GAS ELEKTRON BEBAS DALAM SATU DIMENSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

GAS ELEKTRON BEBAS DALAM SATU DIMENSI Refka Mahera 10302249003

MATERI 6.1. elektron bebas dalam satu dimensi. 6.1.1.tingkat energi 6.1.2.distribusi Fermi-Dirac 6.1.3.energi Fermi 6.2. elektron bebas dalam tiga dimensi. 6.2.1.energi Fermi untuk tiga dimensi. 6.2.2.kecepatan Fermi 6.1.3.temperatur Fermi 6.1.4.kapasitas panas elektron bebas.

MODEL ELEKTRON BEBAS (Free Elektron Models) sebuah elektron yang bergerak di dalam kotak energi potensial satu dimensi yang biasa digambarkan oleh sebuah garis yang dibatasi oleh energi potensial penghalang yang tingginya tak-hingga, seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Energi potensial di dalam kotak kita misalkan sama dengan nol, sehingga kita memiliki V(x) sebagai berikut: V(x) = 0 untuk 0 < x < L V(x) =∞ untuk 0 < x dan x > L

Kita tahu persamaan gelombang Schrodinger untuk fungsi Gelombang adalah. ................... ( 1 ) dimana energi potensial dari persamaan tersebut sama dengan 0 (nol), dan ………… (2) Solusi umum untuk persamaan (2 ) di atas memiliki bentuk: 𝜑(x) = A sin kx + B cos kx.

Agar 𝜑(x=0)= 𝜑 (L=x=0) = 0 maka… Agar 𝜑(x=0)= 𝜑 (L=x=0) = 0 maka…. 𝜑(0) = A sin k(0) + B cos k(0) = 0 𝜑(x) = A sin kx ……….(3) persamaan 3 disubtitusikan ke persamaan 2 maka diperoleh maka didapat persamaan

kita ingat lagi bahwa 𝜑(𝑥=0)= 𝜑 (L=𝑥=0) = 0 𝝋(𝑥 =L) A sin kL = 0 Berarti kL = n𝝅 atau k= 𝒏𝝅 𝑳 ……………. (5) Jika persamaan ke 4 dan 5 kita subsitusikan maka akan menjadi. ………. .(6) dari persamaan diatas (6) diats kita ketahui bahwa untuk *n = 1 maka L = 𝑙𝑎𝑚𝑑 2 *n =2 maka L = Lamda *n =3 maka L = 3 𝑙𝑎𝑚𝑑 2

Apabila jumlah bilangan kuantumnya kita tambah terus sampai n buah, maka energinya dapat digambarkan oleh persamaan : Dalam setiap tingkat energi (n), maka ditempati oleh 2 elektron dimana masing-masing elektron tersebut ada yang spin up dan spin down. Oleh karena itu apabila ada N buah elektron maka terdapat n = 𝑵 𝟐 tingkat energi, maka tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada keadaan dasar (temperatur 𝑂 0 k) adalah energi Fermi.

DISTRIBUSI FERMI DIRACT Pengaruh suhu terhadap distribusi elektron ini diatur oleh fungsi distribusi yang dikemukakan oleh Fermi dan Dirac, sehingga fungsi distribusi ini sering disebut Fungsi Distribusi Fermi-Dirac. Fungsi ini secara matematik ditulis sebagai berikut: Dimana f(E) = peluang untuk menemukan elektron di tingkat energi E, kB = konstanta Boltzmann, T = suhu dalam satuan Kelvin, 𝜇 = energi potensial kimia dan nilainya bergantung pada suhu (atau merupakan fungsi suhu), dan E = energi dari suatu tingkat energi. Pada T = 0 0 K, 𝜇= Ef.

Pada keadaan dasar (T = 0 0 K) semua tingkat energi yang terletak di bawah energi Fermi dan energi Fermi itu sendiri akan diisi penuh oleh elektron. Artinya, pada keadaan dasar peluang untuk menemukan elektron di tingkat-tingkat energi tersebut adalah 1 atau 100 %. Sebaliknya tidak satu pun tingkat energi yang terletak di atas energi Fermi akan diisi elektron, sehingga peluang untuk menemukan elektron di tingkat energi yang lebih besar dari energi Fermi adalah 0 atau 0%. Apabila suhunya sedikit lebih besar dari 0 0 k sedemikian rupa sehingga E - 𝜇 > kBT maka beberapa elektron yang terletak sedikit di bawah energi Fermi akan memperoleh cukup energi untuk locat ke tingkat energi yang lebih tinggi dari energi Fermi, sehingga peluang untuk menemukan elektron di tingkat energi yang lebih tinggi dari energi Fermi itu tidak lagi 0.

Untuk T= 0 E < Ef maka f(E) = 1 E > Ef maka f(E) = 0 Untuk T > 0 Dari grafik diatas tingkat energi (E) makin tinggi maka peluang untuk tetap diam semakin kecil sehingga peluang untuk loncat akan semakin besar. Sehingga tingkat energi yang lebih tinggi dari Ef juga ada yang terisi (memiliki peluang)