Pertanyaan minggu ini Apa yang melatar belakangi munculnya upaya pemberantasan penyakit? Sebutkan manfaat upaya pemberantasan penyakit! Disiplin ilmu apa yang berkaitan dengan upaya pemberantasan penyakit?
PERKEMBANGAN PENYAKIT DI MASYARAKAT
Sub Materi Keberadaan penyakit di masyarakat Proses kejadian penyakit Besar penyakit di masyarakat Distribusi penyakit Kekebalan dan daya tahan masyarakat
KEBERADAAN PENYAKIT DI MASYARAKAT Saat ini di masyarakat selalu ada penyakit menular dan tidak menular Dari mana asal-usul penyakit tersebut?
Penyakit tidak menular
karena ulah manusia sendiri
Lain halnya dengan penyakit menular
Penyakit-penyakit dari fauna (hewan liar, ternak piaraan, serangga, dsb) Beberapa diaggap karena perbuatan manusia
teori terjadinya penyakit secara spontan dan teori miasma (penyakit dari racun rawa atau orang serta binatang yang mati) sekarang tidak dapat diterima lagi
orang menjadi sumber penyakit: Innapparent Infection Subclinical Infection Penderita (Case) Carrier
INNAPPARENT INFECTION ialah orang yang telah terkena infeksi (kemasukan bibit penyakit) tetapi gejala dan tanda penyakitnya tidak terlihat meskipun telah melewati masa inkubasinya, namun pemeriksaan laboratoris menunjukan perubahan (positif). SUBCLINICAL INFECTION ialah orang yang telah terkena infeksi tetapi gejala dan tanda penyakitnya belum tampak karena masa inkubasinya belum selesai, sedangkan pemeriksaan laboratoris kemungkinan besar sudah positif. PENDERITA (CASE) ialah orang yang telah mempunyai gejala dan tanda penyakitnya, serta pemeriksaan laboratorisnya jelas positif. CARRIER ialah orang yang pernah sakit tetapi gejala dan tanda penyakitnya tidak tampak lagi, namun di tubuhnya masih mengandung kuman maka laboratioris tetap positif.
Konsep Iceberg Phenomena ( Fenomena Gunung Es ) mungkin karena : Adanya inapparent infection Adanya carrier penyakit Menderita sakit tetapi ringan, sehingga tidak berat dll.
PROSES KEJADIAN PENYAKIT Setiap penyakit pasti timbul melalui proses kejadian, yang umumnya relatif tetap
Communicable Disease Atau Transmitted Disease Secara garis besar proses kejadian penyakit tersebut digolongkan menjadi : Communicable Disease Atau Transmitted Disease Non Communicable Disease
Sumber Penyakit (Source Of Infection), terdiri dari : Pada proses kejadian penyakit (Khususnya yang menular) terdapat beberapa komponen yang penting, yaitu : Sumber Penyakit (Source Of Infection), terdiri dari : Makhluk hidup Benda mati Penjamu (Host), terdiri dari :Orang atau binatang lain yang masih sehat
PENYEBAB PENYAKIT (AGENT), yang dapat terdiri dari : Biologik, berupa Virus, kuman, jamur dan parasit. Juga dapat berupa pula serangga, dsb. Sosio-psikologik, misalnya suasana perang, bencana alam. Heriditer, yaitu melalui genetik yang cacat. Degenerasi, karena proses penuaan. Defisiensi, Karena kekurangan zat-zat tertentu. Non biologic (benda mati), berupa fisik, khemik, traumatic, radiasi, racun, dsb.
PERANTARA (TRANSMITTER), yang dapat terdiri dari : Makhluk hidup, yaitu serangga (Vektor), molusca, hewan, bahkan juga manusia. Benda mati (vehicle), berupa makanan, minuman, hasil produksi, dsb. LINGKUNGAN (ENVIROMENT), terdiri dari : Fisik (alam), misalnya tanah, udara, dan air. Fisik dan atau sosial, berupa kumpulan manusia atau masyarakat. Biologik, yang dapat berupa flora dan fauna.
