Penskalaan dan Menentukan Skor

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metode Penelitian Kuantitatif
Advertisements

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Norma & Arti Skor Tes.
(Tes Prestasi Belajar – Pertemuan 2)
SOSIOMETRIKA PERTEMUAN KE-4
STATISTIK vs STATISTIKA
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
* Metode Pengumpulan Data 2
MATERI-3 EVALUASI PEMBELAJARAN
DATA.
PENGOLAHAN DATA.
VARIABEL ACAK DAN NILAI HARAPAN.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Alat Ukur Psikologi: Tes & Skala
Reliabilitas Alat Ukur
Metode rating yang dijumlahkan (method of summated ratings)
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN
TEKNIK ANALISA ITEM TES HASIL BELAJAR
Oleh: T. Parulian Semester Genap TA. 2017
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
PSP.
Metode Penelitian Ilmiah
Tahapan.
Minggu 10 By: Natalia Konradus
SELEKSI MASSA (MASS SELECTION)
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
Minggu 5 By: Natalia Konradus
KULIAH V PENGUKURAN ADHI GURMILANG.
Validitas dan Reliabilitas Skala Psikologi
ANALISIS CROSS-SECTION
Metode Penelitian Ilmiah
Analisis Aitem: Indeks Kesukaran & Daya Distraktror
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
TEKNIK ANALISIS ITEM TES HASIL BELAJAR
Penulisan aitem.
OBSERVASI.
SCALING/PENSKALAAN.
Penyusunan Skala Psikologi Natalia Konradus Minggu 3
Oleh : Setyo Utomo Dasar Pemuliaan Ternak, 2016/smstr II
FUNGSI STATISTIK. SEBAGAI ALAT PENYAJI DATA.
Dari Konsep Ke Indikator
SCALING/PENSKALAAN.
Norma & Arti Skor Tes.
Pengembangan Instrumen Penelitian
VALIDITAS & RELIABLITAS KUESIONER; DISTRIBUSI DATA
SKALA PENGUKURAN & INSTRUMEN PENELITIAN
RiTA RAHMANIATI, M.Pd DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
DATA.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik
SCALING/PENSKALAAN.
Skala Psikologi Sebagai Alat Ukur
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
MODEL-MODEL DAN DASAR-DASAR PENSKALAAN
PENGOLAHAN DATA.
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Metode interval tampak setara Method of Equal-Appearing Intervals
Analisis Aitem: Indeks Kesukaran & Daya Distraktror
Alat Ukur Psikologi: Tes & Skala
Materi 1 Annisa Julianti
Reliabilitas & validitas pengukuran
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Gisely Vionalita SKM. M.Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat
Muhlis Fajar Wicaksana, S. Pd., M. Pd
PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik
DATA DAN PENGUKURAN DATA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
BAHAN KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (KUANTITATIF)
NORMA DALAM PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Transcript presentasi:

Penskalaan dan Menentukan Skor Penyusunan Skala Psikologi Minggu 4 Natalia Konradus

Penskalaan Adalah proses penentuan letak stimulus atau letak kategori respon tertentu pada suatu kontinum psikologis (Azwar, 1999). Torgerson (1958) mengemukakan tiga pendekatan utama yaitu metoda penskalaan: Berorientasi pada Stimulus Berorientasi pada Respon Berorientasi pada Subjek

Pemdekatan Stimulus (1) Pendekatan ini ditujukkan utk meletakkan stimulus atau pernyataan sikap pada suatu kontinum psikologis yg akan mennunjukkan derajat favorabel atau tidak favorabelnya pernyataan tsb. Salah satu metodenya adalah metode interval tampak setara (Skala Thurstone). Diperlukan adanya panel penilai (judging group). Yg akan diberi nilai adalah aitem yang favorabel.

Pendekatan Stimulus (2) Cth Pernyataan Skala stres (Prabandari, 1989): Merasa dibenci seseorang [ya] [tidak] Pernyataan ditulisa pada kartu 3x12 cm dan diberikan kepada para penilai secara bergantian. Penilai menilai derajat favorabel dari aitem tsb dengan memasukkan ke dalam salah satu dari 11 kotak yg telah disediakan. Berikut adalah contoh dari 11 kotak yg dimaksud:

Pendekatan Stimulus (3) Setiap penilai akan memberikan penilaian pada setiap aitem. Tiap satu aitem yang telah dinilai akan dicatat hasilnya. Apabila ada penilai yg meletakkan lebih dari 30 aitem ke dalam 1 kotak yg sama, maka hasil dari penilaiannya tidak boleh diikutsertakan untuk dianalisis lebih lanjut.

Menghitung Nilai Skala (S) - 1 Pendekatan Stimulus (4) Menghitung Nilai Skala (S) - 1 Berikut contoh Tabulasi Data penilaian Aitem “Merasa dibenci oleh seseorang” Keterangan: N = Jumlah penilai f = jumlah penilai yg menjawab pada suatu kotak p = proporsi pk = proporsi kumulatif

Menghitung Nilai Skala (S) - 2 Pendekatan Stimulus (5) Menghitung Nilai Skala (S) - 2 Nilai skala (S): suatu nilai yg mewakili judgment dari keseluruhan subjek thd aitem ybs. Nilai S dapat dihitung dgn rumus: Median: suatu angka yang membatasi 0.5 proporsi (50%) angka yg lebih kecil dari angka di bawahnya.

