PROTOZOA
POKOK BAHASAN Definisi Morfologi Reproduksi Fisiologi Penularan Patologi & Gejala Klinik Klasifikasi
DEFINISI Protozoa : hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni. Berasal dari bahasa latin : Proto : pertama; Zoon : hewan Tiap protozoa : kesatuan lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi kehidupan, pada jasad yang lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus. Protozoa : sebagian besar hidup bebas di alam, beberapa jenis hidup sebagai parasit pada manusia dan binatang
ARTI PENTING PROTOZOA Sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk komunitas dalam lingkungan aquatik. Misal: zooplankton (hewan) hidup dari fitoplankton (tumbuhan yang fotosintetik) Sebagai protozoa saprofit dan protozoa pemakan bakteri.
MORFOLOGI Ukuran dan bentuk: lonjong atau membola, memanjang, polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat-tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya) Beberapa protozoa berdiameter kecil 1 µm, yang lain 600 µm atau lebih (Amoeba proteus) Sel protozoa yang khas terbungkus membran sitoplasma, dilengkapi lapisan luar sitoplasma (ektoplasma), yang dapat dibedakan dari sitoplasma bagian dalam (endoplasma)
MORFOLOGI Setiap sel: 1 nukleus, banyak yang mempunyai nukleus bahu rangkap (multiple nuclei) Pelikel: lapisan yang meliputi membran sitoplasma sel. Pada beberapa spesies amoeba, pelikel : lapisan yang tipis dan tidak kompak. Lapisan penutup yang longgar ada di bagian luar pelikel : cangkang atau cangkerang (shell), t/d bahan organik yang diperkuat zat-zat anorganik seprti Ca Karbonat atau silika.
MORFOLOGI Banyak protozoa dapat membentuk kista, yang merupakan seludang Bentuk-bentuk vegetatif atau trofozoit melindungi dirinya dari terhadap bahaya dari alam sekitarnya, misal kekeringan dan kehabisan makanan atau keasaman di dalam inangnya
REPRODUKSI Berkembang biak dengan seksual dan aseksual Reproduksi aseksual, berlangsung dengan: Belah Pasang: pada tipe satu sel parasit membelah menjadi 2 parasit yang sama bentuknya, misal: amoeba, mastigophora, ciliata Skizogoni: pada tipe ini, inti membelah menjadi banyak dan masing-masing inti diliputi oleh protoplasma terbentuk merozoit Stadium Kista: inti membelah sehingga waktu ekskistasi tiap kista dapat mengeluarkan beberapa trofozoit baru
REPRODUKSI Reproduksi seksual terjadi pada berbagai kelompok protozoa Dibentuk sel kelamin makrogametosit dan mikrogametosit belah reduksi menjadi makrogamet dan mikrogamet. Setelah terbentuk zigot, inti zigot membelah menjadi banyak dan menjadi sporozoit Pembiakan aseksual dan seksual bergantian, dapat terjadi pada sporozoa.
FISIOLOGI Stasium vegetatif stau stadium trofik, protozoa yang hidup bebas terdapat dalam semua lingkungan akuatik, pasir, tanah dan bahan organik yang membusuk. Temperatur optimum untuk tumbuh 16-25 C, maksimum 36-40 C Cahaya sangat diperlukan bagi protozoa dengan pigmen fotosintetik (algae), tetapi protozoa itu non fotosintetik.
