MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 3 KEBUTUHAN PERDANA DAN PENGISIAN KEMBALI PERSEDIAAN A. TUJUAN INTRUKSIONAL Mampu menentukan kebutuhan awal dan pemesanan kembali persediaan B. MATERI PEMBAHASAN Kebutuhan perdana dan pengisian kembali persediaan Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 1
perusahaan tidak terganggu. Selanjutnya sesudah dilakukan pemesanan untuk mengisi persediaan kembali karena sebagian dari persediaan sudah digunakan untuk mengganti barang yang rusak. Pengisian kembali atau pemesanan kembali ini tetap harus memperhatikan prinsip pengendalian persediaan yaitu penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan harus dilakukan agar operasi perusahaan tidak terganggu. 4 sistem yang digunakan dalam pengisian kembali persediaan 1. Sistem tinjauan terus menerus (perpetual riview system) 2. Sistem tinjauan periodik (Periodic Review system) 3. Sistem jumlah tetap 4. Sistem tepat waktu Sistem tinjauan terus menerus (perpetual riview system) Dalam sistem ini peninjauan dilakukan terus menerus yang berarti setiap kali perlu dipesan, maka harus dipesan. Perhitungan kapan perlu dipesan adalah apabila jumlah persediaan sudah mencapai jumlah/tingkat tertentu. Jumlah ini disebut titik pesan kembali atau reorder point. Reorder point digunakan pada sistem ini dan sistem jumlah tetap. Reorder Point Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahanbaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah : 1. Lead Time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan. Lead time ini akan mempengaruhi besarnya bahan baku yang digunakan selama masa lead time, semakin lama lead time maka akan semakin besar bahan yang diperlukan selama masa lead time. 2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu. 3. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan bahan minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku, sehingga tidak terjadi stagnasi. Dari ketiga faktor di atas, maka reorder point dapat dicari dengan rumusberikut ini : ‘12 Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
2. Sistem permintaan dependen 3. Sistem permintaan dengan ciri tersendiri 1. Sistem permintaan independen Adalah jenis permintaan suatu barang yang bebas artinya tidak tergantung pada waktu atau jumlah permintaan barang lain. Permintaan seperti ini biasanya seragam dan relatif lebih teratur. Model-model perhitungan permintaan independen Sistem pemesanan tetap Sistem produksi tumpukan Sistem priodik tetap Sistem minimum maksimum Sistem pemesanan tetap Dalam sistem ini untuk setiap kali pemesanan, jumlah yang dipesan selalu tetap. Model yang paling populer adalah model EOQ (Economic Order Quantity) Perhitungan EOQ Biaya Total = biaya penyimpanan tahunan + biaya pemesanan tahunan atau biaya setup TC = HQ / 2 + SD / Q TC = total biaya per tahun Q = lot H = biaya memegang satu unit per tahun D = permintaan tahunan per tahun S = biaya pemesanan atau menyiapkan satu lot C = Biaya produk/unit TC = DC + SD/Q + QH/2 dTC/dQ = -SD/Q2 + H/2 = 0 2SD H H/2 = SD /Q2 EOQ Q* Q2H = 2SD Q2 = 2SD/H ‘12 Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5