Evaluation of Processes & Results

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI NON-PROFIT
Advertisements

BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
ANALISIS PROSES BISNIS
Bab VI Posisi Strategis.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
STRATEGI Oleh : Ismik Kurniaty H. ( )
PRESENTASI MANAJEMEN STRATEGIS
BAB I PENDAHULUAN.
MANAJEMEN HASIL KARYA KEORGANISASIAN “EFEKTIVITAS ORGANISASI”
Perubahan dan Perkembangan
Perubahan dan Perkembangan
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MSDM Afriyadi Cahyadi, SE, MM
PERTEMUAN 14 Pengendalian
STANDARD BALANCED SCORE CARD IT Pertemuan-9 Mata Kuliah: CSI402, IT Governance Tahun Akademik: 2012/
Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan
Kelompok 3 Irfan Helmy P2CC10020 Yusuf Hary Cahyono P2CC10040 Rizki Aji P2CC10010 Donny Eriawan P2CC10036 Bambang Yuniarto P2CC10024.
Hal : 1 New Job Pendahuluan
Materi – 03 Sistem Kantor.
DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS
Universitas Gunadarma
PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT) DAN BALANCE SCORECARD    Pengukuran Kinerja (Performance Measurement) ·   Sistem Penilaian Kinerja ·   Keterbatasan.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
BAB 22 Sistem Pengendalian Manajemen, Transfer Pricing,
Jurnal Pengendalian dan Penjaminan Mutu “THE CONTRIBUTIONS OF TQM AND SIX SIGMA IN THE ORGANIZATIONS TO ACHIEVE THE SUCCESS IN TERMS OF QUALITY” Muthia.
EFEKTIVITAS ORGANISASI
CISB444 - Strategic Information Systems Planning
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PENGKAJIAN ULANG, PENGEVALUASIAN dan PENGENDALIAN STRATEGI
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Relevance of Total Quality Management (TQM) or Business Keunggulan Strategi Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) – A Conceptual Study ROHMA.
TUGAS PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU
BAB I PENDAHULUAN.
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Budaya Perusahaan yang Diarahkan oleh Pengetahuan
BALANCE SCORECARD Pendekatan sistem pengukuran kinerja diperusahaan disebut Balance Scorecard, berikut ini dikutip beberapa pengertian tentang Balance.
An Integrated Approach to TPM and Six Sigma Development in
MSDM : Mencapai Keunggulan Bersaing
Pemodelan Proses Bisnis by : Sol’s
Pengukuran Nilai Bisnis TIK
MODEL-MODEL EVALUASI IDRUS
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis : Pendekatan Diagnostik
Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan
MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS PAMULANG Disusun Oleh :
Balance Scorecard OLEH KELOMPOK 10 Adinda Putra K ( )
Performance Measurement
Orientasi pada Tindakan dan Pengambilan Resiko
DESAIN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI INTERNASIONAL
Managers ’ Performance and
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
BAB 1O.
PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN
Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard
PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN
Manajemen Pengadaan Proyek
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
Manajemen Layanan TI.
Balance Scorecard.
EVALUASI PELATIHAN ISTIANA,S.Psi.,M.Pd.
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
BALANCE SCORE CARD (BSC) Dr. Sailendra, M.Ak UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI Seri Akuntansi Manajemen Kontemporer.
Transcript presentasi:

Evaluation of Processes & Results

Evaluation of Processes & Results Irsa Rezaldy 1201130176 Wosse M. Arif S. 1201134075 M. Syauqi 1401140239 Elvan Haryo 1401144380 .