FISIOLOGI Beberapa protozoa memperoleh nutrien organik terlarut melalui membran sitoplasma Holozoik: mereka menelan makanan (bakteri, ganggang, protozoa lain) sebagai partikel-partikel padat melalui rongga mulut. Protozoa parasit: hidup dari sel-sel inangnya dan zat alir jaringannya. Parasit ini bahkan dapat masuk ke dalam sel-sel inangnya, hidup dari sitoplasma dan nukelusnya inang mengalami patologis
FISIOLOGI Kadang kala interaksi dapat terjadi timbal balik memberi keuntungan pada kedua mikroorganisme yang berasosiasi = mutualisme Misal flagelata tertentu hidup dalam usus rayap dan mencernakan selulosa dalam kayu menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh rayap tersebut. Jika flagelata dihilangkan, maka rayap mati, kalau flagelata dibuang dari usus rayap, ia akan mati
PENULARAN Parasit berpindah dari hospes ke hospes lain secara langsung melalui makanan dan air setelah ada diluar hospes. Kista dapat bertahan terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan dan terhadap zat pencernaan menjadi bentuk infektifnya, misal pada amoeba, flagelata dan ciliata. Protozoa yang tidak mempunyai kista, penularan terjadi dengan bentuk trofozoit seperti pada entamoeba gingivalis
PENULARAN Pada banyak parasit, darah dan jaringan yang hidup bergantian dalam hospes vertebrata (manusia) dan hospes invertebrata (serangga) : penularan parasit terjadi melalui vektor. Misal parasit plasmodium ditularkan oleh nyamuk anopheles dan trypanosoma oleh lalat glossina.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK Protozoa patogen dapat merugikan hospes dengan cara berkembang biak, penyerangan dan pengrusakan sel dan dengan pengaruh toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik: demam, serta gejala seperti splenomegali dan limfadenopati sering dijumpai
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang menjadi stadium laten yang menahun, kadang-kadang diselingi kambuhnya gejala. Sebaliknya jika infeksi dari semula subklinik dengan atau tanpa serangan gejala yang terjadi sewaktu-waktu
KLASIFIKASI Protozoa merupakan parasit pada manusia dibagi menjadi 4 kelas: Rhizopoda Ciliata Flagelata Sporozoa
RHIZOPODA Rhiz : akar, Podium : kaki Spesies yang penting: Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli
Entamoeba histolytica Hospes: manusia Penyakit: Amebiasis Patologi Klinik: Menyebabkan tinja disentri; tinja bercampur lendir dan darah. Bentuk klinik yang dikenal: amebiasis intestinal (kolon akut dan menahun) ; amebiasis ekstraintestinal Epidemiologi: Terdapat diseluruh dunia, terutama daerah tropik yang sanitasi dan sosio ekonomi buruk
Entamoeba coli Hospes: manusia Di Indonesia frekuensinya antara 8-18%. Amoeba hidup sebagai komensal di rongga usus besar. Dalam daur hidupnya terdapat bentuk vegetatif dan kista. Infeksi terjadi dengan menelan kista matang. E-coli tidak patogen
CILIATA Terdiri dari 2 klp.: 1. silia pada sebagian saja dari selnya 2. silia tersebar rata di seluruh sel Silia berfungsi: untuk bergerak di sekitar alur-alur mulut atau rongga mulut, silia menimbulkan efek pusaran air yang membantu pengumpulan makanan. Ciliata membagi diri dengan pembelahan biner melintang. Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi dua sel.
Balantidium Coli Hospes : babi dab beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropik Patologi dan Gejala Klinik: Di selaput lendir usus besar, bentuk vegetatif membentuk abses kecil yang pecah menjadi ulkus. Disertai: sindrom disentri
Epidemiologi Balantidium Coli Ditemukan pada babi yang dipelihara Penularan pada babi mudah sekali dan dapat menular ke manusia (zoonosis). Pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui tangan (saat membersihkan kandang babi) yang terkontaminasi tinja babi dan mengandung kista tertelan infeksi.
FLAGELATA Terdiri dari 2 klp: 1. Fitoflagelata, mengandung klorofil, bersifat fotosintetik 2. Zooflagelata, bersifat heterotrof. Kelas flagelata yang penting: 1. Giardia Lamblia 2. Trichomonas Vaginalis
Giradia Lamblia Hospes: manusia Penyakit: Giardiasis Patologi dan Gejala Klinik: Menyebabkan diare, gangguan absorbsi karoten, folat dan vitamin B12. Kelainan fungsi usus kecil menimbulkan gejala kembung, abdomen membesar, tegang, mual, anoreksia, feses banyak dan berbau bususk, penurunan berat badan
Epidemiologi Girardia Lamblia Ditemukan kospolit, prevalensi 2-25% atau alebih. Transmisi terjadi dengan tertelannya kista matang, makanan/minuman yang terkontaminasi tinja, lalat Penjaja makanan merupakan sumber infeksi atau melalui orang yang terinfeksi ke orang yang tidak terinfeksi Giardia lamblia dianggap sebagai parasit yang ditularkan melalui seks dan ditemukan pada penderita AIDS.
