MODUL 1. HIMPUNAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Matematika Diskrit (Solusi pertemuan 6)
Advertisements

HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI
Teori dan Analisis Ekonomi 1
Himpunan: suatu kumpulan dari obyek-obyek.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Pertemuan 5 himpunan.
Pertemuan ke-1 Himpunan Matakuliah : I0252 / Probabilitas Terapan
PERTEMUAN Ke- 2 MATEMATIKA EKONOMI I
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 1 MATEMATIKA EKONOMI
PENERAPAN DIFERENSIASI DALAM BIDANG EKONOMI
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
Pertemuan ke 4.
DPH1A3-Logika Matematika
PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA
MATEMATIKA EKONOMI BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
Himpunan Pengertian Himpunan dan Anggota Himpunan Menyatakan Himpunan
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
Pertemuan ke 4.
TEORI HIMPUNAN sugiyono.
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
1) Surplus Konsumen INTEGRAL TERTENTU
Bahan kuliah Matematika Diskrit
BAB 1 Himpunan
PENERAPAN FUNGSI NON-LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
PENERAPAN FUNGSI LINIER
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
MODUL 4. FUNGSI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL IV
MODUL 12. INTEGRAL TAK TENTU TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
DIFERENSIASI FUNGSI MAJEMUK
Pendahuluan.
DIFERENSIASI FUNGSI SEDERHANA
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
OPERASI-OPERASI DASAR HIMPUNAN
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
Operasi Himpunan MATEMATIKA 3 lanjut Disusun oleh
Pendahuluan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
DERET HITUNG DAN DERET UKUR
TEORI HIMPUNAN.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Pertemuan III Himpunan
MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Pertama Hani Hatimatunnisani, S. Si
HIMPUNAN.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI UT HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN.
TEORI HIMPUNAN Pertemuan ke sembilan.
Himpunan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN Ir Tito Adi Dewanto.
MATEMATIKA 3 TPP: 1202 Disusun oleh
MATEMATIKA EKONOMI Drs. Zaenudin Tachyan,.SE.,Ak MM.
01 LOGIKA MATEMATIKA Penyajian Himpunan,operasi-operasi dasar himpunan
Dasar Logika Matematika
BAB 1 Himpunan
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Dasar Dasar Matematika
BAB 1 HIMPUNAN.
BAB 1 HIMPUNAN.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
PERTEMUAN 1 MATEMATIKA BISNIS 1A
Transcript presentasi:

MODUL 1. HIMPUNAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL I http://www.mercubuana.ac.id MODUL 1. HIMPUNAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL I Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengerti dan memahami konsep himpunan 2. Menyajikan bentuk himpunan 3. Mengoperasikan himpunan Daftar Isi : I. Pengertian Himpunan II. Penyajian Himpunan III. Himpunan Universal dan Himpunan Kosong IV. Operasi himpunan V. Kaidah-kaidah matematika Latihan Soal Daftar Pustaka : Chiang, A.C. ( 1995). Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Jilid 1. Ed. Ketiga. Erlangga. Jakarta. Dumairy ( 1999). Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Ed. Kedua. BPFE. Yogyakarta.

A B adalah A B artinya A bukan merupakan himpunan bagian dari B A B adalah A B artinya himpunan A tidak sama dengan himpunan B II. PENYAJIAN HIMPUNAN Penyajian sebuah himpunan dapat ditulis dengan 2 cara, yaitu cara daftar dan cara kaidah. Cara daftar adalah dengan mencantumkan seluruh obyek yang menjadi anggota suatu himpunan, contoh : A =1,2,3,4,5 artinya himpunan A beranggotakan bilangan-bilangan bulat positif 1, 2, 3, 4 dan 5. Adapun cara kaidah adalah dengan menyebutkan karakteristik tertentu dari obyek- obyek yang menjadi anggota himpunan tersebut, contoh : A =x;0 x 6 artinya himpunan A beranggotakan obyek x , dimana x adalah bilang an-bilangan bulat positif yang lebih besar dari nol, tetapi lebih kecil dari enam. Untuk himpunan A di atas, dapat dituliskan sebagai berikut : A =x;1 x 5 artinya himpunan A beranggotakan obyek x yang harganya paling sedikit sama dengan satu dan paling banyak sama dengan lima. III. HIMPUNAN UNIVERSAL DAN HIMPUNAN KOSONG Himpunan universal atau disebut himpunan saja adalah himpunan tertentu terdiri dari beberapa himpunan bagian yang masing-masing mempunyai anggota. Notasi : U. Himpunan kosong adalh himpunan yang tidak mempunyai anggota, dilambangkan dengan notasi  atau . Secara teoritik, himpunan kososng adalah merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan apapun. Berdasarkan adanya konsep himpunan universal dan himpunan kosong, maka terhadap setiap himpunan tertentu, misalkan A berlaku ketentuan : A U ‘12 Matematika Bisnis Ir. Suprapto M.Si. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

 x; x A   P =1,2,3,4,5 Q =4,5,6,7,8 R =6,7,8,9 Irisan (intersection) dari himpunan A dan himpunan B, ditulis dengan notasi A B adalah himpunan yang beranggotakan baik obyek milik A maupun obyek milik B, dengan kata lain beranggotakan obyek-obyek yang dimiliki oleh A dan B secara bersama. A Bx; x A dan x B  Apabila A B , jika A dan B tidak mempunyai satupun anggota yang dimiliki bersama, maka A dan B dikatakan disjoin (disjoint). Selisih dari himpunan A dan himpunan B, ditulis dengan notasi A-B atau A│B adalah himpunan yang beranggotakan obyek-obyek milik A yang bukan obyek milik B A B A │B = x; x A tetapi x B  Pelengkap ( complement) dari sebuah himpunan A , ditulis dengan notasi A , adalah himpunan yang beranggotakan obyek-obyek yang tidak dimiliki oleh A. Dengan kata lain Asama dengan selisih antara himpunan universal U dan himpunan A. Ax; xU tetapi x A   =U–A Pengoperasian himpunan akan lebih mudah difahami dengan bantuan diagram Venn. Contoh : Terdapat himpunan-himpunan sebagai berikut : U =1,2,3,4,5,6,7,8,9 P =1,2,3,4,5 Q =4,5,6,7,8 R =6,7,8,9 ‘12 Matematika Bisnis Ir. Suprapto M.Si. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id