Metoda Pengumpulan Biaya Produksi A. Metoda Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing) Merupakan pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Ketentuan metoda harga pokok pesanan: Bahan yang diolah dalam proses produksi dipisahkan menjadi bahan baku dan bahan penolong. Tenaga kerja bagian produksi dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Biaya overhead pabrik dalam penentuan harga pokok produk pesanan dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, karena sifat biaya overhead pabrik: - - Ada sebagian yang bersifat tetap, sehingga jika menggunakan biaya yang sesungguhnya maka pembebanan biaya overhead per unit akan berfluktuasi sesuai fluktuasi volume produksi setiap perioda. Biaya overhead pabrik per unit lebih besar saat volume produksi rendah, dan sebaliknya. Misal biaya depresiasi garis lurus untuk mesin. Ada sebagian yang frekuensi terjadinya tidak merata tiap bulan. Sehingga jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga pokok produk akan dibebani biaya overhead yang lebih besar pada saat terjadinya biaya overhead, dan sebaliknya. Misal biaya reparasi mesin. Ada sebagian yang jumlahnya dapat diketahui pada saat tertentu, misal biaya listrik. Jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga pokok produk pesanan yang selesai pada tengah bulan tidak dapat dihitung. Jadi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya. Sedang biaya overhead pabrik dibebankan berdaasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Serangkaian proses akuntansi dalam pengumpulan biaya produksi untuk harga pokok berdasarkan pesanan: http://www.mercubuana.ac.id
penolong yang merupakan salah satu elemen biaya overhead Tata Hitung Ongkos Metoda Pengumpulan Biaya Produksi (job order) o Kartu biaya overhead pabrik sesungguhnya: mencatat biaya bahan penolong yang merupakan salah satu elemen biaya overhead pabrik Gambar 4.2. Contoh Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Bulan: Agustus 2007 2. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Pemakaian jasa tenaga kerja dalam proses produksi meliputi pencatatan waktu kerja atau satuan produk yang dikerjakan, pembuatan daftar gaji dan upah tenaga kerja, dan pembayaran gaji dan upah. Akuntansi biaya tenaga kerja yang diperlukan: Pengakuan biaya tenaga kerja (saat terutang); berdasarkan bukti pencatatan gaji dan upah tenaga kerja, dibuat jurnal pengakuan biaya tenaga kerja sbb: Jenis Bahan Jumlah Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya listrik Biaya penyusutan gedung pabrik Biaya penyueutan mesin pabrik Biaya asuransi pabrik Rp. 3.250.000,- Rp. 3.800.000,- Rp. 1.125.000,- Rp. 2.250.000,- Rp. 1.600.000,- Rp. 1.750.000,- Rp. 13.775.000,- Gaji dan upah Utang gaji dan upah Rp. XXX Rp. XXX Pembayaran biaya tenaga kerja; saat pembayaran biaya tenaga kerja, berdasarkan bukti kas keluar, dibuat jurnal sbb: Gaji dan upah Kas Rp. XXX Distribusi biaya tenaga kerja; Jumlah gaji dan upah yang diakui selanjutnya didistribusikan ke dalam kelompok biaya sesuai departemen atau bagian fungsional. Jurnalnya: Barang dalam proses-BTKL Biaya overhead pabrik sesungguhnya Biaya pemasaran Biaya administrasi & umum Gaji & upah Rp. XXX Rp. XXX http://www.mercubuana.ac.id Aifrid 49
(untuk mencatat penyusutan aktiva tetap pabrik) Tata Hitung Ongkos Metoda Pengumpulan Biaya Produksi (job order) Akuntansi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Dicatat dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Contoh jurnalnya Biaya overhead pabrik sesungguhnya Persediaan bahan penolong (untuk mencatat biaya bahan penolong) Rp. XXX Rp. XXX Biaya overhead pabrik sesungguhnya Gaji & upah (untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung) Persediaan bahan penolong (untuk mencatat biaya bahan penolong) Akumulasi penyusutan gedung pabrik Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. XXX Rp. XXX (untuk mencatat penyusutan aktiva tetap pabrik) Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. XXX Persediaan Suku cadang Rp. XXX (untuk mencatat biaya reparasi & pemeliharaaan aktiva tetap pabrik) Biaya overhead pabrik sesungguhnya Kas/utang biaya (untuk mencatat macam-macam biaya overhead) Rp. XXX Rp. XXX Akuntansi selisih biaya overhead pabrik; mencatat perbedaan biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan tarif dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Jurnalnya Biaya overhead pabrik yang dibebankan Biaya overhead pabrik sesungguhnya 4. Akuntansi Biaya Produk Selesai Jurnalnya Rp. XXX Rp. XXX Persediaan produk selesai BDP – biaya bahan baku BDP – biaya tenaga kerja langsung BDP – biaya overhead pabrik Rp. XXX Rp.XXX (untuk mencatat produk pesanan yang telah selesai dikerjakan) Rekening yang digunakan adalah: Persediaan Produk Selesai, yaitu untuk mencatat jumlah biaya produksi dari produk pesanan yang telah selesai dikerjakan, Rekening Barang Dalam Proses, yaitu untuk memindahkan jumlah biaya yang dibebankan pada produk pesanan yang telah diselesaikan. Aifrid http://www.mercubuana.ac.id 51