PROSES PENGOLAHAN, PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

BOILER 2 Disusun Oleh : Puji Wulandari ( ) Putri Ayu Wulandari ( ) Faddel Pinasthika ( )
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia
Sanitasi dan Keamanan.
Good Manufactory Practices
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
PENANGANAN ALAT PENDINGIN
MATA KULIAH PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN (PUP) Mata kuliah Wajib 2 sks
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Metode Pembuatan Bioarang
Penerimaan &Penyimpanan
Pengendalian Mutu Agroindustri
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
DASAR DASAR MESIN.
MANAJEMEN AIR PENDINGIN
Lukita Wahyu Permadi, Ari Wibowo, Cindy Malfica
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Prinsip Dasar Komponen Siklus Pendinginan Pemeriksaan Visual Sistem Air Conditioner Pada Kendaraan Eka Wijayanto :24 AM TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN.
Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit (PKO)
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
Penerimaan dan stok bahan baku Persiapan dan pengolahan
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
K ARANG AKTIF.
PANEN Persiapan panen Organisasi panen Kriteria matang panen
OPERASI, PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, DAN MENGATASI GANGGUAN PADA POMPA
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
Penyimpanan dan Transportasi Bahan
MODUL- 2 Lajutan………..
Pengolahan minyak kelapa sawit
PENGOLAHAN KELAPA.
Mengenal Lebih Dekat Minyak Buah Kelapa Sawit
Pengolahan Minyak bumi
PENGOLAHAN MINYAK DAN INTI KELAPA SAWIT
Metode Pembuatan Bioarang
Metode Pembuatan Bioarang
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control (SQC)) Pada PTP. NUSATNTARA IV PKS ADOLIA.
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
PENGENDALIAN MUTU PROSES PADA PRODUK-PRODUK OLAHAN
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
Limbah Industri Minyak Kelapa sawit
INDUSTRI MINYAK SAWIT.
Teknik Pengemasan Limbah B3
Membuat Komposter Skala Rumah Tangga
MATERI V PROSES DISTILASI ATMOSFERIK PROSES DISTILASI VACUUM
01.3 Hari-1 Sesi-3 Desain Algoritma.
Manajemen Mutu Dr. Sucipto, STP. MP..
ENERGI BIOMASSA.
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
Pengolahan Limbah Minyak Kelapa Sawit PT
MAIN STEAM DAN REHEATED STEAM SYSTEM
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
Kebutuhan air Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yg dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan2 lain yg ada kaitannya dg fasilitas.
Pengudaraan / Penghawaan
 SYAMSIDAR  PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tujuan III Mengetahui proses dan fungsi dari analisa losses pada stasiun clay bath Untuk mengetahui.
P ENYEDIAAN UAP KETEL UAP Secara umum ketel uap (boiler) diklasifikasikan ke dalam : -Boiler pipa api (Fire-tube boiler) yang mana sumber panas berada.
Penerimaan &Penyimpanan
Pelatihan KSM Hibah Tengki Septik Individu Kabupaten Bogor
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
Diskusi Fungsi Komponen Cara Kerja KD 3.2. Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumasan KD 4.2. Merawat Sistem Pelumasan Simpulan Pustaka SISTEM PELUMASAN.
Transcript presentasi:

PROSES PENGOLAHAN, PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI PENGAWASAN MUTU PROSES PENGOLAHAN, PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI

Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan mulai dari tahap persiapan produksi sampai pada tahap pengemasan. Tujuan pengawasan mutu proses Mendapat mutu produk sesuai standar Mendapatkan hasil yang optimal dengan kehilangan seminimal mungkin Efisiensi kerja, waktu dan biaya APA SAJA pengawasan mutu proses ?

Hal yang perlu dilakukan pengawasan selama proses Bahan Mentah, Bahan pembantu , BTP : Jml, Jenis, spesifikasi Alat dan mesin : kondisi, kapasitas, tata letak SDM Alur proses : SOP Standar mutu produk : Industri, SNI, Codex dsb Kemasan : standar mutu , bahan kemasan dll

PROSES PENGOLAHAN YANG BAIK Formula Dasar Jenis bahan yang digunakan, baik bahan baku, bahan tambahan maupun bahan penolong, serta persyaratan mutunya sesuai dengan formula dan diproses sesuai dengan tahapan alur proses. 2. Jumlah bahan untuk satu kali pengolahan. 3. Tahap-tahap proses pengolahan Note : (CCP untuk setiap proses pengolahan hasil pertanian)

4. Uraian mengenai wadah dan sebagainya. 5. Cara pemeriksaan bahan, parameter prosesing dicek setiap saat, produk antara dan produk akhir. 6. Hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan jenis produk, untuk menjamin dihasilkannya produk yang memenuhi persyaratan. II. Kode Produksi (Batch Number) Untuk setiap satuan pengolahan harus ada pencataan tertulis yang menyebutkan: Tanggal pembuatan, lot produksi, kode mesin dan nomor kode.