Definisi Menurut Fitzpatrick, Sanders, dan Worthen (2004), tidak ada “seragam mengdefinisikan secara tepat bahwa apa yang dimaksud dengan evaluasi” (hal. 5). Mereka mengdefinisikan evaluasi “sebagai pengidentifikasian, klarifikasi, dan penerapan kriteria yang dipertahankan untuk menentukan nilai suatu objek evaluasi ini (senilai atau jasa) dalam kaitannya dengan kriteria tersebut” (p. 5). Dari bidang OD, Beckhard dan Harris (1977) mendefinisikan evaluasi sebagai “satu set yang direncanakan, pengumpulan informasi, dan kegiatan analisis yang dilakukan untuk memberikan mereka yang bertanggung jawab untuk melakukan perubahan dengan penilaian yang memuaskan dari efek dan kemajuan upaya perubahan”(hlm. 86).

WHY IS IT IMPORTANT TO KNOW HOW WELL OD IS WORKING? Untuk menentukan investasi masa depan di OD Untuk meningkatkan proses OD Untuk mengidentifikasi keselarasan dari OD dengan strategi bisnis Untuk membangun modal intelektual dalam organisasi Untuk berhenti melakukan apa yang tidak efektif Untuk bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan, dan memastikan karyawan dan akuntabilitas manajemen

WHY IS IT IMPORTANT TO KNOW HOW WELL OD IS WORKING? Untuk merenungkan dan memperbaiki iklim secara keseluruhan dan kesehatan organisasi Untuk mendukung daya saing global organisasi sehingga organisasi tetap dalam bisnis Untuk memimpin organisasi dalam menjaga karyawan termotivasi dan produktif Untuk meningkatkan kemampuan OD untuk membantu organisasi bekerja dengan cara melalui lingkungan bisnis yang kompleks dan sering kacau. Untuk meningkatkan citra OD ini dalam organisasi dengan menunjukkan berapa banyak kontribusi untuk keberhasilan organisasi

6. Pendekatan Evaluasi Formatif Evaluasi formatif, yang yang berlangsung selama intervensi, sangat membantu dalam membangun fleksibilitas, memungkinkan pergeseran yang cepat dalam intervensi yang sedang dilaksanakan. banyak sumber-sumber evaluasi formatif, pada kenyataannya, bagian dari OD Intervensi sendiri.

Alat Evaluasi formatif Pengendalian proses statistik memberikan informasi tentang kinerja dari proses-proses yang berada di tempat dalam organisasi Grafik dan diagram kontrol ketika kemajuan telah terhenti atau bahkan mulai bergerak ke arah yang tidak diinginkan. Sosiogram menyediakan representasi visual dari interaksi yang berlangsung selama pertemuan tim.

7. Startegi imperative Organizational Development Berhubungan dengan Evaluasi 1. mengikat setiap kegiatan OD berbasis strategi organisasi 2. Bekerja secara strategis dengan mitra di perusahaan. 3. Mengukur apa yang penting bagi klien. 4. Tahu apa yang klien harapkan dari OD-jika harapan valid maka dapat disampaikan jika tidak valid, membantu klien memahami mengapa dan apa yang berlaku. 5. Bagi hasil yang efektif OD secara luas dalam organisasi. 6. Foster belajar dalam kelompok OD dan kemudi tim (“Apa dapat kita pelajari dari ini?”).

Why Evaluation often bypassed Evaluasu sangat sulit untuk dilakukan, terutama jika ada desakan bahwa hubungan sebab-akibat dibentuk antara intervensi dan hasil . Organisasi klien mungkin sangat senang dengan hasil yang sudah jelas positif dari intervensi, dan menyebabkan mereka tidak percaya evaluasi diperlukan. Melakukan evaluasi yang efektif dapat memakan waktu dan biaya, organisasi klien umumnya memiliki prioritas lain yang membutuhkan waktu dan sumber daya tersebut. Ahli OD khawatir apabila hasil evaluasi tidak menghasilkan efek positif, itu sebabnya kebanyakan ahli OD tidak menyarankan/memaksakan evaluasi pada klien

