Yusuf Enril Fathurrohman FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto 8-9 Evaluasi Proyek Yusuf Enril Fathurrohman Agribisnis FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Kriteria investasi yang digunakan dalam analisis adalah : ANALISIS KRITERIA INVESTASI Dalam analisa proyek ada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk menentukan diterima-tidaknya sesuatu usulan proyek/ untuk menentukan pilihan antara berbagai macam usulan proyek. Dalam semua kriteria itu baik manfaat (benefit) maupun biaya dinyatakan dalam nilai sekarangnya (the present value-nya) Kriteria investasi yang digunakan dalam analisis adalah : Net Present Value (NPV) Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Profitability Ratio Internal Rate of Return (IRR)
NPV Net Present Value (NPV) adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan Net Present Value merupakan net benefit yang telah didiskon (discount factor). or πππ= ππ΅ (1+π) π πππ=π΅ βπΆ Dimana : NB = Net Benefit = Benefit β Cost C = Biaya Investasi + Biaya Operasi B = Benefit yang telah di-discount C = Cost yang telah di-discount i = Discount Factor N = Waktu Apabila NPV > 0 maka dikatakan usaha/proyek feasible (layak) untuk dilaksanakan namun jika < 0 maka tidak layak dilaksanakan. Sedangkan bila NPV = 0 maka proyek tsb berada dalam keadaan Break Even Point (BEP)/ TR = TC dalam bentuk present value Untuk menghitung NPC dalam sebuah usaha (proyek) diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan seta perkiraan benefit dari proyek.
Contoh 1. Seorang pengusaha merencanakan membangun sebuah industri yang mengolah hasil-hasil pertanian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mendirikan industri ini membutuhkan dana investasi sebesar 35 juta rupiah yang akan dialokasikan selama 2 tahun. Pada tahun persiapan sebesar 20 juta rupiah dan tahun pertama sebesar 15 juta rupiah. Kegiatan pabrik mulai berjalan setelah 2 tahun dari pembangunan konstruksi. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti terlihat dalam tabel 1 (biaya operasi dan pemeliharaan). Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi mulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan sebesar Rp 1.000.000,- dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1 (perkiraan benefit). Berdasarkan kasus diatas, apakah usaha layak dijalankan bila dilihat dari NPV dengan discount factor sebesar 18%
or Tabel 1. Perhitungan Net Present Value πππ= ππ΅ (1+π) π πππ= ππ΅ (1+π) π πππ=ππ΅ π₯ 1 (1+π) π
Tabel 2. Perhitungan Net Present Value πππ=π΅ βπΆ πππ=π π 69.080 βπ π 57,966 πππ=π π 11,114
Gross B/C Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di-discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di-discount. Gross benefit meliputi total produksi dan salvage value (bila ada) Gross cost meliputi biata modal/biaya investasi permulaan dan biaya operasi dan pemeliharaan or πΊπππ π π΅/πΆ= π.π πΊπππ π π΅ππππππ‘π π.π πΊπππ π πππ π‘ πΊπππ π π΅/πΆ= B πΆ Gross B/C dapat dihitung sebagai berikut : πΊπππ π π΅/πΆ= 69.080 57.966 = 1,1917 = 1,19 Ratio ini juga menunjukkan : Gross B/C > 1 ο Feasible (Go) Gross B/C < 1 ο Tidak Feasible (No Go) Gross B/C = 1 ο BEP
Net B/C Net Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-) Ratio ini juga menunjukkan : Net B/C > 1 ο Feasible (Go) Net B/C < 1 ο Tidak Feasible (No Go) Net B/C = 1 ο BEP πππ‘ π΅/πΆ= ππ΅ (+) ππ΅ (β) πππ‘ π΅/πΆ= 44.825.582 32.711.870 = 1,3703 ο 1,37
Profitability Ratio Profitability Ratio merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalamΒ menghasilkan keuntungan. Ratio ini juga menunjukkan : PR > 1 ο Feasible (Go) PR < 1 ο Tidak Feasible (No Go) PR = 1 ο BEP ππ = π΅ βππ π΅πππ¦π πΌππ£ππ π‘ππ π (πΌ) ππ = 69,078 β25,253 32,712 = 1,3397 ο 1,34
Internal Rate of Return Ukuran kedua dari perhitungan kriteria investasi adalah IRR. IRR adlah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0. Besarnya IRR ini tidak ditemukan secara langsung dan harus dicari dengan coba-coba. IRR > Discount Factor ο feasible IRR = Discount Factor ο BEP IRR < Discount Factor ο Tidak Feasible πΌπ π = π β² + πππβ² ππ π β² βπππ" (iβ β iβ)
πΌπ π = π β² + πππβ² ππ π β² βπππ" (iβ β iβ) Pada tingkat IRR sebesar 23,97% menunjukkan net present value sama dengan 0 (nol) πΌπ π =0,18+ 11.114 11.114+48 (0,24 β 0,18) πΌπ π =0,23974=ππ,ππ%
πΌπ π = π β² + πππβ² ππ π β² βπππ" (iβ β iβ) Pada tingkat IRR sebesar 14,79% menunjukkan net present value sama dengan 0 (nol) πΌπ π =0,14+ 1.455 1.455+5.900 (0,18 β 0,14) πΌπ π =0,14794=ππ,πππ%
Analisis Pay Back Period dan Break Even Point Pay Back Period (PBP) adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flows). Secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis Pay Back Perid dalam studi kelayakan perlu ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar perputaran modal
ππ΅π=5+ 32,712 β29.137 7,778 ππ΅π=5+0,4596 ππ΅π=5 ππβπ’π 5 π΅π’πππ 15 π»πππ
Break Even Point (BEP) Break Even Poin adalah titik pulang dimana TR = TC. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek terjadinya TR = TC tergantung lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. Apabila sebuah studi kelayakan/analisis proyek dapat menentukan jangka waktu dalam pengembalian total biaya, timbul pertanyaan lainnya βApakah perusahaan mampu untuk menanggung segala biaya sebelum tercapainya BEP ini?β Karena selama perusahaan masih berada dibawah BEP, selama itu juga perusahaan masih menderita kerugian.
π΅πΈπ=8+ 57.966 β52.745 8.118 ππ΅π=8+0,6431 ππ΅π=8 ππβπ’π 7 π΅π’πππ 22 π»πππ