(Grinding Process) Mahfudz Al Huda Mei 2007 Referensi:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Karbida
Advertisements

FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
2. MESIN BOR Definisi Dan Fungsi Mesin Bor :
Jenis, sifat dan penggunaannya
BAB 4 SPESIFIKASI BATU GERINDA
BAB 6 PERLAKUAN PADA BATU GERINDA
BAB 1 PENGERTIAN DASAR PENGGERINDAAN UMUM UNGKAL AMPLAS.
Klasifikasi Material Material Teknik.
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK LOGAM
MATERIAL TEKNIK Baja.
MINDRY( ) JURUSAN TEKNIK MESIN
Cetakan, Inti & Perhitungannya
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
CUTTING TOOLS (PAHAT POTONG)
Teknik Kendaraan Ringan Dasar Kompetensi Kejuruan
Pertemuan <<26>> <<BESI & BAJA>>
Memahami Dasar-dasar Mesin
BAHAN BANGUNAN ALAMI - METAL week 10
BESI DAN BAJA.
Teknik Manufaktur I (TMS205ME) Dosen: Tim Dosen Lab. Inti Teknologi Produksi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik - Universitas Andalas Sem Ganjil TA.
Pemotongan Logam.
(Milling Process) Mahfudz Al Huda Mei 2007 Referensi:
Physical Properties of Materials Mahfudz Al Huda
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V- 2014
PERFORMA HARD MACHINING PADA AISI-01 ALLOY TOOL STEEL
GERINDA DAN PROSES ABRASIF LAINNYA Pertemuan 20
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Uji Tarik Gabriel Sianturi MT.
SIFAT MATERIAL dan PENGUJIAN MEKANIK MATERIAL
Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide Tugas Resume Sebelum UAS Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu Disusun Oleh: Isarmadriani.
Broaching, Sawing Process Mahfudz Al Huda
Logam Non Besi dan Paduannya 2 Mahfudz Al Huda Reference:
MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS
Pendahuluan Gabriel Sianturi MT
Pendahuluan Gabriel Sianturi MT
Menggunakan Mesin Bubut Kompleks
Process Mahfudz Al Huda Mei 2007 Referensi: Drilling and Boring
Proses Dasar Pembentukan Logam
Proses Manufaktur.
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Teknologi Dan Rekayasa
Keuntungan dari pemakaian keramik pada mesin adalah :
Bahan Konstruksi Industri (TKK-2238)
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
Logam Non Besi dan Paduannya 3 Mahfudz Al Huda Reference:
Jenis, sifat dan penggunaannya
Material teknik disampaikan oleh Catur Pramono UNTIDAR
Logam Non Besi dan Paduannya 1 Mahfudz Al Huda Reference:
MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN GERINDA
Proses Dasar Pembentukan Logam
2. Bidang Miring Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu.
Proses Manufakture Mata Pahat
3.
PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES PEMBUBUTAN. A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat: a. b. c. d. Menetapkan kecepatan.
PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ) Laboratorium Metalurgi
Ir. Asrul Sani, M.Kom M.T MATERIAL TEKNIK Pertemuan 1 Ir. Asrul Sani, M.Kom MT – Material Teknik.
METALURGI FISIK.
DASAR DASAR TEKNIK MESIN 3.5 Menerapkan penggunaan perkakas bertenaga /operasi digenggam 4.5 Mengoperasikan perkakas bertenaga /operasi di genggam.
SISTEM MANUFAKTUR. DEFINISI Sistem manufaktur adalah rangkaian suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi.
Pengantar Teknik Mesin PTA
Pertemuan 4.
L/O/G/O Proses Manufaktur 1. Pendahuluan Proses Dosen : Nofriadiman, ST, Mkom STTIND Padang.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
Review Bab VI Pembekuan dan perlakuan Panas Logam OLEH Samsul Yudi Prabowo.
MAKALAH ILMU BAHAN KELOMPOK I ROKY. BESI DAN BAJA.
BESI DAN BAJA EMANUEL ROBERTO, ST. Besi dan Baja Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan. Hal ini.
MACAM-MACAM ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT Bor Senter (Centre Drill) Mata Bor (Twist Drill) Kontersing (Countersink) Konter Bor (Counter Bore) Rimer Mesin.
Macam –macam Logam Pengecoran dan Sifatnya
PENGERJAAN DINGIN. PROSES PENGERJAAN DINGIN PADA LOGAM ( COLD WORKING ) Pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah.
Transcript presentasi:

(Grinding Process) Mahfudz Al Huda Mei 2007 Referensi: Proses Gerinda 1 (Grinding Process) Mahfudz Al Huda Mei 2007 Referensi: ·Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope Kalpakjian and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003. ·Fundamentals of Modern Manufacturing – Materials, Processes, and Systems, Second Edition, Mikell P. Groover, John Wiley & Sons, 2002. Mahfudz Al Huda http://www.mercubuana.ac.id Proses Produksi BAB10 1

Grinding · Grinding adl proses pemesinan dimana partikel abrasive terikat dalam batu gerinda yg diputar pada kecepatan permukaan sangat tinggi. Batu gerinda biasanya berbentuk pring (disk), dan dibuat dg kesetimbangan yg baik karena kecepatan putar tinggi. Grinding mirip dg proses milling, dimana pemotongan terjadi pada permukaan keliling luar batu gerinda serupa dg proses peripheral dan face milling. Peripheral grinding lebih banyak digunakan dibanding face grinding. Dalam sebuah batu gerinda yg berputar terdapat banyak sekali ujung potong (partikel abrasive), dan benda kerja diumpankan relative thd batu gerinda sehingga terjadi proses pemotongan. Disamping beberapa kemiripan tadi, terdapat perbedaan besar antara grinding dan milling, yaitu: 1. Butiran partikel abrasive pada batu gerinda jauh lebih kecil dan berjumlah banyak dibandingkan gigi-gigi potong pada pahat milling. 2. Kecepatan potong pada grinding jauh lebih tinggi dibanding milling. 3. Partikel abrasive pada batu gerinda tersebar secara random (acak) dan menonjol keluar dg rata-rata sudut rake negatif besar. 4. Batu gerinda memiliki sifat mampu menjadi tajam sendiri, yaitu jika partikel abrasive terluar mengalami aus partikel akan menjadi tumpul dan pecah membentuk ujung potong baru yg tajam atau terlepas dari batu gerinda sehingga akan muncul partikel berikutnya yg masih tajam. Mahfudz Al Huda http://www.mercubuana.ac.id Proses Produksi BAB10 3

Abrasive Materials ·Pemilihan bahan abrasive (abrasive materials) harus disesuaikan dg bahan benda kerja. Karakter umum bahan abrasive yg digunakan utk batu gerinda adl: kekerasan tinggi, tahan aus, kuat/ulet (toughness), dan friability. Friability adl kemampuan bahan abrasive utk patah ketika ujung potong partikel menjadi tumpul, sehingga menampilkan ujung yg tajam. ·Beberapa bahan abrasive yg penting adalah: Aluminum oxide (Al2O3). Merupakan bahan abrasive yg paling banyak dipakai. Digunakan utk menggerinda baja dan besi paduan berkekuatan tinggi. Kekerasan mencapai 2100 HK. Silicon carbide (SiC). SiC lebih keras dibanding Al2O3, tetapi kurang kuat/ulet. Digunakan utk menggerinda logam ulet (ductile) seperti aluminium, kuningan, dan baja stainless, juga logam getas (brittle) seperti besi cor dan keramik. Kurang baik untuk menggerinda baja karena unsur karbon pada SiC memiliki afinitas yg kuat thd unsur Fe pada baja. Kekerasan sekitar 2500 HK. Cubic boron nitride (CBN). Batu gerinda CBN digunakan untuk menggerinda bahan keras seperti baja perkakas yg dikeraskan dan paduan aerospace. Kekerasannya mencapai 5000 HK. Diamond. Diamond dihasilkan secara alami maupun dibuat secara sintetis. Batu gerinda diamond biasanya digunakan untuk menggerinda bahan yg keras dan abrasive, seperti keramik, cemented carbide, dan kaca (glass). Kekerasannya mencapai 7000 HK. ·Ukuran partikel abrasive (grain size) merupakan parameter penting yg menentukan kehalusan penyelesaian permukaan (surface finish) dan besar material removal rate (MRR). Ukuran partikel yg kecil menghasilkan permukaan yg halus, sebaliknya ukuran besar meningkatkan efektivitas pemesinan. Penentuan besar partikel juga mempertimbangkan jenis bahan yg digerinda. Semakin keras bahan memerlukan ukuran pertikel kecil untuk dapat memotong secara efektif, sebaliknya untuk bahan yg relatif lunak lebih efektif memakai partikel besar. Mahfudz Al Huda http://www.mercubuana.ac.id Proses Produksi BAB10 5