KESALAHAN DALAM PENULISAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

Pengembangan Modul dan Diktat
POKOK BAHASAN 2 RISHE PURNAMA DEWI.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Kiat sukses menyelesaikan tugas akhir.
PENULISAN KARYA ILMIAH I.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KARAKTERISTIK BIK.
MARGARETA ANDRIANI, M.PD.
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
Penyusunan Laporan Penelitian
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
Menulis sebagai Proses
MENULIS KARYA ILMIAH.
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
Macam-macam Tulisan/Karangan Ilmiah
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
LANGKAH PENULISAN KARANGAN ILMIAH
Topik Topik: pokok pembicaraan atau permasalahan atau suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Bersifat umum. Berhubungan dengan pertanyaan masalah.
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
PEMAKAIAN KALIMAT.
PUSTAKA ACUAN DAN BIBLIOGRAFI
Syarat kalimat efektif Kasus kalimat tdk efektif
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN
(Teknik Penulisan Karya Ilmiah) A
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
RAGAM BAHASA.
BAB VII. Kalimat Efektif Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menerapkan kalimat efektif dalam penulisan karangan ilmiah. Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang.
PERTEMUAN KETIGA KETERAMPILAN MENULIS oleh Teguh Prakoso
Danang Wahyu Utomo TATA KALIMAT Danang Wahyu Utomo
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PERTEMUAN KEDUA KETERAMPILAN MENULIS oleh Teguh Prakoso
Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
TATA TULIS KARYA ILMIAH
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
Penulisan Karangan Ilmiah II : Penyusunan Karangan Ilmiah Pertemuan 12
Penggunaan tanda baca.
Tes Wawasan Kebahasaan
MEMBACA KISI -KISI MEMBIDIK SOAL BHS INDONESIA
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN DALAM MENULIS
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
ARTIKEL ILMIAH.
KUTIPAN Nama : Astin Ria Npm :
MENULIS DAN MENGARANG Tulisan yang telah tercipta didukung oleh beberapa unsur dan berada pada satu garis pemahaman, yaitu bersama mengungkapkan gagasan.
TOPIK, TEMA DAN JUDUL Kelompok 7 Annisaush Sholihatul Qoriah
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
PENENTUAN TOPIK DAN PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
KONSEP DASAR PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
TOPIK , JUDUL, TEMA KARYA ILMIAH
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH
MENYUNTING KARANGAN DENGAN PERBEDAAN PADA KETEPATAN EJAAN PILIHAN KATA, KEEFEKTIFKAN KALIMAT,KETERPAFUAN PARAGFAF DAN KEBULATAN WACANA.
Menilai PUBLIKASI ILMIAH
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Artikel Ilmiah
KONSEP RENZULI.
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
Penulisan Ilmiah.
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
PENDAHULUAN JIKA ANDA INGIN DAPAT MENULIS SUATU KARYA ILMIHA MAKA YANG HARUS ANDA MILIKI ADALAH KEMAUAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN DAPAT MEMOTIVASI DIRI.
KONSEP RENZULI.
Teknik Penulisan Populer
Transcript presentasi:

KESALAHAN DALAM PENULISAN Kesalahan-kesalahan dalam penulisan laporan penelitian umumnya berkaitan dengan : Kesalahan penalaran Kerancuan Pemborosan Kesalahan kalimat pasif Kesalahan pengembangan paragraf

Kesalahan Penalaran Kesalahan penalaran kalimat tampak dari tidak adanya hubungan antar bagian kalimat seperti contoh berikut : (a) Dengan penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa. (b) Berdasarkan uraian di atas menunjukkan pentingnya pendidikan orang dewasa. Kalimat (a) dan (b) dapat dikategorikan kalimat yang tidak bernalar. Pada kalimat (a) tidak jelas apa yang dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa. Jawabannya tentu bukan dengan penelitian ini. Pada kalimat (b), apa yang menunjukkan pentingnya pendidikan orang dewasa. Jawabannya tentu bukan berdasarkan uraian di atas. (c) Penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa. (d) Uraian di atas menunjukkan pentingnya pendidikan orang dewasa. Kalimat (c) dan (d) merupakan kalimat yang bernalar. Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa adalah penelitian ini. Jawaban terhadap pertanda apa yang menunjukkan pentingnya pendidikan orang dewasa adalah uraian di atas.

