Skizofrenia dan Manajemen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Christopher Rico A Deriyan Sukma W Farah Asyuri Diskusi Topik 2 Modul Praktik Klinik Psikiatri Kelompok E.
Advertisements

GANGGUAN DEPRESI BERAT
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember Halusinasi Gangguan Proses Pikir: Team Keperawatan Jiwa Supported by Mad Zaini.
ASKEP WAHAM.
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
SKIZOPRENIA.
Praktikum Jiwa 2 Modul Saraf Jiwa
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
Presentasi Kasus Kertas DT03 Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, Reiva Wisdharila,
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI Disampaikan pada pertemuan Pelaksana Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 7 April 2015.
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
Gangguan psikosis-neurotik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiia
Muhammad Rosyidul ‘Ibad, M.Kep
ASUHAN KEBIDANAN IV.
SKIZOPRENIA.
Dissociative disorder
Gangguan Proses Pikir:
S K I Z O F R E N I A (Schizophrenia).
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
Gangguan Psikologis.
dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
SKIZOFRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA
Gangguan Jiwa dalam Kehamilan
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Oleh : Ners Anang Satrianto
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, GANGGUAN PSIKOTIK, GANGGUAN DEPRESI
PSIKOSIS Dr DEWI SURIANY A.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT JIWA
Gangguan psikosos akut
PENATALAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM OLEH: NI MADE CANDRA YUNDARINI ( ) MULAI.
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Tatalaksana skizofrenia
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA
SKIZOFRENIA Sri Rahayuningrum ( ) Yusuf Afandi
SIGN AND SYMPTOM IN PSYCHIATRY
GANGGUAN ALAM PERASAAN
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
MACAM-MACAM GANGGUAN JIWA
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT JIWA
PSYCHOLOGICAL DISORDER
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
Depresi Dr. Juwita, Sp.KJ.
TATA LAKSANA SKIZOFRENIA
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
MOOD DISORDER REGHINA AMELIA HANIM MUHAMMAD SHIDIQ KRIDANI
DISTONIA AKUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA
GANGGUAN AFEKTIF PSIKOTIK
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Psychological Disorders
Gangguan Skizoafektif
Psychological Disorders : Mood Disorders and Schizophrenia
GANGGUAN WAHAM MENETAP
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT JIWA
GANGGUAN MOOD MENETAP SIKLOTIMIK & DISTIMIK.
GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI A. Soraya Tenri uleng.
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta.
Abnormal Behavior Shafa Shafrilla Yohana Intan Kusuma Dewi
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
ANTIPSIKOTIK Oleh : Achmad Rizaldy Pembimbing klinik : dr. Patmawati P. M.Kes., Sp.KJ.
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana. Pengertian Kedaruratan Psikiatri  Adalah tiap gangguan pada pikiran, perasaan dan tindakan seseorang yang memerlukan.
Istilahskizofrenia berasal dari bahasa jerman yaitu schizo (= perpecahan / split) dan phrenos (= mind). Pada skizofrenia terjadi suatu perpecahan pikiran,
Transcript presentasi:

Skizofrenia dan Manajemen Blok 18 Fakultas K edokteran UNIVERSITAS TADULAKO 2012

Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk : Memahami etiologi skizofrenia Menjelaskan dan mendeteksi gejala skizofrenia Memahami manajemen skizofrenia

Topik Update tentang skizofrenia Epidemiologi skizofrenia Gejala skizofrenia Terapi Skizofrenia

Update etiologi Faktor neurobiologi hipotesa dopamin (hiperaktifitas dopaminergik) dengan potensi obat antipsikotik sebagai antagonis reseptor dopamin D2 dan antagonis seretonon –dopamin pd reseptor 5-HT2 Skizofrenia dan DNA (faktor genetik) Skizofrenia dan enzym (neurosupresi persisten pd uji supresi deksametason) Skizofrenia dan abnormalitas struktur otak: patofisiologi pd otak , termasukn sistim limbik, corteks frontal, serebellum dan ganglia basalis Skizofrenia dan imunitas serta Skizofrenia dan retrovirus (psikoneuroimunologi): efek virus neurotoksik atau gg autoimun endogen

Epidemiology of Schizophrenia Lifetime prevalence of about 1per 1000 No differences related to culture or race Onset in men is usually earlier (15-24) than in women (25-34)