COMMUNICABLE DISEASE (PENYAKIT MENULAR), dapat timbul karena : AIR BORNE INFECTION (infeksi lewat udara), yaitu agent dihamburkan ke udara lewat batuk, bersin, dsb. Lalu langsung dihirup host, dapat pula jatuh ke debu (transmiter) dulu, baru dihirup host. FOOD AND WATER BORNE INFECTION (infeksi lewat makanan dan minuman), yaitu agent jatuh ke air, sayur, dsb, kemudian diminum atau makan oleh host. Juga dapat agent langsung menempel pada tangan (transmiter) lalu ke makanan dan terus ke host. Dapat pula ke lingkungan (air, dsb) lalu menempel ke makanan karena lewat alat yang dicuci dengan air yang terkontaminasi, baru masuk ke host.
INSECT BORNE INFECTION (infeksi lewat serangga), agent dihisap serangga (transmiter), lalu ditularkan ke host. Dapat pula dari lingkungan lalu dibawa vektor ke vehikel (transmiter) berupa makanan baru masuk ke host. CONTACT BORNE INFECTION (infeksi lewat kontak), terjadi karena ciuman, berhubungan seks, bersinggungan, dsb. Agent langsung ke host tetapi dapat pula agent melekat pada sprei, pakaian, dsb (lingkungan). Kemudian pindah ke host. PENETRATION (BLOOD) BORNE INFECTION (infeksi lewat penetrasi (darah), yaitu agent masuk ke kulit host karena menumpang pada suntikan, gigitan, dsb (transmiter). Dan juga dapat terjadi agent (larva cacing) ke lingkungan dulu lalu langsung aktif menembus kulit host, atau mampir hidup dulu di siput, dsb. Kelingkungan lagi baru ke host.
NON COMMUNICABEL DISEASE (PENYAKIT TIDAK MENULAR), terjadinya : Kongenital (Heridity) (keturunan/ bawaan Degeneration Process (proses degenerasi Food Borne Process (proses lewat makanan), dapat berupa : Deficiency (defisiensi), Intoxication (keracunan Air Borne Process (Proses Lewat Udara Penetration Borne Process (Proses Lewat Penetrasi Contact Borne Process (Proses Lewat Kontak), Dapat Berupa: Psychogenic (Kejiwaan Traumatic (Kekerasan) Irritation (Iritasi) Radiation (Radiasi)
Jadi suatu penyakit dapat timbul tidak hanya dengan 1 (satu) cara saja, tetapi dapat juga lebih
BESAR PENYAKIT DI MASYARAKAT Besar atau tingkat penyakit sebelum program pemberantasan dilaksanakan dan selama perjalanan program harus dapat diketahui dengan baik. Tujuannya ialah untuk dapat mengevaluasi hasil kegiatan tersebut. Umumnya metode yang digunakan ialah memakai parameter epidemiologi yang berupa angka insidens dan prevalens.
TIDAK TERJANGKIT, yaitu bila pada suatu daerah tersebut tidak ditemukan penderita penyakit yang bersangkutan, atau dahulunya ada tetapi telah hilang dalam beberapa tahun belakangan. EPIDEMI, yaitu keadaan suatu daerah yang dahulu tidak ada penyakit yang bersangkutan kemudian timbul penyakit tersebut, atau sebelumnya selalu ada (endemis) kemudian meningkat signifikan (> 2-3 X) dalam waktu yang relatif singkat. PANDEMI, yaitu suatu epidemik yang telah meluas ke seluruh regional yang luas di dunia ini.
ENDEMI, yaitu terjadi bila daerah tersebut sepanjang waktu selalu ada penyakit yang bersangkutan. MESO ENDEMI : Bila penyakit terebut diderita kurang dari 25 % jumlah penduduknya. HIPER ENDEMI : Bila penderita telah mencapai sekitar 25-75 % jumlah penduduk. HOLO ENDEMI : Bila lebih dari 75 % jumlah penduduk telah terkena penyakit tersebut
DISTRIBUSI PENYAKIT DI MASYARAKAT Sebagai akibat interaksi banyak faktor, tiap penyakit akan mempunyai tingkatan dan ciri-ciri khas, sehingga dapat digolongkan dan didistribusikan sesuai ciri tersebut. Usaha ini harus dijalankan dengan baik agar dapat dijalankan secara efektif dan efisien
Penggolongan penyakit dapat bermacam-macam sesuai dengan sudut pandang, yaitu berdasarkan : Jenis penyakit tersebut, misalnya kholera asiatika dan elthor, malaria tropika dan vivax, dsb Berat-ringan penyakit, misalnya ada anemi berat dan ringan, influensa berat dan ringan, dsb Besar-kecilnya angka penyakit, yaitu menurut angka parameter atau endemisitasnya Kecenderungan angka penyakit, yaitu melihat naik-turunnya angka penyakit dalam kurun waktu beberapa tahun.