Kerancuan Kerancuan kata terjadi apabila dua kata bentukan diterapkan dalam sebuah bentukan kata seperti contoh berikut :  - memperlebarkan              dari melebarkan dan memperlebar -  mempertinggikan              dari mempertinggi dan meninggikan  -  dan lain sebagainya           dari dan lain·lain serta dan sebagainya   Kerancuan  kalimat terjadi apabila dua kata atau lebih digunakan secara bersamaan dalam sebuah kalimat. (a) Dalam penelitian ini membahas efektivitas penggunaan pupuk tablet. (b) Bagi peneliti memerlukan kecermatan untuk memilih sampel.    Kedua kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut : (c) Penelitian ini membahas efektivitas penggunaan pupuk tablet. (d) Peneliti  memerlukan kecermatan untuk memilih sampel.   Kerancuan  kalimat juga sering terjadi pada redaksi perujukan. Penulis sering bingung terhadap redaksi rujukan yang berpola menurut seperti contoh berikut :  (e)  Menurut Ridho (1999) menyatakan bahwa menulis karya ilmiah tidak sulit. Penulisan kalimat tidak rancu adalah : (f) Menurut Ridho (1999), menulis karya ilmiah tidak sulit. (g) Ridho (1999) menyatakan bahwa menulis karya ilmiah tidak sulit. 

Pemborosan Pemborosan timbul apabila ada unsur yang tidak berguna dalam penulisan. Perbaikan kalimat dapat dilakukan dengan teknik penghilangan. Apabila sebuah unsur dihilangkan dan gagasan yang diungkap tidak terganggu, unsur tersebut dapat dikategorikan unsur yang mubazir. Pemborosan dapat terjadi pada kata atau kata-kata dan kalimat, bahkan mungkin paragraf. Pemborosan kata-kata (dicetak miring) terlihat pada contoh berikut : (a) Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam penelitian ini dapat dipilah menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang. (b) Data penelitian ini dapat dipilah menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang. Penyebutan judul buku atau identitas penulis buku dalam rangka perujukan juga merupakan bentuk pemborosan. (c) Dianika (1998) dalam bukunya yang berjudul Tes Prestasi Balajar menyatakan bahwa tes memiliki kedudukan yang sangat strategis. (d) Rahmi (1997), seorang pakar ekonomi Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia tidak akan bisa bangkit dalam waktu singkat. Kalimat (c) dan (d) di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut : (e) Dianika (1998) menyatakan bahwa tes memiliki kedudukan yang sangat strategis. (f) Rahmi (1997) menyatakan bahwa Indonesia tidak akan bisa bangkit dalam waktu singkat.

Kesalahan Kalimat Pasif Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan, artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan. Orientasi gagasan bukan pada penulis sehingga bentuk kalimat yang cocok adalah kalimat pasif. Kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Bentuk kalimat aktif dan pasif dapat dilihat pada contoh berikut : (a) Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting. (b) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting. Kalimat (a) adalah contoh kalimat aktif yang berorientasi pada penulis. Hal itu tampak pada pemilihan kata penulis (yang menjadi sentral) pada kalimat tersebut. Kalimat (b) adalah contoh kalimat pasif yang berorientasi pada gagasan dengan menyembunyikan kehadiran penulis. Untuk menghindari hadirnya pelaku dalam kalimat, disarankan menggunakan kalimat pasif.

Orientasi pelaku yang bukan penulis juga perlu dihindari Orientasi pelaku yang bukan penulis juga perlu dihindari. Oleh sebab itu, paparan yang melibatkan pembaca dalam kalimat perlu dihindari seperti contoh berikut : (a) Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam pananaman moral Pancasila. (b) Perlu diketahui bahwa pandidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila. Contoh (b) merupakan penyempurnaan dari contoh (a) yang berorientasi pada pelaku bukan penulis. Dari contoh-contoh di atas, bukan berarti bahwa kalimat aktif tidak boleh digunakan dalam karangan ilmiah. Kalimat aktif yang berorientasi pada gagasan dapat digunakan seperti contoh berikut : (a) Soedjito (1998) menyatakan bahwa yang paling berpengaruh pada mutu proses balajar mengajar adalah sistem penilaian. (b) Perkembangan teknologi komputer berjalan sangat cepat.

