Perhitungan Pendapatan Nasional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Perhitungan Pendapatan Nasional Pengantar Ekonomi 2 ATA 2016/2017 Univeritas Gunadarma

Pendahuluan Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya yaitu nilai produksi dalam perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara itu pada suatu tahun tertentu. Pendapatan Nasional merupakan suatu ukuran penting untuk menentukan sejauh mana tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara.

Peranan Pendapatan Nasional: Menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang ingin dicapai Perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi Menentukan tingkat kemakmuran masyarakat

Mengukur Prestasi Kegiatan Ekonomi Produk Nasional dibagi menjadi 2 golongan : Produk Domestic Bruto (PDB/GDP) Produk Nasional Bruto (PNB/GNP) Tiga cara dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu : Pengeluaran Produk Neto Pendapatan

5 Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National Product (GNP) GNP GDP Indonesia Malaysia GNP Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia Warga Negara Asing Warga Negara Malaysia GDP 5

Beberapa Istilah Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap Harga Berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut Harga Tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.

Pendapatan Nasional Harga Pasar dan Harga Faktor Sesuatu barang dikatakan dinilai menurut harga pasar apabila perhitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar pembeli Contoh : konsumen membayar baju dan sepatu di toko Rp 40.000 dan Rp 60.000, nilai ini lah yang disumbangan kepada pendapatan nasional. Sedangkan harga faktor sumbangan kepada pendapatan nasional berdasarkan pendapatan faktor-faktor produksi untuk mendapatan baju dan sepatu masing- masing Rp 30.000 dan Rp 50.000, maka nilai inilah yang disumbangkan dalam perhitungan pendapatan nasional. Hubungan harga pasar dan harga faktor yaitu : Harga Pasar = Harga Faktor + Pajak tak langsung - subsidi

Pendapatan Nasional Bruto dan Neto Dalam setiap harga pasar suatu barang termasuk nilai penyusutan (depresiasi) Nilai barang-barang modal (mesin, peralatan produksi, perabotan kantor) akan semakin susut dari satu periode ke periode yang lain Dalam pendapatan nasional pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional Pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi dinamakan pendapatan nasional bruto Dengan demikian Produk Nasional Neto adalah Produk Nasional Bruto dikurangi Depresiasi

I. Cara Pengeluaran Komponen Pengeluran Dalam Perekonomian Konsumsi Rumah Tangga : Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu. Contoh = Membayar biaya sekolah anak, membeli pakaian, membayar jasa angkutan, membeli kendaraan Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi rumah tangga. Contohnya : mengirim uang ke anak yang sedang bersekolah, membayar asuransi.

I. Cara Pengeluaran (lanjutan) 2. Pengeluaran Pemerintah Konsumsi pemerintah : pembelian ke atas barang dan jasa yang akan dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah, membeli alat-alat tulis dan kertas, membeli bensin untuk kendaraan pemerintah Investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun prasarana seperti jalan, sekolah, rumah sakit dan irigasi.

I. Cara Pengeluaran (lanjutan) 3. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta (Investasi) : pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa yang akan datang. Contoh seperti membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alat-alat memproduksi. 4. Ekspor Neto (ekspor dikurangi impor) : Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama. Contoh : Sepatu yang dihasilkan di Bandung, menggunakan kulit yang diimpor dari India. Nilai kulit yang diimpor tersebut tidak termasuk dalam pendapatan nasional.

Pelaku Ekonomi Pengeluaran Konsumen Produsen Pemerintah Sektor Luar Negeri Konsumsi (C) Investasi (I) Pengeluaran Pemerintah (G) Ekspor – Impor (X)

Perhitungan Pendapatan Nasional Indonesia 2002 (Triliun Rupiah) Jenis Pengeluaran Menurut Harga Berlaku Menurut Harga Tetap 1993 Nilai Persentasi 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1138,3 70,7 302,1 2. Pengeluaran konsumsi pemerintah 132,1 8,2 35,3 3. Pembentukan modal tetap domestik bruto 325,3 26,2 96,1 4. Perubahan stok -96,0 -6,0 -25,7 5. Ekspor barang dan jasa 569,9 35,4 116,9 6. Dikurangi : Impor barang dan jasa 459,6 28,5 98,0 PRODUK DOMESTIK BRUTO 1610,0 106,0 426,7 7. Pendapatan neto faktor dari luar negeri -77,8 -4,8 -22,2 PRODUK NASIONAL BRUTO 1532,2 101,2 404,5 Dikurangi : Pajak Tak Langsung 71,2 4,4 18,9 Dikurangi : Depresiasi 80,5 5,0 21,3 PENDAPATAN NASIONAL 1380,5 91,8 364,3 Sumber : BPS, 2002

II. Cara Perhitungan Produk Neto Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai dari barang dan jasa akhir (final product). Sedangkan barang antara (intermediate goods) tidak diikutsertakan. Contoh : GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan gandum. GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja. Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan ganda diselesaikan dengan metode nilai tambah. Nilai tambah (value added) merupakan nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa dari perusahaan lain.

