Kenali Plastik Sebelum Makan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. PETE / PET (Polyethylene Terephthalate) Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, dan digunakan.
Advertisements

Teknik Pengawetan Makanan Berkualitas Tinggi
Kualitas Gula Konsumsi: Tuntutan Konsumen
Puasa Dari Sudut Kesehatan :
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
Penyebab Obesitas Anak dan Cara Mengatasinya
Sampah dan Pengelolaannya
Zuhriati arie setiadi (dirangkum dari INDONESIA HEALTH CARE CLUB)
BAHAYA GORENGAN.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
Bahaya Makanan Jajanan Bagi Anak Kita
Politetrafluoroetena Nama : Radika Puspa Sari
OLEH : ADE KURNIAWAN, S.Pd (dhekurniawan86.wordpress.com)
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
AGROINDUSTRI DI INDONESIA TERKAIT ISU-ISU GLOBAL SEBAGAI BERIKUT :
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
Jangan Sepelekan Rasa Haus
Peran Agroindustri Dalam Memperkuat Ketahanan Pangan
PENDIDIKAN LINGKUNGAN & PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan
Wanda Lestari, STP, M.Gizi
GAYA HIDUP DAN KEBIASAAN MAKAN LIFE STYLE & EATING HABIT
Jenis-jenis Diet: Diet Makrobiotik, Diet Zona, dan Food Combining
PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK SEKOLAH
Oleh : ASTUTI SETYOWATI
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
ANALISIS KEBUTUHAN GIZI RUMAH TANGGA
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Institut Pertanian Bogor
Klorofil, Si Hijau Pencegah Penyakit
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
BENDA DAN SIFATNYA SIFAT BENDA BERDASARKAN WUJUDNYA
PENGEMASAN PANGAN.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TANAMAN BERKHASIAT OBAT
PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK
Bubur Kacang Hijau, Sajian Sehat untuk Berbuka
BAB 1 PENGENALAN ILMU KIMIA.
GARING DI LUAR LEMBUT DI DALAM PENGARUHI NAFSU MAKAN ANAK NAMA
PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
KOMPOS DARI SAMPAH KELUARGA
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
Polistirena Siti Naysitoh.
Kurangi Stres di Pagi Hari dengan 10 Langkah Sederhana
Susu Kedelai, Pas Buat yang Diet
Dampak Jika Terlalu Banyak Mengkonsumsi Mie Instan
Angga Sulubara aidil wahyudi eva septia
Bahan kimia dalam makanan QS. An-Nahl [16] : 69
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
Klasifikasi Plastik Asosiasi industri plastik di AS telah mengembangkan suatu standar dimana terdapat pengkodean jenis pada setiap produk plastik. Kode.
OLEH : Moch misbahur rifqi (04) Moh wahyu aji (08)
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Elginda Yusa Arniezca Ririn Putri Fania
KIMIA INDUTRI “ INDUSTRI PLASTIK” Dosen Pembimbing : Drs. Mahdian,M.Pd
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
WE ARE HEALTHY TOGETHER
EKOENERGETIKA Oleh: P. Prastowo.
Dr. Tri Soesantari, Dra. Msi IIP-FISIP Universitas Airlangga
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
DAMPAK LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP DRAINASE KOTA Aulia Rahman Zulmi SMK – SMTI Padang.
