KEGAWATDARURATAN MATA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ayudhia Kartika Monika Besti Yolanda Oktrian
Advertisements

TRAUMA TAJAM PADA MATA DAN KORPUS ALIENUM
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
ASAM BASA DAN GARAM.
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR DAN TERSIRAM AIR PANAS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENGLIHATAN
Radang Burhannudin Ichsan.
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
Presentasi Kasus Ulkus Kornea Jamur
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Diskusi Topik: ABLASIO RETINA
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
KELOPAK MATA Dr.Hendriati SpM Sub.Bag. Plastik dan Rekonstruksi
LUKA BAKAR.
Presentasi Kasus Katarak
Uveitis Posterior.
BAHAN PEMBERSIH RUMAH TANGGA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
THERMAL INJURIES. Cold injuries (Norries et al. 1995) Cold injuries diakibatkan oleh terkena udara dingin yang berlebihan atau air dingin yang berlebihan.
Keseimbangan Asam Basa
GLAUKOMA AKUT Kelokmpok 1B: Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Penyakit Mata Kerja.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
ABORTUS INKOMPLIT.
PSSS. Kelainan Letak Bola Mata
RETINOBLASTOMA.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Menyembuhkan luka bakar
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENGLIHATAN
EPISKLERITIS KELOMPOK 5.
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA
Laporan kasus Pembimbing : Dr.Retna D.Iskandar Sp.M. Oleh
Luka dan Perawatan luka
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
PRESENTASI KASUS CLOSED FRACTURE
Ulkus kornea pada mata kanan
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
LARUTAN ASAM BASA KELOMPOK 8 HARSI YUNI RAHAYU MUNTIANI HASNA
Askep penglihatan Chandra.
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Burns in children: standard and new treatment
Asuhan keperawatan angina pectoris
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
GIZI BURUK.
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
LUKA BAKAR Luka bakar adalah : semua cidera yang terjadi
BAHAN KIMIA DALAM RUMAH TANGGA
GANGGUAN BERKAITAN DEFEK PADA STRUKTUR GLAUKOMA
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
ABSES GIGI.
LUKA BAKAR. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Kesehatan indera penglihatan. I. Menjaga kesehatan mata  A. Mata sehat Tanda-tanda mata sehat:  Bagian yang putih benar-benar putih  Selaput bening.
KEGAWAT DARURATAN PASIEN DENGAN LUKA BAKAR EVA YUSTILAWATI,S.Kep.,Ns.,M.KEP. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR.
Tugas Sistem Penghantaran Obat Current Trends Towards an Ocular Drug Delivery System Oleh : Nur Azizah Dosen : Wira Noviana Suhery,M.Farm,Apt.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

KEGAWATDARURATAN MATA Faradila Keiko Farah Asyuri Yasmin Deriyan Sukma W Muncieto Andreas Ophthalmology Clinical Practice Module Faculty of Medicine University of Indonesia 2013 Rotation E

ILUSTRASI KASUS Anamnesis Laki-laki, 40 tahun Kedua mata terkena percikan cairan pembersih lantai ± 1 jam SMRS. Penglihatan kedua mata kabur dan merah Sebelumnya penglihatan kedua mata baik

ILUSTRASI KASUS (2) Hasil Pemeriksaan Fisik : KU : tidak tampak sakit TD : 110/60 mmHg N : 70 kali/menit BB/TB : 68 kg/ 165 cm

ILUSTRASI KASUS (3) Pemeriksaan Oftalmologi AVODS : 6/30 Pemeriksaan mata pada pemeriksaan Hirschberg orthophoria Gerak kedua bola mata baik ke segala arah Segmen anterior ODS : konjungtiva tampak hiperemis, kornea agak keruh Segmen posterior ODS : sukar dinilai

Trauma Kimia??? Anamnesis  Gejala : Riwayat terpajan : tersiram /tersemprot /terpercik zat kimiawi dan masuk ke mata Rasa nyeri setelah terpajan, rasa terbakar Mata merah, fotofobia Pandangan kabur Rasa mengganjal di mata/Foreign body sensation Bengkak pada kelopak, tidak dapat membuka mata Keluar air mata berlebihan

Tanda-tanda yang perlu diperhatikan bila ada kecurigaan trauma kimia mata: Penurunan tajam penglihatan Defek epitel kornea Kekeruhan kornea Perforasi kornea Reaksi inflamasi bilik mata depan Peningkatan tekanan intraokular Kerusakan / jaringan parut pada adneksa Inflamasi konjungtiva Iskemia perilimbus