Produk neto artinya nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian. Menghitung Nilai Tambah

II. Cara Perhitungan Produk Neto (lanjutan) 2. PNB Menurut Lapangan Usaha Sektor-sektor ekonomi yang mewujudkan pendapatan nasional dibedakan menjadi 9 sektor yaitu : Listrik, gas dan air Pertanian, kehutanan, dan perikanan Pengangkutan Pertambangan Perdagangan Industri pengolahan Keuangan dan real estate Pembangunan (konstruksi) Jasa pemerintah, dan Jasa lain

9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3 kelompok Sektor primer: Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan Pertambangan dan penggalian Sektor sekunder: Industri pengolahan (manufactur) Listrik, air dan gas Bangunan Sektor tersier: Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan telekomunikasi Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan Jasa lain-lain.

Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha, 2002 (Triliun Rupiah) Menurut Harga Berlaku Nilai % 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, perikanan 281,3 17,8 2. Pertambangan dan Penggalian 191,8 11,9 3. Industri Pengolahan 402,6 25,0 4. Listrik, Gas dan Air 29,1 1,7 5. Bangunan 92,4 5,6 6. Perdagangan, hotel dan restoran 258,9 16,1 7. Pengangkutan dan komunikasi 97,3 6,0 8. Keuangan, sewa dan jasa perusahaan 105,6 6,5 9. Jasa-jasa lain (termasuk pemerintahan) 151 9,4 Produk Domestik Bruto 1.610,0 100,0

III. Cara Perhitungan Pendapatan Penggolongan Pendapatan Faktor Produksi : pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan masing-masing faktor produksi pada tahun tertentu. Faktor Produksi Pendapatan Tenaga kerja Modal Tanah Keahlian upah/gaji Bunga Sewa Laba PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba GNP = W (wages) + I (interest) + r (rent) + p (profit)

Pendapatan Nasional Amerika Serikat, 1997 (Milyar dolar Amerika) Jenis Kegiatan Nilai (Milyar) Presentasi 1. Ganjaran untuk pekerja 4.703 70,7 2. Pendapatan usaha perseorangan 545 8,2 3. Pendapatan dari sewa 148 2,2 4. Keuntungan perusahaan perseorangan 804 12,1 5. Bunga bersih neto 450 6,8 Pendapatan Nasional 6.650 100

Hubungan diantara GNP dan NI Perhubungan di antara GNP dan NI di Amerika Serikat,1997 Jenis Pendapatan Nilai (US $ milyar) Produk Nasional Bruto 8.063 Kurang: Depresiasi 868 Produk Nasional Neto 7.195 Kurang:   Pajak tak langsung setelah dikurangi subsisi 545 PENDAPATAN NASIONAL 6.650

Pertumbuhan Pendapatan Nasional Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan nasional digunakan Pendapatan Nasional Riil Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai berdasarkan nilai tahun dasar (base year). Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku. Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut harga konstan.

Harga dan Kuantitas Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger 2001 2002 2003 $ 1 2 3 100 150 200 $ 2 4 50 Tahun Perhitungan GDP Nominal 2001 2002 2003 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200 ($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100 humburger) = $ 600 ($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150 humburger) = $ 1.200 Tahun Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001) 2001 2002 2003 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200 ($1 per hotdog x 150 hotdog) + ($2 per humburger x 100 humburger) = $ 350 ($1 per hotdog x 200 hotdog) + ($2 per humburger x 150 humburger) = $ 500 Tahun Perhitungan Deflator GDP 2001 2002 2003 ( $200/$200 ) x 100 = 100 ( $600/$350 ) x 100 = 171 ( $1.200/$500 ) x 100 = 240

Deflator GDP GDP Nominal X 100 Deflator GDP = GDP Riil Deflator GDP adalah rasio antara GDP nominal terhadap GDP riil. Deflator GDP mencerminkan tingkat harga saat ini relatif terhadap tingkat harga di tahun dasar. Deflator GDP = GDP Nominal GDP Riil X 100

Kesimpulan GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang diproduksi. Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa, bukan kuantitas yang diproduksi. Pertumbuhan ekonomi: Gt Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1

GDP Nominal Indonesia

GDP Riil Indonesia No Sektor Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 1 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0 2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3 3 Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2 4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1 5 Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6 6 Perdagangan, hotel, dan restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7 7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1 8 Keuangan , persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9 9 Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2 Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1 dikutip dari: "Prinsip-prinsip Ekonomi Makro", Bramantyo Djohanputra, MBA,Ph.D., hal:64.

Sumber : bps.go.id

SEKIAN TERIMA KASIH