Kesalahan Pengembangan Paragraf Paragraf yang digunakan dalam artikel  ilmiah memiliki tiga persyaratan: kesatuan kesistematisan dan kelengkapan kepaduan Suatu paragraf dinyatakan memenuhi syarat keutuhan apabila paragraf itu hanya mengadung satu gagasan pokok. Gagasan itu dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam artikel  ilmiah kalimat topik biasanya terletak pada awal paragraf.   Dengan  adanya kalimat-kalimat yang tidak relevan dengan gagasan pokok paragraf, kesatuan gagasan dalam paragraf tidak dapat diciptakan. Tidak adanya kesatuan paragraf akan mengakibatkan sulitnya menangkap gagasan yang disampaikan dalam paragraf.  

Berikut adalah contoh paragraf yang tidak memiliki kesatuan gagasan Berikut adalah contoh paragraf yang tidak memiliki kesatuan gagasan. Kebutuhan sehari-hari bagi setiap keluarga dalam masyarakat tidaklah sama (1). Hal ini sangat tergantung dari besamya penghasilan setiap keluarga (2). Keluarga yang penghasilannya sangat rendah, mungkin kebutuhan pokok pun sulit dipenuhi (3). Lain halnya dengan keluarga yang berpenghasilan tinggi (4). Mereka dapat menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk pembangunan tempat-tempat beribadah, atau untuk kegiatan sosial lainnya (5). Tempat-tempat ibadah memang perlu bagi masyarakat (6). Pada umumnya tempantempat ibadah ini dibangun secara bergotong-royong dan sariat menandalkan sumbangan paradermawan (7). Perbedaan penghasilan yang besar dalam masyarakat telah menimbulkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin (8). Gagasan pokok paragraf di atas adalah kebutuhan keluarga tergantung penghasilannya. Ternyata tidak semua kalimat yang terdapat dalam pararaf di atas mendukung gagasan pokok paragraf. Kalimat (1) sampai dengan (4) masih relevan dengan gagasan pokok paragraf, tetapi kalimat (5) sampai dengan (8) tidak relevan dengan gagasan pokok paragraf.

PETUNJUK PENULISAN Beberapa petunjuk dalam penulisan laporan penelitian : Penggunaan kata formal Penggunaan kalimat pendek dan jelas Penggunaan tanda baca yang efektif

Penggunaan kata formal Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk komunikasi ilmiah. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Untuk memilih kata yang formal diperlukan kecermatan agar terhindar dari pemakaian kata informal seperti contoh-contoh berikut : Kata Formal Kata Informal berkata bilang membuat bikin hanya cuma memberi kasih bagi buat daripada ketimbang dapat bisa (a) Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Saluran irigasi merupakan hal yang sangat vital buat petani. (b) Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Saluran irigasi merupakan hal yang sangat vital bagi petani.

Penggunaan kalimat pendek Artikel ilmiah ditulis dalam rangka mengkomunikasikan gagasan kepada pembaca. Gagasan akan mudah dipahami apabila ditulis dalam bahasa yang jelas. Gagasan akan mudah dipahami apabila ditulis dalam kalimat pendek. Ketidakjelasan pada umumnya akan muncul pada kalimat yang panjang. (a) Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan dari penanaman moral di rumah yang dilakukan melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut tentang moral Pancasila, juga diintegrasikan ke dalam mata pelajaran-mata pelajaran Agama, IPS, dan Sejarah. (b) Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan dari penanaman moral di rumah. Penanaman moral di sekolah dilaksanakan melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut tentang moral Pancasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila juga diintegrasikan ke dalam mata pelajararan-mata pelajaran Agama, IPS, dan Sejarah. Contoh kalimat (a) tidak dapat mengungkapkan gagasan secara jelas karena kalimat terlalu panjang. Pada contoh kalimat (b), kalimat-kalimatnya pendek sehingga mampu mengungkapkan gagasan secara jelas. Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga gagasan dapat ditangkap oleh pembaca dengan jelas.

Penggunaan tanda baca Tanda baca titik dalam penulisan laporan harus digunakan pada akhir kalimat. Kata hubung antar kalimat diikuti dengan tanda baca koma seperti contoh berikut : Oleh sebab itu, ... Dengan demikian, ... Untuk itu, ... Tanda baca koma dipakai memisahkan kalimat setara yang didehului tetapi, melainkan, namun, padahal, sedangkan, yaitu, dan sedangkan seperti contoh berikut : Penelitian ini sederhana, tetapi sangat rumit pengambilan datanya. Instrumen penelitian ini ada dua, yaitu angket dan tes. Uji coba instrumen dilakukan di Kediri, sedangkan pengambilan data di Malang. Tanda baca koma dipakai memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, jika anak kalimat mendahului induk kalimat seperti contoh berikut : Karena gagal mengambil data, penelitian ini dibatalkan.