EMERGENCY IN DENTAL PRACTICE

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALERGI OBAT (FKG) Dr. Rahmatini M. Kes Bagian Farmakologi & Terapi
Advertisements

P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 3.
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
PENGARUH TEKANAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
Bab 5 Diare.
Bab 6 Demam.
Bab 9 Masalah bedah umum.
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
TBC.
KESEHATAN TENTANG DIARE.
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
PALANG MERAH INDONESIA KECAMATAN CINAMBO KOTA BANDUNG
LUKA BAKAR.
STROKE Ns. Janny Erika, S.Kep.
ADVANCED PAEDIATRIC LIFE SUPPORT PENGENALAN PADA ANAK DENGA SERIUS TRAUMA.
RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR
ANAFILAKSIS Haryson Tondy Winoto, dr. Msi.Med. Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda Yogyakarta
SELAMAT DATANG PMI DAERAH MAKASAR.
TRAUMA THORAX.
ELEKTRO CONVULSIVE THERAPY
KEGAWAT DARURATAN MEDIK GIGI
DASAR – DASAR ANESTESIA I
Penyakit dan gangguan pada darah
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
INVERSIO UTERI & SYOK OBSTETRIC
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Syok.
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
Sindrom Guillain–Barré
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
SYOK OBSTETRIK KELOMPOK 7.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TRAUMA KEPALA.
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Tanda dan Gejala Anafilaksis
18 DIABETES DAN ALERGI KULIT SEMBUH OLEH BIOSPRAY
Obat Darurat yang Dapat Digunakan
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Syok Anafilaktik.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PROSEDUR MEMBEBASKAN JALAN NAPAS
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
TRAUMA ABDOMEN.
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Dr.Hendry Widjaja,MARS. Tujuan Utama : Mempertahankan penderita tetap hidup Membuat keadaan penderita tetap stabil Mengurangi rasa nyeri,
ANAFILAKSIS IMTIHANAH AMRI.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
AGD DINKES Prov. DKI JAKARTA. S H O C K merupakan kondisi mengancam jiwa yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang adekuat Kumpulan.
Transcript presentasi:

EMERGENCY IN DENTAL PRACTICE Ester H. Lodra, drg, Sp.BM

EMERGENCY IN DENTAL PRACTICE

NYERI DAN INFEKSI AKUT Analgetik Antiinflamasi Open bur Grinding Lokal : Pulpitis Periodontitis Perikoronitis Regional : Limfadenitis Abses bukal Trismus Sistemik : Abses submandibular Phlegmon Abses temporal Analgetik Antiinflamasi Open bur Grinding Incisi abses

PERDARAHAN LOKAL SISTEMIK

EKSTRAKSI IDEAL

Post ekstraksi gigi  force atau ekstraksi multiple PERDARAHAN LOKAL Post ekstraksi gigi  force atau ekstraksi multiple

PERDARAHAN LOKAL POST TRAUMA  dari gigi, mukosa, lidah, tulang

PERDARAHAN KARENA FAKTOR SISTEMIK Spontan dan difuse Berhubungan dengan: Hipertensi Kelainan darah Kanker darah Obat-obatan anti konvulsan Terapi kortikosteroid jangka panjang

SYOK Syok  kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan metabolisme sel & transportasi sisa metabolisme  Gangguan perfusi sel & jaringan  Gangguan fungsi, kerusakan & kematian jaringan. Penurunan kesadaran hingga koma disertai penurunan vital sign

Klasifikasi Syok Syok hipovolemik : Syok Mekanik atau Obstruktif Syok Hipovolemik Absolut Syok Hipovolemik Relatif : Syok Neurogenik Syok Septik Syok Anafilaktik Syok Mekanik atau Obstruktif Syok Hipoksemik (Pernapasan)

TANDA & GEJALA SYOK Sistem Gejala & tanda Umum prodromal Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tak enak di dada & di perut, rasa gatal di hidung & palatum Pernafasan Hidung Laring Lidah bronkus Cepat & dangkal Gatal, bersin, tersumbat Rasa tercekik, suara serak, sesak nafas, stridor, edema, spasme Edema Batuk, sesak, mengi, spasme

Sistem Gejala & tanda Kardiovaskuler Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi sampai syok, aritmia, gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare kadang disertai darah, peristaltik usus meninggi

Sistem Gejala & tanda Kulit Urtikaria, angioedema di bibir, muka, atau ekstrimitas Mata Gatal, respirasi SSP Gelisah, kejang, bila tekanan darah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien sampai tidak sadar

SYOK ANAFILAKSIS Gejala timbul beberapa detik – menit setelah penderita terpapar oleh alergen atau faktor pencetus non alergen seperti zat kimia, obat atau kegiatan jasmani. Merupakan reaksi sistemik sehingga melibatkan banyak organ yang gejalanya timbul serentak atau hampir serentak