Global Burden of Disease 2000 (15-Disease-adjusted Life Years (DALYs) Top 10 Causes of DALYS in Adults (15-44 years) Both Sexes % Total Male Female HIV/AIDS 13.0 12.1 HIV AIDS 13.9 Depressive disorders 8.6 Road traffic accidents 7.7 10.6 4.9 6.7 Tuberculosis 3.2 3.9 Alcohol Use Disorders 5.1 Iron deficiency anemia 3.0 4.5 Schizophrenia 2.8 Self-inflicted Injuries 2.7 Violence 3.7 Obstructed labor Iron-deficiency anemia 2.6 Bipolar disorder 2.5 Abortion 2.4 Self-inflicted injuries 2.3 2.1 Maternal sepsis DALY=Sum of years of life lost due to premature mortality and years lost due to disability WHO. The World Health Report 2001. Available at http://www.who.int/whr/2001/en/index.html

Course of Schizophrenia Good Premorbid Progression Stable Relapsing Function Psycho- pathology Poor Fase prodromal 15 20 30 40 50 60 70 Fase aktif Fase residual Age (Years) Sheitman BB, Lieberman JA. The natural history and pathophysiology of treatment-resistant schizophrenia. J Psychiatr Res. 1998(May-Aug);32(3-4):143-150

Severity in Schizophrenia People with schizophrenia have different levels of disability varying from no disability to complete dependence on institutional care The amount and type of disability is related to the symptoms of the individual’s illness and how responsive these symptoms are to treatment

Severity in Schizophrenia The severity of psychotic symptoms are related to How distracting Do they influence behavior – eg, command hallucinations Do they cause suffering Do they impair social functioning – eg, suspiciousness

Definisi Skizofrenia : Split of mind : pikiran yang terbelah Pikiran delusi dan disorganized Gangguan persepsi Emosi dan perilaku yang tidak sesuai Penyimpangan mendasar pada pikiran berupa dereisme (pikiran tidak logis) dan autistik (preokupasi dunia sendiri) dan magis (btk pikiran atau kata-kata memiliki kekuatan magis , idea of reference ( ide yang mengikuti diri senderi) dan persepsi, afek yang tidak wajar sampai tumpul.

Gejala dan Gangguan Delusi Halusinasi Keyakinan yang salah, tidak rasional dan dipertahankan. Sering berupa kejaran atau kebesaran yang pada skizofrenia waham aneh dan tidak sistematis Halusinasi Pengalaman sensorik yang salah (diyakini) tanpa adanya stimulus eksternal yang nyata. Jenis halusinasi penglihatan, pendengaran, bau, atau perabaan

Ciri skizofrenia Thought echo (gema pikiran) Thought of insertion (sisipan) Thought broadcasting (siaran) Delusion of control (kendali) Delusion of influence (pengaruh) Delusion of passivity (pasivitas dan pasrah terhadap kekuatan luar) Delusion perception (terkait indrawi yg aneh) Halucination berubah-ubah, macam-macam, dan terus menerus dan suara saling komentar

Diagnosis menurut PPDGJ Sedikitnya 1 gejala Delusi atau gangguan isi pikir harus ada 1 gejala di atas yang jelas atau Halusinasi auditorik yang terus menerus selama 1 bln atau Waham lain yang oleh budaya setempat dianggap tidak wajar dan mustahil Gejala khas tersebut telah berlangsung sedikitnya 1 (satu) bulan

Atau paling sedikitnya 2 gejala dibawah ini: Halusinasi yang menetap disertai waham yang mengambang (tdk khas) Neologisme, Pikiran terputus, interpolasi arus pikir berakibat inkoherensi Perilaku katatonik, eksitasi (gaduh), posturing, fleksibilitas ceria( ketika menggerakkan anggota gerak dirasakan seperti tahanan lilin), negativisme, mutisme dan stupor(diam dan tidak bergerak) Gejala negatif sikap apatis, miskin bicara, afek tumpul, penarikan diri.

Diagnosis ……….lanjutan Skizofrenia paranoid Skizofrenia hebefrenik Skizofrenia katatonik Skizofrenia tak terinci Depresi pasca skizofrenia Skizofrenia residual Skizofrenia simpleks

Terapi

Macam obat psikofarmaka Antipsikotik Antidepresan Anxiolytics Hipnotik Psikostimulansia *Anti insomnia *Anti Mania/Mood stabilizer

NEUROLEPTIK /ANTI PSIKOTIK (BERDASARKAN RUMUS KIMIA ) PHENOTHIAZINE BUTYROPHENON THIOXANTHENE RAUWOLFIA (RESERPINE) DIPHENYL BUTYL PIPERIDINE (PIMOZINE) DIBENZODIAZEPINE (LOZAPINE) SUBSTITUTE BENZAMIDE (SULPIRIDE  DOGMATIL)

