Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA Disusun oleh 1. FITRIANI 201071071 2 DWI AYU PS 201071091
Siapa remaja? Aspek perubahan pada remaja Ditinjau dari aspek fisik fungsi reproduksi, ciri seksual sekunder, perubahan fisik, perubahan suara, peningkatan energi Ditinjau dari aspek psikologis egois dan egosentris emosi mudah meluap dan merasa super konflik emosional, tergantung suasana hati mencari identitas jati diri meningkatnya fungsi kognisi Ketertarikan terhadap lawan jenis Kebutuhan narsistik (cinta pada diri sendiri)
Perkembangan moral Moral berasal dari bahasa latin ‘MOS’ (Moris) adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai, atau tata cara kehidupan Moralitas adalah kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai nilai atau prinsip prinsip moral
Perkembangan psikis Aspek intelektual piaget’s ideas Aspek sosial kemampuan untuk memahami orang lain Aspek emosi (afektif) Aspek bahasa Aspek moral kohlberg’s ideas Aspek agama
Piaget idea’s Menurut piaget dalam buku sandtrock seorang remaja akan termotivasi untuk memahami dunia karena prilaku adaptasi secara biologis mereka Remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang didpatkan tidak langsung diterima begitu saja kedalam skema kognitif mereka tetapi remaja mampu mengolah cara berfikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru
Kohlberg’s ideas Pada akhir masa remaja seseorang akan memasuki tahap perkembangan pemikiran moral yang disebut tahap pascakonvensional ketika orisinilitas pemikiran moral remaja sudah semakin jelas. Pemikiran moral remaja berkembang sebagai pendirian pribadi yang tidak tergantung lagi kepada pendapat atau pranata yang bersifat konvensional. Pada umumnya remaja sudah berada dalam tingkatan konvensional atau berada dalam tahap ke3 (berprilaku sesuai dg tuntutan dan harapan kelompok) dan ke4 (loyalitas trhdp norma atau peraturan yg berlaku dan diyakininya)
Tahap perkembangan moral kohlberg I. penalaran prakonvensional pada tingkat ini penalaran moral dikendalikaan oleh imbalan dan hukuman eksternal. TL baik akan mendapat hadiah Tl buruk mendapat hukuman. 1. orientasi hukuman dan ketaatan 2. individualisme dan tujuan II. Penalaran konvensional Individu menaati standar standar internal tertentu, tetapi mereka tidak menaati standar standar oranglain (eksternal) seperti orangtua atau aturan aturan masyarakat 3. norma norma interpersonal 4. moralitas sistem sosial III. Penalaran pascakonvensional Merupakan pemikiran tingkat tinggi dimana moralitas bener benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar standar orang lain. 5. hak hak masyarakat VS hak hak individual 6. prinsip prinsip etis universal
Kritik terhadap kohlberg adalah bahwa kohlberg terlalu menekankan faktor faktor kognitif dan kurang menekankan prilaku, peran kebudayaan, dan kurang mempertimbangkan pespektif kepedulian. Carol giligan mengemukakan suatu perspektif kepedulian yang lebih kuat yaitu memandang manusia dari sudut keterkaitan dengan manusia lain dan komunikasi interpersonal mereka.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan moral Perkembangan moral seorang anak dipengaruhi oleh lingkungannya terutama dari orangtua nya. beberapa sikap orangtua yang perlu diperhtikan 1. konsistensi dalam mendidik 2. sikap orangtua dalam keluarga 3. penghayatan dan pengalaman agama yang dianut 4. Konsistensi orangtua dalam menerapkan norma
Karakteristik perkembangan moral remaja 1. mampu berfikir abstrak 2. mampu memecahkan masalah masalh yang bersifat hipotesis berdasarkan pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka 3. adanya kesadaran akan kewajiban mempertahankan kekuasaan karena dianggap sebgai suatu yang bernilai 4. prilaku yang ditunjukkan bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisik melainkan psikologis juga.
ALTRUISME Adalah suatu minat yang tidak mementingkan diri sendiri dalam menolong seseorang. Aspek penting altruisme adalah memaafkan Tidak semua altruisme dimotivasi oleh timbal balik dan pertukaran. Tetapi interaksi dan relasi dengan orang lain dapat membantu untuk memahami hakekat altruisme Empatik dan simpatik adalah keadaan yg dirasakan oleh remaja.
Perkembangan Nilai Agama pada Remaja Nilai adalah harga Juga dapat diartikan sebagai baik atau buruknya sesuatu Yang bersifat abstrak yang merupakan suatu realitas yaitu sesuatu yang ada dan dibutuhkan manusia Nilai bersifat normatif yaitu suatu keharusan yang menuntut diwujudkan kedalam tingkah laku.
Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang,kemampuan berfikir abstrak memungkinkan remaja untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragama serta mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan.
Faktor faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah yang berhubungan dg nilai agama Faktor internal 1. timbulnya konflik pada remaja sebagai akibat dari kematangan organ organ seks 2. berkembangnya sikap independen Faktor eksternal 1. perkembangan kehidupan sosial budaya dalam masyarakat 2. prilaku orang dewasa
TERIMA KASIH