ETIOLOGI Basa/Alkali NH3 (pupuk, cairan pembersih) KOH (pasta gigi) Asam Sulfuric acid (accu), Sulfurous acid (paling sering: bahan pemutih, pendingin) Hydrofluoric acid (paling fatal : bahan pemoles/pembersih kaca) Acetic acid (cuka) Agen Iritan Detergen Pepper spray Basa/Alkali NH3 (pupuk, cairan pembersih) KOH (pasta gigi) NaOH (pembersih saluran) MgOH(petasan) CaOH (kapur, semen)

Diagnosis Trauma kimia basa ODS Diagnosis Banding: Anamnesis : Riwayat terpajan zat kimia (cairan pembersih  basa) Penglihatan kabur Mata merah Pemeriksaan Oftalmologi: Penurunan tajam penglihatan (AVODS: 6/30) Konjungtiva hiperemis  belum iskemik Kornea agak keruh Diagnosis Banding: Trauma kimia (agen asam) ODS Trauma iritan ODS

Klasifikasi Roper-Hall Grade I : kornea jernih, tidak terdapat iskemia limbus Grade II : kornea agak keruh tetapi detail iris masih tampak, dengan iskemia limbus < 1/3 Grade III :detail iris tidak terlihat, iskemia limbus antara Grade IV : kornea opak, dengan iskemia limbus lebih dari setengah

Klasifikasi Hughes Derajat I Iskemia limbus yang minimal atau tidak ada Derajat II Iskemia kurang dari 2 kuadran limbus Derajat III Iskemia lebih dari 3 kuadran limbus Derajat IV Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan epitel konjungtiva dan bilik mata depan

Derajat Trauma Kimia Basa Menurut Thoft : Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan hilangnya epitel kornea Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea Derajat 4 :konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

Patogenesis Kornea keruh perubahan struktur kolagen dan edema jaringan  opasifikasi kornea AVODS 3/60 Konjungtiva hiperemis Iritasi  pelepasan prostaglandin  vasodilatasi konjungtiva Schrage N, Burgher F, Blomet J, Bodson L, Gerard M, Hall AH, et al. Chemical ocular burns. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2011.

Penetrasi Koagulasi protein  protective barrier Asam Alkali Koagulasi protein  protective barrier Disosiasi dan saponifikasi asam lemak membran sel Penarikan air dari sel  nekrosis Alkali+lipid  soluble compound  softening dan gelatinisation Khurana AK. Comprehensive opthalmology. 4th ed. New Delhi: New Age International (P) Ltd., Publisher; 2007.

Data Tambahan Yang Diperlukan Ada atau tidaknya sisa-sisa agen pada kelopak mata, fisura palpebra, dan forniks dengan menggunakan penlight Pemeriksaan slitlamp  menilai kerusakan segmen anterior (korneadapat menggunakan fluorescein staining; vaskularisasi limbus; ada atau tidaknya partikulat) Pemeriksaan tekanan intra okular  apakah terdapat peningkatan atau tidak Pemeriksaan pH pada forniks konjungtiva dengan menggunakan kertas lakmus Kuhn F. Ocular Traumatology. Birmingham: Springer; 2008. Randleman JB. Ophthalmologic Approach to Chemical Burns: Clinical Presentation [internet]. 2011. Available from http://emedicine.medscape.com/article/1215950-clinical.

Tatalaksana Emergency Irigasi  meminimalkan durasi kontak, menormalkan pH Anestesi topikal Solusi buffer steril seimbang: NS, RL 15-30 menit Eversi dobel kelopak mata atas Debridement  mendukung reepitelisasi, menghilangkan residu kimia

Prognosis: Ropel-Hall System Grading Grade 1: prognosis sangat baik Grade 2: prognosis baik Grade 3: prognosis harus berhati-hati Grade 4:  prognosis sangat buruk

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Opthtalmology. 7th ed Kanski JJ, Bowling B. Clinical Opthtalmology. 7th ed. UK: Elsevier; 2011

Tatalaksana Medis Tujuan: mengurangi inflamasi, promosi regenerasi epitel, cegah ulserasi kornea Grade 1 & 2: salep antibiotik topikal 1 minggu + steroid topikal & sikloplegik bila perlu Grade 3 & 4: steroid, sikloplegi, antibiotik topikal, asam askorbat, asam sitrat, tetrasiklin, symblepharon, monitor tekanan intraokular, jejas kulit periokular

Operasi Tenon’s capsule advancement & penjahitan pada limbus Transplantasi stem stell limbal Cangkok membran amnion Pengeleman/keratoplasti

TERIMA KASIH