Deconstructing the ASEAN Security Community Kelompok 3
Sebuah kritikan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa ASEAN merupakan
Amitav Acharya security community karena absennya perang Karl W Deutsch (1957) berusaha melihat proses pembentukan kesatuan wilayah atau integrasi dari suatu negara
security community komunitas keamanan bersifat pluralistik tidak berhadap untuk saling hantam tidak memiliki kekuasaan politik sentral Komunitas Eropa
ASEAN way antara lain menolak penggunaan kekerasan dan mengutamakan solusi damai otonomi regional, prinsip tidak mencampuri urusan negara lain atau non-interference menolak pembentukan aliansi militer dan menekankan kerjasama pertahanan bilateral
Karena
tautological nature pengulangan yang tidak berguna non-use of force
Tapi sebenarnya tidak demikian Nicholas Khoo, 2004
Nicholas Khoo berbagai masalah yang mengelilinginorma Terorisme Gerakan separatis Perbatasan wilayah Perebutan kebudayaan Perebutan wilayah atau hak milik suatu wilayah
ASEAN way sebuah organisasi seperti ASEAN dapat belajar dari organisasi regional lain atau organisasi dunia yang ada sumber juga bisa didapatkan dari nilai-nilai sosial, politik, dan budaya setempat
tautological nature digunakan untuk menjelaskan perilaku suatu komunitas keamanan yang diartikan sebagai sekumpulan negara yang telah menjalin interaksi damai dalam kurun waktu yang lama dan mengesampingkan kekerasaan untuk menyelesaikan pertikaian dengan anggota lain dalam komunitas tersebut
ASEAN tidak memiliki masa depan yang cerah karena
banyak sengketa wilayah pertikaian dan konflik kepentingan antar-sesama anggota Belum adanya norma bersama lemahnya perasaan identitas bersama belum adanya mekanisme ASEAN yang handal dan teruji untuk menyelesaikan konflik