PENYAJIAN DATA Sri Rahayu Ningsih
JENIS TABEL, DIAGRAM/GRAFIK Tabel Matriks Baris dan Kolom Diagram Lingkaran Diagram Batang Diagram Lambang/ Piktogram Diagram Garis Diagram Batang dan Daun Diagram Pencar
Diagram Matriks Baris dan Kolom Adalah Penyajian Data yang di tuliskan dalam bentuk matriks baris dan kolom. Wilayah Jumlah Penduduk Luas Area Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Papua Laiinya 118,300 41,400 13,800 10,400 1,000 9,800 2,236 183,025 72,979 208,124 162,946 60,622 TOTAL 194,700 689,982
Diagram Lingkaran Wilayah Jumlah Penduduk (Ribuan) Sektor 360 Sektor 100 % Jawa Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Laiinya 118,300 41,400 13,800 10,400 1,000 9,800 118,300/194,700 x 360 41,400/194,700 x 360 13,800/194,700 x 360 10,400/194,700 x 360 1,000/194,700 x 360 9,800/194,700 x 360 118,300/194,700 x 100 41,400/194,700 x 100 13,800/194,700 x 100 10,400/194,700 x 100 1,000/194,700 x 100 9,800/194,700 x 100 TOTAL 194,700 360 100 Adalah Suatu Sajian Data yang diwujudkan dalam sektor-sektor lingkaran. Total Nilai Data ditransformasikan dalam sektor 360 derajat (jumlah data)/ ( Jumlah Seluruh Data) X 360 Derajat Total Nilai Data ditransformasikan dalam sektor 100 % (Jumlah data)/ ( Jumlah Seluruh Data) x 100 %
Diagram Batang Adalah Suatu Diagram dengan menggunakan diagram batang persegi panjang atau balok dan sejenisnya ( Yang digunakan adalah data riel/asli)
Diagram Garis Diagram yang berfungsi untuk mengambarkan keadaan yang berkelanjutan.
PIKTOGRAM Sajian dengan menyertakan gambar-gambar sebagai ilustrasi.
DIAGRAM BATANG DAN DAUN Data berkelompok yang dipresentasikan dalam bentuk diagram batang dan daun. Batang mewakili bilangan Puluhan Daun mewakili bilangan Satuan
Diagram Plot Adalah Jenis Sajian Data Matematis yang dituangkan kedalam diagram cartesius. Variabel Pertama Sumbu Vertikal Variabel Kedua Sumbu Horizontal Kordinat Titik merupakan Plot Data Kesimpulan : Diagram Plot : Himpunan Titik-titik dalam diagram cartesius Diagram Plot disebut Juga Scatter Chart, Scatter Diagram dan Scater Graph
Contoh Melihat Hubungan Kecepatan Lari dengan Hasil Lompat Jauh
Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Distribusi Frekuensi digunakan jika n> 30 atau untuk data yang besar. Tabel Distribusi Frekuensi Dibedakan Menjadi 2 (dua): Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal ( Data Tunggal Yang dilaporkan Jumlahnya) Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok (Data Kelompok yang dilaporkan Jumlahnya)
Tabel Distribusi Tunggal Buatlah Tabel Distribusi Tunggal dari data Nilai Statistik I Mahasiswa Manajemen
Hasil
Tabel Distribusi Berkelompok
Tabel Distribusi Berkelompok Langkah-Langkah Tabel Distribusi Berkelompok Jangkauan data (j)/Range (r) = Datum Terbesar – Datum Terkecil j = Xmax - Xmin Banyak Kelas Interval (k) Kelas Interval adalah Selang Interval yang membagi data menjadi beberapa kelompok. Rumus Banyak Kelas H.A.Sturges (Tahun 1926) k = 1 +3,3 log n k = banyak kelas berupa bilangan bulat n = banyaknya data (jumlah sampel)
Conts Langkah2 Panjang Kelas Interval 4. Batas Kelas Interval ( Batas bawah dan Batas Atas) Batas Bawah kelas pertama diambil dari datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari nilai pertama. Batas Atas Kelas Pertama adalah batasan paling atas pada kelas pertama a – b a = batas bawah b = batas atas Selisih antara kelas atas dan kelas bawah kurang/ < dari panjang kelas
Conts Langkah2 Selisih antara Tepi atas – Tepi bawah = Panjang Kelas 5. Menentukan Tepi bawah dan tepi atas Jika data teliti hingga satuan Tepi Bawah = Batas Bawah - 0.5 Tepi Atas = Batas Atas + 0.5 Jika data teliti hingga satu tempat decimal Tepi Bawah = Batas Bawah - 0.05 Tepi Atas = Batas Atas + 0.05 Selisih antara Tepi atas – Tepi bawah = Panjang Kelas
Conts Langkah2 Frekuensi dari setiap kelas Interval ( Pakai Turus ) Titik Tengah Interval (Mid Point) atau Nilai tengah disebut juga tanda kelas (Class Mark) yaitu nilai rataan antara batas atas dan batas bawah. Titik Tengah = ½ ( batas Bawah + Batas Atas)
Buat Tabel Distribusi Berkelompok
Langkah 1 ( Jangkauan (j)/Range (r))= j = Xmax – Xmin J = 98 -33 = 65
Langkah 2 Menetukan banyaknya kelas Interval k = 1 +(3,3 log n ) K = banyaknya kelas n = banyaknya data / sampel = 72 K = 1 + (3.3*1.86) = 1 + (6.13 ) = 7.13 =7 Jadi Jumlah Kelas sebanyak 7
Langkah 3 Panjang Kelas Interval (p) P = Jangkuan/ Banyak Kelas P = 65/7 = 9.29 = 10
Langkah 4 Batas Bawah dan Batas Atas Kelas Panjang Kelas 1 33 - 42 31 – 40 2 43 - 52 41 – 50 3 53 – 62 51 – 60 4 63 – 72 61 - 70 5 73 - 82 71 - 80 6 83- 93 81 -90 7 94 - 104 91 -100 Panjang Kelas 10 Batas Atas Kelas 1 –Batas bawah Kelas 1 < Panjang Kelas 42-33 = 9 < 10
Langkah 5 Menetukan Tepi Bawah dan Tepi Atas Jika data teliti hingga satuan Tepi Bawah = Batas Bawah kelas 1 - 0.5 Tepi Atas = Batas Atas kelas 1 + 0.5 Tepi Bawah = 33- 0.5 = 32.5 Tepi Atas = 42+ 0.5= 42.5 42.5 -32.5 = 10 = 10 Selisih antara Tepi atas – Tepi bawah = Panjang Kelas
Langkah 6 Frekuensi dari setiap kelas Interval ( Pakai Turus ) Panjang Kelas Turus Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari 1 33 - 42 IIII 5 2 43 - 52 III 3 8 53 – 62 IIII III 16 4 63 – 72 IIII IIII IIII IIII III 23 39 73 - 82 IIII IIII IIII IIII II 22 61 6 83- 93 69 7 94 - 104 72 TOTAL
Langkah 7 Menentukan Titik Tengah Interval Kelas Panjang Kelas Turus Frekuensi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Titik Tengah 1 33 - 42 IIII 5 37.5 2 43 - 52 III 3 8 47.5 53 – 62 IIII III 16 57.5 4 63 – 72 IIII IIII IIII IIII III 23 39 67.5 73 - 82 IIII IIII IIII IIII II 22 61 77.5 6 83- 93 69 87.5 7 94 - 104 72 97.5 TOTAL