BERDASAR POTENSI RELATIF DAN LAMA KERJA LOW DOSE, HIGH POTENCY - TRIFLUOPERAZINE, PERPHENAZINE, FLUOPHENAZINE, THIOTHIXENE, HALOPERIDOL, PIMOZIDE MEDIUM DOSE, LOW POTENCY - CHLORPROTHIXENE, - LOXAPINE LONG ACTING INJECTABLE - FLUPHENAZINE - FLUPENTHIXOL - Haloperidol

BERDASAR BEDA AFEK KLINIK YANG MENONJOL BROAD SPECTRUM NEUROLEPTIK - INITIAL HYPNOTIC EFFECT - MENEKAN PSIKOMOTOR YANG BAIK - ANTIPSIKOTIK & ANTISKIZOFRENIA - UNTUK KASUS AKUT DAN EKSITASI CONTOH : CHLORPROMAZINE LONG TERM NEUROLEPTIK - EFEK ANTI PSIKOTIK KUAT - EFEK HYPNOGENIK KECIL - UNTUK SKIZOFRENIA KHRONIS - MEMPUNYAI EFEK ANTI AUTISTIK - MEMPERBAIKI PROSES PIKIR, AFEK & EMOSI - DALAM DOSIS RENDAH : SBG TRANQUILIZER CONTOH : HALOPERIDOL, TRIFLUOPERAZINE

AKSI/KERJA FARMAKOLOGIK & BIOKIMIA ANTIPSIKOTIK MEMPENGARUHI NEUROTRANSMITTER (DOPAMINE) TERJADI BLOKADE RESEPTOR DOPAMIN PADA NEURON DOPAMINERGIK DI OTAK EFEK BLOKADE NOREPINEPHRIN BERHUBUNGAN DENGAN EFEK HYPNOGENIK DAN INHIBISI PSIKOMOTOR SEHINGGA MENGURANGI HIPERAKTIFITAS DAN AGITASI

Overview of Antipsychotics Antipsikotik Tipikal Kelompok Nama generik Nama dagang Dosis (mg) Phenothiazines chlorpromazine CHLORPROMAZIN, LARGACTIL, PLEGOMAZIN, MEGAPHEN, THORAZIN 200-800 levomepromazine TISERCIN, NOZINAN 50-400 thioridazine THIORIDAZIN, MELLERIL 100-600 periciazine NEULEPTIL 10-40 Thioxanthes chlorprothixene CHLORPROTHIXEN, TRUXAL clopenthixol CISORDINOL, CLOPIXOL 20-100

Overview of Antipsychotics….lanjutan Antipsikotik tipikal kelompok Nama generik Nama dagang Dosis (mg) Phenothiazines perfenazine PERFENAZIN, TRILAFON, PERATSIN 16-24 prochlorperazine PROCHLORPERAZIN, STEMETIL 20-80 flufenazine MODITEN 2-16 trifluoperazine STELAZIN 10-50 Thioxanthenes flupenthixol FLUANXOL 6-18 Butyrophenones haloperidol HALOPERIDOL, HALDOL, APO-HALOPERIDOL 2,5-10 melperone BURONIL 50-300 Diphenylbutyl piperidines pimozide ORAP 2-10 fluspirilen IMAP penfluridol SEMAP 2-60 Perathiepines oxyprothepin MECLOPIN 5-20

Antipsikotik atipikal (generasi 2) Nama generik Nama dagang Dosis (mg) D2, D3 selective antagonists sulpiride DOGMATIL, PROSULPIN 50-1200 amisulpride SOLIAN, DENIBAN risperidone RISPERDAL, RISPEN, RISPERDAL QUICKLET 4-8 ziprasidone ZELDOX 40-160 sertindole SERDOLECT 12-20 clozapine Clozaril,Clopine,Luften 200-600 olanzapine ZYPREXA i.m. inj. 10 mg 5-20 quetiapine SEROQUEL 300-600 zotepine ZOLEPTIL 75-300

INDIKASI PEMAKAIAN GANGGUAN PSIKOTIK AGITASI, ANSIETAS, TEGANG, BINGUNG, INSOMNIA, HALUSINASI, WAHAM (SKIZOFRENIA, GG.AFEKTIF, GANGGUAN KEPRIBADIAN, PSIKOSA INVOLUSIONAL DAN PSIKOSA MASA ANAK) GANGGUAN NON PSIKOTIK DOSIS RENDAH UNTUK MENGATASI MUAL, MUNTAH, AGITASI, KETEGANGAN, KEGELISAHAN, KECEMASAN DAN INSOMNIA