Pengemasan dan Penyimpanan Tujuan : 1. melindungi produk 2. memudahkan dalam distribusi 3. penampilan lebih menarik Bahan pengemas dan cara penyimpanan tergantung dari : jenis produk daya simpan produk tujuan penyimpanan

PENGAWASAN MUTU PADA SAAT PENGEMASAN Jenis pemeriksaan Standar Fisik Pack Berat/kemasan Kode produksi Kemasan Kerapian bentuk Kerapian lis dan isolasi B. Bos Berat/ bos Ukuran bos Kerapian baris Kerapian etiket Kerapian lipatan/ staples Kerapian tali Isi per bos Sesuai spec. Produk + 5 gram Jelas dan mudah dibaca Tidak bocor, tidak missprinting Kotak, rapi Rapat, tidak bocor Sesuai spec produk (SB -70%: STD-30%) Lurus, sejajar, rapi Rapi, tidak terlipat, tidak terbalik Lipat 2 cm, lurus, rapi Mati, lurus tengah, kanan dan kiri

Penyimpanan Yang harus diperhatikan : Jenis produk : sifat, daya simpan Bahan kemasan Persyaratan produk sebelum disimpan Ruang penyimpanan : kondisi gudang (Suhu, RH dan tekanan udara), ventilasi. Hama dan penyakit

Rancangan Sistem Pengendalian Kualitas Pada jalur system produksi ditentukan titik-titik tempat pemeriksaan dilakukan : Pada tempat bahan mentah pertama kali datang. Pada waktu proses sedang berjalan. Pada produk yang sudah selesai menjadi barang jadi. 2. Memutuskan apa jenis pengukuran nilai yang digunakan berdasarkan: Pengukuran variable atau skala pengukuran. Pengukuran atribut yang menggunakan skala yang dihitung berdasarkan kondisi seperti baik atau buruk, panas atau dingin, dsb. 3. Memutuskan berapa jumlah produk yang harus diperiksa. 4. Menentukan siapa yang berwenang melakukan inspeksi.

Pengendalian Mutu yang berkesinambungan : Diagram Cause-and-effect atau CE diagram/diagram Ishikawa/diagram Tulang Ikan

Proses Pengolahan kelapa sawit menjadi CPO

Sterilizer Thresher Digester dan Presser Sand Trap Tank Vibrating Stasiun Penerimaan Buah (Reception Fruit Station) Sterilizer Thresher Digester dan Presser Air kondensat Janjang kosong Mulsa Nut+fiber Stasiun Kernel Sand Trap Tank Pasir Fiber Shell Kernel Boiler Abu/kerak Vibrating Clarification CPO minyak Sludge Sludge pit Recovery tank Limbah cair Kolam limbah Recycle tank Pupuk

STERILISER STATIONS Fungsi : Menonaktifkan enzim Memudahkan lepasnya brondolan dari janjang Mengubah komposisi dari mesocarp sehingga proses pelumatan dan klarifikasi efisien Dehidrasi nut sehingga kernel lekang dari cangkangnya TBS yg akan di rebus Next Hal yang harus menjadi perhatian Sistem perebusan :Triple peak Siklus perebusan (tutup ke tutup pintu) : 90 – 115 menit Tekanan perebusan : 2,8 – 3,2 bar Proses control Oil losses kondensat : < 1 % (abs losses kondensat) : < 1 Kg/Ton TBS) TBS yg akan di rebus Next TBS yg sedang di rebus

Grafik Perebusan Triple peak

Instruksi pengoperasian sterilizer No Langkah Waktu (menit) Tekanan Katup / Valve Inlet Drainase Exhaust 1 Deaerasi 5 - Buka = 30 Buka Tutup 2 Peak I 11 2,0 Buka = 30-50 3 Drain 4 Peak II 12 2,5 Buka = 50-80 6 7 8 Peak III 13 3,0 Buka = 70-90 9 Holding 45-48 2,8-3,0 Buka / Tutup* 10 Total 104