DIAGNOSIS Ditegakkan berdasarkan adanya gejala klinik sistematik (beberapa detik atau menit setelah penderita terpajan alergen) Gejala yang timbul dapat ringan (pruritus, urtikaria) sampai berat (gagal nafas) Kadang-kadang gejala anafilaktik yang berat dapat langsung muncul tanpa tanda – tanda awal Meskipun diagnosis anafilaksis tidak sulit, tetapi mencari alergen penyebab maupun pencetusnya tidak mudah dan bahkan kadang-kadang tidak dapat ditentukan

PRINSIP PENANGANAN SYOK Segera Time saving is live saving

PROTAP PELAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK Hentikan pemberian obat penyebab anafilaksis. Upayakan segera mendapat bantuan tenaga dan lancarkan komunikasi konsul ke RS terdekat sementara resusitasi dijalankan untuk perawatan lanjutan bila upaya resusitasi awal gagal sekaligus maintenance bila resusitasi awal berhasil. Penderita ditidurkan dengan posisi terlentang, kaki lebih tinggi dari dada dan kepala, bila penderita mengenakan ikat pinggang, aturlah agar posisi pengikat menjadi longgar. Bebaskan jalan nafas; periksa orofaring, bila terdapat gigi palsu segera lepaskan. Berikan larutan adrenalin 1 : 1000, sebanyak 0,3 – 0,5 cc subcutan Berikan oksigen menggunakan ‘oxygen mask’ sebanyak 4 – 6 L/menit Pasang infus dengan larutan Ringer Laktat atau NaCl 0,9% dengan ketentuan sbb: Bila tekanan darah sistol < 100 mmHg : berikan 500 cc dalam 30 menit Bila tekanan darah sistol > 100 mmHg : berikan 500 cc dalam 1 jam Bila tekanan darah tidak terukur, berikan adrenalin 1: 1000 yang diencerkan ( 1 ml menjadi 10 ml) sebanyak 2 – 3 cc intra vena perlahan-lahan. Pemberian ini dapat diulang tiap 10 menit sampai tekanan darah terukur Bila gagal memasang infus berikan adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,3- 0,5 cc intra muskuler, (anak : 0.01 cc/ kgBB) Setelah selang infus terpasang, langsung berikan: Diphenhydramin 60 – 80 mg/ i,v Dexamethason 5 mg / i.v Bila terdapat wheezing, berikan aminophylin 1 ampul (250 mg)/1.v perlahan-lahan dalam 20 menit. Bila sampai tahap ini infus belum dapat terpasang, sedangkan tekanan darah tetap rendah atau tidak terukur, upayakan untuk segera tiba di RS dalam penanganan TS Emergensi Medik atau Anestesi Reanimas. Bila tekanan darah terkoreksi dan keadaan klinis penderita membaik, lakukan monitoring ketat terhadap tanda-tanda vital dan kesadaran selama 6 jam ke depan terhitung setelah penderita dinyatakan stabil.

DISLOKASI TMJ Kelompok resiko: Geriatri Penderita dengan riwayat trauma rahang Penderita dengan gangguan TMJ sebelumnya Meningkat setiap tahunnya

TMJ NORMAL

DISLOKASI

PENANGANAN

AVULSI GIGI KARENA TRAUMA Emergensi treatment semua dokter gigi Definitif treatment: Pedodontis Bedah Mulut dan Maksilofasial Fiksasi yang diutamakan adalah wire , arch bar tidak ditekankan, kecuali: Fraktur dentoalveolar multipel / kompleks Fraktur TMJ Fraktur rahang dengan seluruh kualifikasinya

AVULSI Pencucian menggunakan air liur pasien, air mengalir, larutan salin, larutan Hank Sesegera mungkin kembalikan dalam soket (max 2 jam) Usahakan tidak menyentuh bagian akar

PENYIMPANAN Water Vestibule of the mouth Physiological saline Milk cell culture media in specialized containers Hanks Balanced Salt Solution (Save-A-Tooth, Biologic Rescue Products, Conshohocken, PA) terutama bila > 20 menit

INDIKASI Bukan gigi decidui Gigi tersebut tidak dalam kondisi karies yang parah Tidak dalam posisi berjejal yang parah atau mengganggu fungsi Waktu kejadian dan metode penyimpanan memadai untuk memperoleh keberhasilan terapi Tidak terdapat kerusakan jaringan pendukung yang luas Pasien dalam observasi ABC yang stabil terutama pada kasus multi trauma

PENANGANAN AVULSI

TERIMAKASIH