DOSIS PEMBERIAN NEUROLEPTIK TERAPI INITIAL: - DOSIS TINGGI (LOADING DOSE) YANG MASIH DAPAT DITOLERIR TERAPI PENGAWASAN (TERAPI KONTROL) - DIBERIKAN 2-6 BULAN - SETELAH BEBERAPA GEJALA MEREDA (HIPERAKTIF, AGRESIF DAN INSOMNIA) TERAPI PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) - DIBERIKAN 8 MINGGU (DOSIS RENDAH) - DIPERTAHANKAN 6-12 BULAN

DRUG HOLIDAY/LIBUR OBAT 1-2 HARI / BULAN 1-2 MINGGU / 6 BULAN 1-2 BULAN / TAHUN UNTUK MENGHINDARI TOKSISITAS OBAT MENCEGAH EFEK SAMPING OBAT (TARDIVE DYSKINESIA)

EFEK SAMPING EFEK ANTI CHOLINERGIK : PENANGGULANGAN : - MULUT KERING - KONSTIPASI - MATA KABUR - TENGGOROKAN KERING - CUTANEUS FLUSHING - RETENSI URINE - ILEUS PARALITIKUS - MENTAL CONFUSION - MIOSIS - MIDRIASIS - HIPOTENSI PENANGGULANGAN : HENTIKAN OBAT PERTAHANKAN TEKANAN DARAH (Vital Sign)

Terapi psikososial: Pelatihan keterampilan sosial : keterampilan hubungan pasien dengan orang lain, diskusi topik kehidupan, bermain drama Terapi kelompok fokus pada rencana, masalah, dan kehidupan, bisa orientasi perilaku, tilikan atau suportif Terapi kerja atau rehabilitasi pemulihan fungsi

Selesai Email : ronny3w@yahoo.com Facebook : psikiater jogja

Skizofrenia Paranoid kriteria diagnostik sebagai berikut : Preokupasi dengan satu atau lebih delusi atau halusinasi dengar yang menonjol secara berulang-ulang. Ditandai adanya waham kejar atau kebesaran. biasanya tegang, mudah curiga, berjaga-jaga, berhati-hati, dan terkadang bersikap bermusuhan atau agresif

Skizofrenia Hebefrenik/ Disorganized kriteria diagnostik sebagai berikut : Diagnosis hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset 15-25 tahun) Gejala menonjol : Pembicaraan yang tidak terorganisasi. Perilaku yang tidak terorganisasi. Afek yang datar atau tidak sesuai. Tidak memenuhi kriteria untuk tipe katatonik.

Skizofrenia katatonik gambaran klinis sekurang-kurangnya dua hal berikut ini : Imobilitas motorik, seperti ditunjukkan adanya katalepsi (termasuk fleksibilitas ceria/lilin) atau stupor. Aktivitas motorik yang berlebihan (tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal). Negativisme (sebuah resistensi tampak tidak ada motivasi terhadap semua bentuk perintah atau mempertahankan postur yang kaku dan menentang semua usaha untuk menggerakkannya) atau mutism.

Gerakan-gerakan sadar yang aneh, seperti posturing (mengambil postur yang tidak lazim atau aneh secara disengaja), gerakan stereotipik yang berulang-ulang, manerism yang menonjol, atau bermuka menyeringai secara menonjol. Ekolalia atau ekopraksia (mengikuti pembicaraan atau gerakan yang tidak bermakna).

Schizophrenia Undifferentiated. Terpenuhi kriteria Skizofrenia, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk tipe paranoid, terdisorganisasi, dan katatonik. Depresi Pasca skizofren Menderita skizofrenia selama 1 thn terakhir Beberapa gejala skizofrenia masih ada Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuihi sedikitnya kriteria untuk suatu episode depresif dan telah ada paling sedikit dua minggu

Skizofrenia Residual Kriteria diagnostik sebagai berikut : Tidak adanya gejala delusi, halusinasi, pembicaraan yang tidak terorganisasi, dan perilaku yang tidak terorganisasi atau katatonik yang menonjol. Terdapat tanda-tanda gangguan, seperti simtom negatif atau dua atau lebih simtom yang terdapat dalam kriteria 1, dalam bentuk yang lemah (misalnya, keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak lazim).

Skizofrenia Simpleks kriteria diagnostik sebagai berikut : Gejala “negatif” yang khas dari skizofrenia residual tanpa adanya riwayat halusinasi, waham atau manifestasi lain tentang adanya suatu episode psikotik sebelumnya, Ada perubahan-perubahan yang bermakna pada perilaku perorangan, bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, kemalasan, dan penarikan diri secara sosial.