AUTOFEEDER DAN THRESHER Hoisting crane Fungsi : Untuk mengangkat dan menuang Tandan buah masak (buah rebus) ke autofeeder Hoisting crane Autofeeder Fungsi : Mengumpan buah rebus dari hopper ke thresher drum Hal yang perlu diperhatikan Pengisian autofeeder max 2 lori Autofeeder Next Thresher Fungsi : Untuk melepas dan memisahkan fruit/brondolan rebus dari tandannya Hal yang perlu diperhatikan Pengisian autofeeder max 2 lori Kecepatan drum 23 – 24 rpm Proses control USB account/150 max 3 % Thresher

STATION DIGESTER DAN PRESS Fungsi :Untuk melumatkan buah rebus sehingga memudahkan proses pengepressan Degester Hal yang perlu diperhatikan Level digester : > ¾ dari volume Temperatur : 90 - 95 o C Drain digester harus lancar Press Fungsi :Untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (mesokarp) Hal yang perlu diperhatikan Tekanan hydraulik cone : 30 – 70 Kg/cm2 Ampere motor press : 30 – 38 Ampere Proses control Wet Oil losis : < 7,5 % Broken kernel : < 18 % Press

Diagram Proses Pengolahan Crude Oil Press Dilution (air condensat) Sand trap tank Fibre halus Vibrating screen Clarifier tank Sludge underflow Wet oil Wet Oil tank Sludge tank Purifier Sand cyclone Vacuum dryer Sludge centrifuge Heavy phase Ligh phase Storage tank Sludge pit

STATION KLARIFIKASI (Bag-1) Sand trap tank Fungsi :Untuk memisahkan Crude oil dari pasir dan cangkang halus Hal yang perlu diperhatikan Temperatur : 90 - 95 o C Drain pasir sebelum proses Vibrating screen Fungsi :Untuk memisahkan Crude oil dari fibre halus (ampas) yang masih terikut Hal yang perlu diperhatikan Kondisi screen (baik/koyak) Tampilan ampas yg tersaring seperti kipas

STATION KLARIFIKASI (Bag-2) Clarifier tank Fungsi :Untuk memisahkan minyak dari “ diluted crude oil” dengan cara pengendapan Clarifier Tank Hal yang perlu diperhatikan Level OIL layer : 45 – 60 cm Temperatur : 90 - 95 o C Oil under flow : < 5 - 6 % Buka live steam coil : 10 – 15 menit saat start proses Pembersihan internal setiap : 4 bulan Wet Oil Tank Oil tank Fungsi :Menampung minyak dari klarifier tank yang selanjutnya dipanaskan sebelum diolah di furifier Hal yang perlu diperhatikan Temperatur : 90 - 95 o C Pembersihan internal setiap : 4 bulan

STATION KLARIFIKASI (Bag-3) Oil Purifier Fungsi :Untuk memurnikan minyak dari kotoran (dirt) dan air (moisture) Hal yang perlu diperhatikan Sebelum Purifier Setelah Purifier Dirt oil 0,05 % < 0,02 % Moisture 0,6 % ± 0,5 % Purifier Next Next Vacuum Dryer Fungsi :Untuk mengeringkan minyak (memisahkan minyak dengan air) dengan sistem penguapan hampa Vacuum Dryer Hal yang perlu diperhatikan Sebelum vacuum setelah vacuum Moisture ± 0,5% < 0,18 % Dirt Oil 0,02 % <0,02 % Kevacuuman minus 0,8 – 1,02 bar

STATION KLARIFIKASI (Bag-4) Sludge tank Fungsi :Untuk menampung sludge dari hasil pemisahan pada Clarifier tank. Sludge Tank Hal yang perlu diperhatikan Temperatur : 90 - 95 o C Pencucian internal dilakukan setiap: 4 bulan Next Sludge Centrifuge Fungsi :Untuk mengutip kembali minyak pada sludge. Sludge Centriguge Hal yang perlu diperhatikan Temperatur sludge feeding : 90 - 95 o C Proses control Wet Oil losses : < 1 % Abs oil losses : < 4,5 Kg/Ton TBS

Storage tank Fungsi : Untuk menyimpan minyak produksi (CPO). Hal yang perlu diperhatikan Temperatur : 45 – 55 oC CPO dipisahkan menurut FFA-nya (Golden,Super, dan normal pd storage tank berbeda) Periksa keadaan valve & sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran. Pencucian tanki Pencucian tank dilakukan setelah diisi 5 x kapasitas atau setiap 6 bulan atau setelah dispatch CPO FFA tinggi (> 5 %) atau moisture dan dirt > 1% tergantung syarat mana yang terpenuhi terlebih dahulu CPO produksi CPO produksi