Menghitung Nilai Skala (S) - 3 Pendekatan Stimulus (6) Menghitung Nilai Skala (S) - 3 Utk menentukan letak median, lihat pada kotak dalam tabulasi data yg berisi pk = 0.50, yaitu kotak no 3 (C). Dari tabel di atas dpt diketahui sbb: bb = (2 + 3) : 2 = 2.5 pkb = 0.175 p = 0.425 i = 1

Menghitung Nilai Skala (S) - 4 Pendekatan Stimulus (7) Menghitung Nilai Skala (S) - 4 Dengan demikian, didapat nilai S sbb: Maka, setiap jawaban ya pada aitem “Merasa dibenci oleh seseorang”, akan mendapatkan nilai sebesar 3.265

Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 1 Pendekatan Stimulus (8) Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 1 Tidak semua aitem yg telah memiliki nilai S perlu diikutsertakan sbg bagian dari skala sikap, karena: Dalam metode interval tampak setara tidak dibutuhkan aitem yang terlalu banyak (20 s/d 30 aitem). Mungkin saja aitem tsb merupakan aitem yang jelek bila dilihat dari hasil perhitungan analisis empiris. Nilai Q merupakan indikator penyebaran penilaian dari 50% anggota kelompok penilai. Semakin kecil nilai Q maka aitem semakin baik, tidak memiliki pernyataan ganda (ambiguous)

Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 2 Pendekatan Stimulus (9) Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 2 Nilai Q dihitung dgn cara sbb:

Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 3 Pendekatan Stimulus (9) Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 3 Dari tabel di atas, dapat dihitung nilai C75 dan C25, sbb:

Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 4 Pendekatan Stimulus (10) Memilih Pernyataan Terbaik (nilai Q) - 4 Maka nilai Q adalah sebesar: Tidak ada batasan maksimum untuk nilai Q, namun bila indeks Q mencapai angka 4 atau lebih maka dpt dikatakan adanya inkonsistensi penilaian yg diberikan oleh para judge. Aitem yg demikian perlu disingkirkan krn variabilitas penilaiannya terlalu besar. Ddn demikian dpt disimpulkan bahwa aitem “Merasa dibenci oleh seseorang” telah dinilai dengan kesepakatan tinggi oleh para judge dan hasil penilaiannya yg dinyatakan sbg S = 3.265 adalah reliabel.

Pemdekatan Respon (1) Salah sastu format respon yg populer dalam skala psikologi adalah tipe pilihan lima tingkat. Berikut adalah contoh aitem dalamSkala konflik peran ganda(aitem favorabel): Aitem spt ini dapat diskalakan dengan metode Summated Ratings (metode rating yang dijumlahkan) atau sering disebut juga dengan penskalaan Likert: merupakan penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar menentukan nilai skalanya.

Pendekatan Respon (2) Nilai skala dari setiap pernyataan akan ditentukan oleh distribusi respon setuju atau tidak setuju dari sekelompok responden yg bertindak sbg kelompok uji coba (pilot study). Banyaknya responden dalam uji coba ini adalah sekitar 6 sampai 10 kali lipat banyakya pernyataan yang akan dianalisis (Gable, 1996).

Pendekatan Respon (3) Berikut hasil tabulasi data respon subjek terhadap aitem “Merasa gelisah di kantor memikirkan keadaan anak-anak di rumah” Jumlah responden adalah 400 orang (N=400)

Pendekatan Respon (4) Keterangan: pk-t dihitung dengan cara:

Pendekatan Respon (5) Nilai z diperoleh dengan cara melihat besarnya harga z untuk masing-masing pk-t dari Tabel Deviasi Normal (tabel ada di lampiran dalam buku) Harga z pada HTP dijadikan 0 dengan menambahkan 2.326. Harga z kemudian dibulatkan menjadi sbb:

Pendekatan Respon (6) Kombinasi skor dari kelima respon yg mungkin dihasilkan adalah sbb: Kombinasi skor lainn yg dapat terjadi namun tdk dapat diterima, artinya aitem yang bersangkutan harus dibuang. Contohnya:

Pemdekatan Subjek (1) Bertujuan meletakkan individu2 pada suatu kontinum penilaian shg kedudukan relatif individu menurut suatu atribut yg diukur dapat diperoleh. Pendekatan ini digunakan oleh perancang skala yg tidak begitu merisaukan cara bagaimana memberikan bobot nilai bagi stimulus atau respon. Metode pendekatan subjek memiliki nilai praktis yang tinggi sehingga banyak diikuti oleh perancang skala psikologi.

Pendekatan Subjek (2) Contoh 1  aitem Skala motivasi belajar: Untuk contoh di atas: Respon a diberi nilai 0 (tidak favorabel) Respon b diberi nilai 1 (agak favorabel) Respon c diberi nilai 2 (favorabel)

Pendekatan Subjek (3) Contoh 2  aitem Semangat Kerja (Favorabel) Untuk contoh di atas, maka penilaian adalah sbb: a = 4 b = 3 c = 2 d = 1 e = 0

Pendekatan Subjek (4) Contoh 3  aitem Semangat Kerja (Unfavorabel) Untuk contoh di atas, maka penilaian adalah sbb: a = 0 b = 1 c = 2 d = 3 e = 4