Konsep dasar perhitungan Elastisitas Pertemuan ke-8
Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu memahami bahwa elastisitas merupakan konsep penting yang digunakan untuk mengidentifikasi secara kuantitatif respon sebuah variabel karena perubahan variabel lainnya.
Tujuan Pembelajaran Khusus Pemahaman atas konsep dasar elastisitas beserta teknik perhitungan koefisien elastisitas Pemahaman atas faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas
1. Pengertian Dasar Dalam suatu fungsi selalu terdapat dua macam variabel: variabel dependen dan variabel independen. Elastisitas mengukur persentase perubahan nilai variabel dependen, sebagai akibat perubahan satu persen (1%) dalam nilai dari variabel bebas tertentu (ceteris paribus = dengan asumsi nilai dari variabel-variabel bebas yang lain dianggap konstan)
2. Konsep Dasar Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur sensitivitas dari permintaan konsumen terhadap perubahan harga produk. QDX = f(PX, I, Pr, Pe, Ie, Pac, T, N, A, F, O) QDX = kuantitas permintaan produk X PX = harga produk X I = pendapatan konsumen Pr = harga dari barang lain yang berkaitan Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga X di masa depan Ie = ekspektasi konsumen terhadap pendapatannya di masa depan PAe = ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan X di masa depan T = selera konsumen N = banyaknya konsumen potensial A = pengeluaran iklan F = features / atribut dari produk X O = faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap produk X
2. Konsep Dasar Elastisitas Permintaan Variabel Endogen = faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh pihak manajemen bisnis total (perusahaan). Variabel Eksogen = faktor-faktor yang berada di luar kendali perusahaan. Elastisitas harga dari permintaan (PX) dan elastisitas pengeluaran iklan (A) yang dianggap paling penting oleh perusahaan.
2. Konsep Dasar Elastisitas Permintaan Karena koefisien akan selalu negatif, maka hasil akhirnya harus selalu dinyatakan dalam nilai mutlak Misal, terjadi penurunan harga sebesar 10% yang akan menyebabkan permintaan barang X meningkat sebanyak 30%. Ep = 30% −10% = -3 nilai mutlak = 3
2. Konsep Dasar Elastisitas Permintaan Misalnya lagi, seorang manajer telah mengetahui bahwa koefisien permintaan dari produk X yang dijual adalah -2,5 dan ia ingin tahu berapa persen peningkatan kuantitas yang diminta oleh konsumen apabila harga diturunkan sebesar 8% Ep = %∆𝑄 %∆𝑃 -2,5 = %∆𝑄 −8% %∆𝑄 = +20%
2. Konsep Dasar Elastisitas Permintaan No. Jenis Elastisitas Sensitivitas Nilai Absolut dari Ep 1. Elastis Sempurna |%ΔQ| > 0% dan |%ΔP| = 0% Tidak terdefinisi 2. Elastis |%ΔQ| > |%ΔP| Ep > 1 3. Elastis Unitary |%ΔQ| = |%ΔP| Ep = 1 4. Inelastis |%ΔQ| < |%ΔP| Ep < 1 5. Inelastis Sempurna |%ΔQ| = 0% dan |%ΔP| > 0% Ep = 0
3. Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan Pada dasarnya koefisien elastisitas permintaan dapat dicari dengan 2 cara: Perhitungan elastisitas titik Perhitungan elastisitas interval / busur
3.1. Perhitungan elastisitas titik Contoh 1: Fungsi permintaan untuk produk X didefinisikan sbb Q = 245 – 3,5P Hitunglah koefisien elastisitas permintaan pada titik harga US$10! Turunan pertama ΔQ/ΔP = -3,5 Q pada titik harga US$10 = 245 – 3,5(10) = 210 Ep = (ΔQ/ΔP)(P/Q) = (-3,5).(10/210) = -0,167 Ep = -0,167 berarti, jika harga produk naik sebesar 1% dari harga semula, maka kuantitas yang diminta akan berkurang sekitar 0,167% Nilai mutlaknya lebih kecil dari 1 inelastik
3.1. Perhitungan elastisitas titik Contoh 2: Fungsi permintaan invers non-linear untuk produk X P = 940 – 48Q + Q2 Hitunglah koefisien elastisitas permintaan pada tingkat output 10 unit! P = 940 – 48(10) + (10)2 = 560 Turunan pertama ΔP/ΔQ = -48 + 2(10) = -28 Invers-kan sehingga menjadi bentuk ΔQ/ΔP Invers = 1/(-28) = -1/28 Ep = (ΔQ/ΔP)(P/Q) = (-1/28).(560/10) = -2 Ep = -2 berarti, jika harga produk naik sebesar 1% dari harga semula, maka kuantitas yang diminta akan berkurang sekitar 2% Nilai mutlaknya lebih besar dari 1 elastik
3.1. Perhitungan elastisitas titik Contoh 3: Tabel skedul untuk fungsi QDX = 217,1 – 15P No. Titik Kombinasi (P,Q) Harga (P) Kuantitas (Q) Ep Sifat Elastisitas 1 A 13 22,1 -8,82 Elastis 2 B 12 37,1 -4,85 3 C 11 52,1 -3,17 4 D 10 67,1 -2,24 5 E 9 82,1 -1,64 6 F 8 97,1 -1,24 7 G 112,1 -0,94 Inelastis H 127,1 -0,71
3.2. Perhitungan Elastisitas Interval Formula yang digunakan sedikit berbeda dengan formula elastisitas pada umumnya yang juga digunakan untuk perhitungan elastisitas titik Ep = (%ΔQ/%ΔP) = (ΔQ/Rata-rata Q) / (ΔP/Rata-rata P) = (ΔQ/ΔP).(Rata-Rata P/Rata-rata Q)
3.2. Perhitungan Elastisitas Interval No. Interval (P, Q) Harga Kuantitas Rata-Rata P Rata-Rata Q Ep Sifat Elastisitas 1 AB 13 – 12 22,1 – 37,1 12,5 29,6 -6,33 Elastis 2 BC 12 – 11 37,1 – 52,1 11,5 44,6 -3,87 3 CD 11 – 10 52,1 – 67,1 10,5 59,6 -2,64 4 DE 10 – 9 67,1 – 82,1 9,5 74,6 -1,91 5 EF 9 – 8 82,1 – 97,1 8,5 89,6 -1,42 6 FG 8 – 7 97,1 – 112,1 7,5 104,6 -1,08 7 GH 7 – 6 112,1 – 127,1 6,5 119,6 -0,82 Inelastis
4. Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Banyaknya produk substitusi yang tersedia di pasar, dan pada harga yang kompetitif makin banyak, makin elastis Penyesuaian periode waktu Makin panjang periode waktu, maka makin besar pula kesempatan untuk produk substitusi masuk ke pasar. Masa pakai dari produk makin lama masa pakai suatu produk tertentu akan memberikan kemungkinan penundaan pembelian produk oleh konsumen Derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen terhadap produk primer (inelastis) vs sekunder (elastis)
4. Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Derajat kejenuhan pasar dari produk makin tinggi tingkat ‘kebosanan’ konsumen akan sebuah produk, maka akan makin elastis Range penggunaan dari suatu produk semakin luas ragam kegunaan dari sebuah produk, artinya semakin elastis Persentase anggaran konsumen yang dibelanjakan untuk produk makin mahal = makin besar uang yang akan keluar = makin elastis