Trichomonas vaginalis Hospes: manusia Penyakit: trikomoniasis vagina dan prostatitis Patologi dan Gejala Klinik: Ditularkan ke dalam vagina melaui berkembangbiak bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi b=vagina sesuai. Parasit menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel epitel disusul serangan leukosit. Sekret vagina mengalir keluar dan menimbulkan keputihan. Rasa pedih waktu kencing, infeksi menjalar uretritis
Epidemiologi Trichomonas vaginalis Ditemukan pada semua bangsa/ras dan semua musim. Pada wanita parasit lebih sering ditemukan pada kelompok usia 20-49 tahun, berkurang pada usia muda dan lanjut usis dan jarang pada anak gadis.
SPOROZOA Semua sporozoa hidup sebagai parasit pada satu atau lebih hewan. Bentuk-bentuk dewasanya tidak mempunyai organ untuk pergerakan tetap. Pada satu stadium, bergerak dengan cara meluncur Sprozoa dapat menelan partikel-partikel padat, tetapi hidup dari sel-sel zat alir tubuh inangnya.
KELAS SPOROZOA YANG PENTING 1. Toksoplasma gondii Plasmodium t/d: a. Plasmodium vivax b. Plasmodium malariae c. Plasmodium ovale d. Plasmodium falciparum
TOKSOPLASMA GONDII Hospes definitif: kucing dan binatang sejenisnya Hospes perantara: manusia dan mamalia lainya. Menyebabkan toksoplasma kongenital dan toksoplasmois.
PATOLOGI TOKSOPLASMA GONDII Invasi biasanya terjadi di usus. T Gondii menyerang semua organ dan jaringan tubuh hospes kecuali sel darah merah Kerusakan yang terjadi pada jaringan tubuh tergantung pada umur (pada bayi lebih berat daripada dewasa), virulensi strain toksoplasma, jumlah parasit dan organ yang diserang.
EPIDEMIOLOGI TOKSOPLASMA GONDII DI Indonesia, pada manusia berkisar 2-63% Keadaan toksoplasmois dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: 1. kebiasaan makan daging kurang matang, 2. adanya kucing yang dipelihara, tikus dan burung sebagai hospes perantara, vektor lalat dan lipas.
PLASMODIUM Sporozoa yang menimbulkan malaria Malaria: penyakit asal nyamuk pada manusia yang disebabkan oleh sporozoa yang tegolong genus plasmodium yang menginfeksi hati dan sel-sel darah merah Inang akhir bagi parasit : nyamuk anofelin betina Reproduksi seksual parasitnya terjadi di dalam inang. Hospes perantara: manusia Hospes difinitif: nyamuk anopheles betina
PLASMODIUM VIVAX Nama penyakit: malaria vivax / malaria tersiana Distribusi geografik: terdapat di daerah sub tropik, daerah dingin (Rusia). Di Indonesia, spesies menyebar di seluruh kepulauan dan pada umumnya daerah endemik mempunyai frekuensi tertinggi dianatara spesies lainnya
PLASMODIUM MALARIAE Nama penyakit: malaria malaria / malaria kuartana Serangan demam berulang pada tiap hari ke empat Distribusi geografik: terdapat di daerah tropik dan sub tropik, tetapi frekuensi cenderung rendah di beberapa daerah
PLASMODIUM OVALE Nama penyakit: malaria ovale Distribusi geografik: terdapat di daerah tropik Afrika Barat, Pasifik Barat dan dibeberapa bagian lain di dunia. Di Indonesia ada di Pulau Owl sebelah selatan Biak di Irian Jaya dan di Pulau Timor Epidemiologi: ferkuensi sangat rendah dan dapat sembuh sendiri tanpa obat
PLASMODIUM FALCIPARUM Nama penyakit: malaria falciparum Distribusi geografik: terdapat di daerah tropik terutama Afrika dan Asis Tenggara. Di Indonesia menyebar di seluruh kepulauan.