Laba penjualan AT diakui pada saat terjadinya, dan dapat diakui sebagai pendapatan lain-lain Akibatnya akan terjadi penambahan pajak terutang TIDAK TERUTANG PPN karena bukan barang dagangan

PERTUKARAN AKTIVA TETAP PSAK No. 16 paragraf 20 Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh yang mana yang lebih andal Pertukaran aktiva tidak sejenis dapat mengakibatkan adanya laba atau rugi. PSAK No. 16 paragraf 21 Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atas suatu aktiva yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalam bidang usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yang serupa Jika aktiva lain seperti kas sebagai bagian dari transaksi pertukaran, ini dapat mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak memiliki suatu nilai yang serupa.

PERTUKARAN AKTIVA TETAP PSAK No. 16 paragraf 46 Pertukaran aktiva tetap jika biaya aktiva yang diperoleh sama dengan jumlah tercatat aktiva yang dilepaskan dan tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihasilkan. Contoh: Perusahaan memiliki mesin HP Rp. 70 jt, sudah disusutkan Rp 46 jt dan ditukarkan mesinsejins dan usaha sejenis mak jurnalnya: Tgl. Akun Debet Kredit Mesin (baru) Akumulasi Penyusutan Mesin (lama) 24 jt 46 jt 70 jt

Pertukaran Aktiva Tak Sejenis Contoh: Sebuah mesin dengan cost Rp 400 jt yang telah disusutkan Rp 320 jt Ditukar dengan mesin baru tidak sejenis yang harga pasarnya adalah Rp 50 jt. Perusahaan harus membayar uang Rp 390 jt. Tgl. Akun Debet Kredit Mesin (baru) Akumulasi Penyusutan Mesin (lama) Kas Laba Penukaran Aktiva Tetap 5.000.000 3.200.000 4.000.000 3.900.000 300.000

Akuntansi Pajak Pajak atas pertukaran AT, jika yang didapat dari pertukaran kondisi baru maka akan dikenakan PPN Atas laba akan meyebabkan penambahan penghasilan lain-lain yang akan meningkatkan laba Dikenakan bea materai

Pajak Tangguhan (Deferred Tax)

Pembebanan Pajak Jika Terjadi Laba pada tahun pajak Diakui pada tahun pajak sebagai pengurang Laba Tangguhan tidak dilaporkan di LK tetapi catatan tersendiri berdasarkan formulir dari Kantor Pajak

PSAK 46 Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable)atas penghasilan kena pajak pada satu periode. Kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liabilities) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

PSAK 46 Aktiva pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya: a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan b) sisa kompensasi kerugian.

PSAK 46 Perbedaan temporer (temporary differences) adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dengan DPP-nya. Perbedaan temporer dapat berupa: a) perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak (taxable amounts) dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan (recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi (settled); atau b) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan (deductible amounts) dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan (recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi (settled).

Pajak Tangguhan Kompensasi kerugian Perbedaan pengakuan penyusutan AT Kewajiban Pajak Mengajukan permohonan pajak tanguhan Mengisi perhitungan deferred tax

Kompensasi Kerugian Kerugian yang terjadi pada tahun-tahun yang lalu setelah Penghasilan Bruto dikurangi Biaya yang boleh dikurangkan dapat dikompensasikan selama 5 tahun berturut turut

Kompensasi Kerugian 5 tahun berturut-turut Tidak dapat diakumulasi WP pembukuan Mengajukan surat kompensasi Mengisi perhitungan kompensasi Diisi di SPT Mengurangi PPh

Beban Penyusutan menurut Akuntansi Beban Penyusutan menurut Fiskal Aktiva Tetap Beban Penyusutan menurut Akuntansi Beban Penyusutan menurut Fiskal Bangunan            562.500.000        1.125.000.000 Mesin         3.333.333.333        5.000.000.000 Kendaraan         1.500.000.000        1.875.000.000 Peralatan            500.000.000           625.000.000 Jumlah         5.895.833.333        8.625.000.000

Laba akuntansi Rp          9.282.150.000 Koreksi fiskal   - penyusutan akuntansi (+)          5.895.833.333 - penyusutan fiskal (-)       (8.625.000.000) Laba Fiskal         6.552.983.333 Pembulatan         6.552.983.000

25% 2.320.537.500 1.638.245.833 Keterangan Akuntansi Fiskal Laba      9.282.150.000       6.552.983.333 PPh Terutang   25% 2.320.537.500 1.638.245.833

Beban Pajak Kini Rp 1.638.245.833 Beban Pajak Tangguhan 682.291.666      1.638.245.833 Beban Pajak Tangguhan         682.291.666    Jumlah Beban Pajak     2.320.537.500 Beban Pajak Kini     1.638.245.833   Beban Pajak Tangguhan        682.291.666      Hutang PPh 25/29   1.638.245.833      Kewajiban Pajak Tangguhan       682.291.666

25% 1,5 Milyar 2 Milyar Keterangan Akuntansi Fiskal Laba 6 milyar PPh Terutang   25% 1,5 Milyar 2 Milyar

Beban Pajak kini Rp 1,5 milyar Pajak Tangguhan - 500 jt    Jumlah Beban Pajak 2 Milyar Beban Pajak Kini 1,5 Milyar   Aktiva Pajak Tangguhan       500 juta      Hutang PPh 25/29     Pajak terpulihkan yad  500 juta

Wis Rampung......!!!