Distribusi penyakit di masyarakt yang paling mudah ialah dilihat secara epidemiologik, yaitu melihat distribusinya berdasarkan karakteristik : Perseorangan, misalnya : penyakit kelamin terutama pada golongan dewasa (15-45 tahun ), DHF pada golongan anak Tempat, misalnya : kholera terutama di dataran rendah dekat pantai, penyakit gondok di pegunungan Waktu, misalnya : DHF angkanya tinggi pada musim hujan, tetapi malaria justru menjelang musim kemarau.
Ternyata angka, berat, dan distribusi penyakit yang ada pada suatu daerah dapat berubah-ubah.
Contohnya : pada daerah yang sebelumnya bebas malaria atau kholera Contohnya : pada daerah yang sebelumnya bebas malaria atau kholera. Kemudian terjangkit. Mula-mula semua golongan umur dapat terkena, intensitas penyakit cukup berat, merata ke seluruh daerah Setelah endemis, kebanyakan yang sakit adalah anak-anak, dan kurang pada golongan dewasa karena jadi kebal. Pada golongan dewasa penderitanya juga tidak begitu parah. Daerah sekitarnya lama-lama juga tertular penyakit ini, dengan pola yang hampir sama
Seolah-olah gambaran penyakit tersebut “bergeser”. Keadaan ini akan jelas bila terlihat dengan SPOT-MAP, yaitu peta yang diberikan tanda tiap ada penderita baru. Dan dilakukan dari tahun ke tahun. Jadi perubahan penyakit dapat berupa : perubahan angka, karakteristik perseorangan, waktu maupun tempatnya.
PENGARUH PERUBAHAN MASYARAKAT Perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman akan menimbulkan perubahan yang sangat besar. Ternyata perubahan ini juga diikuti oleh perubahan POLA PENYAKIT (gambaran distribusi penyakit secara menyeluruh) di masyarakat.
Perubahan tersebut antara lain disebabkan : Perubahan bentuk masyarakat, Terbentuknya kota-kota, Kemajuan trasportasi, Kemajuan industri, Perubahan sikap masyarakat.
Pada program pemberantasan penyakit, yang penting adalah dapat Memperkirakan masyarakat yang dihadapi kira-kira macam apa, Bagaimana pola penyakitnya. Gambaran skematis di atas hanya sebagai ancar-ancar. Sesuiakan program pemberantasan penyakit apa saja yang harus dilaksanakan Sampai seberapa jauh intensitas kegiatannya akan dilakukan
KEKEBALAN DAN DAYA TAHAN MASYARAKAT dalam tubuhnya ada KEKEBELAN DAN DAYA TAHAN
Ada beberapa macam kekebalan di dalam tubuh, yaitu : KEKEBALAN ALAMI, yaitu kekebalan yang memang ada secara alami, sehingga kuman menjadi tidak patogen terhadap manusia. Contoh : penyakit difteri ayam tidak dapat menyerang manusia. KEKEBALAN AKTIF, yaitu kekebalan akibat pernah menderita penyakit tersebut, atau telah diimunisasi dengan vaksin-nya. Contoh : Pernah menderita campak, atau pernah diimunisasi dengan vaksin campak. KEKEBALAN PASIF, yaitu kekebalan yang didapat dari ibu sewaktu masih di kandungan (lewat darah plasenta), atau mendapat suntik zat kebal berupa gamma globulin. Contoh : janin mendapat kekebalan terhadap tetanus (pada ibu yang diimunisasi tetanus) Atau mendapat suntikan serum anti tetanus.
Selain kekebalan, yang juga penting adalah daya tahan tubuh, hal ini dapat dicapai dengan kecukupan : Gizi baik, Hidup teratur Kehidupan jiwa yang tenteram (tidak tegang) Kebersihan perseorangan yang cukup Olah raga dan atau rekreasi yang cukup dan teratur Menghindari bahan-bahan penganggu kesehatan
KEKEBALAN MASYARAKAT (HERD IMMUNITY), yaitu kekebalan masyarakat secara menyeluruh terhadap penyakit ybs dan tidak sama dengan kekebalan individu
Imunisasi 80-90 % sudah dianggap cukup bila : Teknis benar Vaksin poten Umur pemberian tepat Kondisi bayi waktu imunisasi relatif baik
Terima kasih