Why Evaluation often bypassed Apabila hasil tidak positif, sponsor klien mungkin akan khawatir karena telah melakukan proses ini. Baik ahli OD ataupun anggota dalam klien memiliki kemampuan untuk menjalankan proses ini Mungkin ada kekhawatiran bahwa ahli od tidak bias terhadap penilaian kinerjanya sendiri, dan organisasi klien tidak bersedia untuk menyewa orang lain untuk melakukan penilaian Ahli OD dan anggota organisasi sudah terlalu percaya pada kemampuan dan intervensi mereka sehingga tidak menganggap proses ini diperlukan Terjadi pemisahan sebelum evaluasi selesai di lakukan

Solusi akan hambatan evaluasi Alpha – perubahan yang konsisten terhadap proses, value serta pemahaman yang diterapkan dalam organisasi. Contohnya pelatihan customer service dapat meningkatkan pelayanan yang ada didalam organisasi, karena sifatnya stabil perubahan ini dapat diukur dengan mudah. Beta – perubahan yang berfokus dalam memahami apa yang penting dalam ukuran yang stabil. Seperti reward sistem, yang dapat menurunkan kepuasan pegawai meskipun mendapatkan gaji lebih namun pegawai kehilangan kerjasama yang sebenarnya lebih di butuhkan Gamma – Perubahan terjadi ketika ada perubahan yang mendasar yang terjadi pada pentingnya ukuran itu sendiri, seperti di contoh sebelumnya, kerjasama mungkin telah mengubah persepsi para pegawai bahwa reward tidaklah signifikan dibandingkan dengan hubungan kerjasama.

Approach to Summative Evaluation Terdapat beragam pendekatan yang dapat kita pakai untuk mengukur evaluasi, semua pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan belum di temukan pendekatan terbaik yang dianggap lebih efektif dibanding pendekatan lainnya

Repeating the same measure model : Pendekatan ini mengasumsikan bahwa sesuatu yang memicu kesadaran akan butuhkan untuk intervensi, Terlepas dari proses yang digunakan, mengulangi proses dapat menunjukkan apakah intervensi tersebut efektif dalam mengubah masalah yang ter-identifikasi. Return on Investment Model : Adalah dengan mengkonversi semua input dan output kedalam istilah keuangan, dan kemudian mengukur sebarapa besar kontribusi yang telah diberikan oleh intervensi OD kepada organisasi. Sehingga dapat menunjukkan seberapa banyak laba yang didapat dari investasi OD.

KirkPatrick Four Level Model : Menurut Kirkpatrick terdapat 4 hal yang perlu di evaluasi, yaitu Reaction (biasanya diukur dengan survei singkat,dan terkadang disertai fokus kelompok) Learning (biasanya diukur dengan tes tertulis atau demonstrasi kinerja) Behavior (berdasarkan pengamatan supervisor, pihak ketiga, atau laporan diri) Dan Organizational Impact (pengukuran secara bottom-line) Control Group Experiment Model : Menggunakan kontrol dan kelompok eksperimen untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara mereka yang telah mengalami intervensi dan mereka yang belum mungkin adalah pendekatan yang paling kuat yang dapat digunakan, ketika dapat diterapkan.

Balance Score Board Model Berdasarkan kaplan dan norton (1996) ada 4 perspektif yang perlu diperhatikan dalam evaluasi, yaitu Finansial – Apa yang harus kita capai agar dapat memuaskan pemilik organisasi? Customer – apa yang harus kita capai agar dapat memuaskan pelanggan? Internal business – apa yang harus kita ungguli? Innovation & Learning – apa yang harus kita lakukan agar terus tumbuh dan berkembang? Model ini cukup populer saat ini tidak hanya di OD namun untuk berbagai fungsi bisnis lainnya.

Systems Perspective Evaluation Model : Dalam perspektif sistem, OD bekerja sebagai mitra dengan manajemen personil untuk mengidentifikasi informasi yang mereka inginkan dari evaluasi dan menentukan kekurangan apa yang mau diterima. Kemudian OD menggunakan beberapa bentuk evaluasi untuk memberikan perspektif yang lebih luas terhadap hasil.