Transcript presentasi:

Kenali Plastik Sebelum Makan Menenteng rantang membeli bakso atau soto itu zaman dulu alias jadul. Dianggap kuno. Kini rantang telah berganti plastik atau material lain yang serba simpel dan murah. Selesai persoalan. Sesederhana itukah? Kelebihan plastik yang ringan, simpel, trendi, dan fleksibel begitu menarik perhatian konsumen. Barangkali itulah salah satu alasan kenapa rantang dan barang pecah belah ditinggalkan. Pada banyak gerai makanan dan minuman cepat saji, misalnya, hampir semua seperti kompak mengganti barang pecah belah dengan bahan plastik untuk penyajiannya. Lagi-lagi, soal serba simpel, ringan, dan tak mudah pecah pertimbangannya. Barangkali, mewakili semangat zaman modern yang serba cepat. Ringkas. Dari beberapa material berbahan dasar plastik, yang marak digunakan sebagai pengemas adalah styrofoam. Bahan yang satu ini bisa dibentuk apa saja, sesuai kemauan dan kebutuhan. Tak heran apabila mulai dari rumah tangga hingga produsen alat-alat berat memanfaatkannya. Ringan, baik harga maupun beratnya. Styrofoam merupakan salah satu jenis plastik. Styrofoam terbuat dari polystyrene yang dicampur bahan khusus (blowing agent). Polystyrene sendiri merupakan jenis plastik yang dihasilkan dari proses polimerisasi styrene monomer. Styrene monomer itulah yang selama bertahun-tahun menyita perhatian banyak kalangan, dari konsumen hingga peneliti. Ketika digunakan sebagai pengemas makanan, pada suhu tinggi (panas) dan lemak bahan kimia monomer dapat bermigrasi ke dalam makanan dan berisiko bagi kesehatan. Terakumulasi di dalam tubuh, dalam jumlah besar membahayakan kesehatan konsumen. ”Kenyataannya, kalaupun terjadi migrasi monomer, jumlahnya teramat sedikit dan tidak berbahaya,” kata Kepala Bidang Polimer Rekayasa Pusat Teknologi Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ismariny. Styrofoam memiliki titik lunak 102 derajat-106 derajat celsius. Ismariny punya penjelasan. Styrene monomer pembentuk styrofoam ukurannya teramat kecil (dalam part per million/ppm). Kalau kemudian terlepas karena tidak terbentuk sempurna, ukurannya jadi lebih kecil lagi. Kalaupun ada migrasi, wujudnya yang umumnya berbentuk gas sulit berbaur di dalam air. Monomer gas akan merambat ke permukaan air lalu terurai di udara (tentu tidak kelihatan dengan mata telanjang). Namun, ada juga monomer berbentuk cair, seperti polycarbonate dan formalin. Ini yang lebih berbahaya. Waspadai akumulasi Sebenarnya, soal akumulasi penting dipahami konsumen. Bagaimanapun kandungan monomer tetaplah bahan kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, ada ketentuan baku yang ditetapkan pemerintah di seluruh dunia untuk melindungi warganya. Di Indonesia, pengaturan baku tersebut juga sudah dilakukan meskipun baru sekitar tiga tahun lalu. Kepala Laboratorium Polimer Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Agus Haryono menyebutkan, sebagian besar plastik terbuat dari bahan kimia yang pada dasarnya berbahaya bagi kesehatan. Apalagi, bila peruntukan plastik dan produk turunannya tidak sesuai. Pada binatang percobaan akumulasi zat-zat aditif yang bermigrasi dari plastik ke dalam makanan menyebabkan kanker, perubahan hormon, dan kelahiran baru berkelamin ganda (hermafrodit). ”Pada manusia bisa menyebabkan keguguran. Tapi, itu kalau akumulasi dalam jumlah besar,” kata Agus. Gunakan semestinya Ada beberapa cara menghindari bahaya kemasan plastik pada kesehatan manusia. Prinsipnya, gunakan produk plastik yang terdaftar sesuai peruntukannya. ”Perhatikan suhu dan lemak atau minyak ketika menggunakan plastik. Hindari memasukkan makanan panas dalam plastik atau styrofoam,” kata pakar teknologi pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor, Made Astawan. Menurut Ismariny, meskipun penggunaan plastik dan styrofoam dalam standar baku sudah aman bagi kesehatan, lebih baik menghindari mengemas makanan/minuman dengan suhu lebih dari 60 derajat celsius. ”Kalau hanya untuk mengemas makanan atau minuman dingin dalam suhu ruang, tidak ada masalah. Aman,” kata dia. Sayangnya, dalam keseharian, plastik (termasuk plastik kresek), masih digunakan untuk membungkus gorengan, bakso, dan soto panas. Bahkan, masih sering dijumpai ember plastik untuk menampung sayur panas dalam volume besar. ”Itu contoh penggunaan yang tak sesuai peruntukannya,” kata Agus. Produk plastik memang simpel dan murah, tetapi dampaknya tidak sesederhana penggunaannya. Lebih baik mencegah sebelum terlambat. (kompas.com, 11 Juli 2009, Gesit Ariyanto)