MOTIVASI DALAM ORGANISASI BAB 7
A. Pengertian dan Proses Motivasi Dalam mempemlajari kajian motivasi dalam perilaku organisasi terlebih dahulu harus memahami istilah dorongan (motif), yaitu Dorongan yang tombul dari diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertrntu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tuhuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan pekerjaannya (kamus Bwsar Bahasa Indonesia, 2002;756)
Kebutuhan tak terpuaskan Motivasi merupakan suatu proses yang dilandasi oleh suatu dorongan. Dorongan inilah yang kemudian disebut sebagai kebutuhan. Berdasarkan gambar tersebut, dapat dipahami bahwa proses motivasi dapat diurai menjadi enam tahapan Kebutuhan tak terpuaskan Tegangan Dorongan Kebutuhan dipuaskan Pengurangan tegangan Perilaku pencarian
Yaiu diawali dengan munculnya kebutuhan yang tak terpuaskan, mjunculnya tegnagan, kemudian dari ketegangan dalam dirinya memunculkan dorongan. Untuk memenuhi doronga tersebut ia mencari berbagai hal untuk memenuhinya. Apabila pencarain itu menghasilkan suatu aktivitas yang memnuhi dorongan, maka ketegangan dalam diri seseorang akan berkurang, atau bahkan terpenuhi. Tetpi apabila dorongan (kebutuhan) ini tidak terpenuhi oleh aktivitas yang dicari dan dilakukan,maka ketegangan akan terus berlangsung atau bahkan menjadi mamuncak. Dalam kondisi inilah, seseorang mengalami stres
B. Teori-Teori Motivasi Teori Dini (1950-an) Teori Hierarki Kebutuhan Braham Harold Maslow ahli psikologi tahun 1954 mengeluarkan buki “Motivation and Personality” maslow menyusun sebuah hierarki tentang kebutuhan manusia. Dalam teorinya ia menjelaskan bahwa motivasi yang tumbuh dalam diri seseorang tergantung pada keberadaan dalam hierarki tersebut. Semakin tinggi keberadaan seseorang dalam hierarki tersebut, semakin tinggi pula motivasinya untuk melakukan sesuatu yang besar demi mencapai sebuah prestasi yang dapat mrmbanggakan dirinya dan/organisasinya.
b. Teori X dan Y Teori X dan Y adlah sebuah teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor. Menuruh=t McGregor, karakteristik manusia itu dapat diklasifikasi pada dua kategori yaitu tipe X da tipe Y. Terori X berasumsi bahwa karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi. Teori Y berasumsi bahwa karyawan menyukai kerja,kretif, berusaha, bertanggung jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri. Berdasarkan pada uda teori ini, maka sesorang akan dapat diklasifikasi berdasarkan dua teori ini, yaitu tipe X dan tipe Y
c. Teori Motivasi-Higiene Teori ini dikemukakan oleh Frederick Hezberg c. Teori Motivasi-Higiene Teori ini dikemukakan oleh Frederick Hezberg. Menurutnya, faktor-faktor intrinstik dihubungkan dengan kepusasan kerja, sementara faktor-faktor intrinstik dikaitkan dengan ketidakpuasan. Artinya, dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu itu muncul karena ada faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berkaitan dengan pemenuhan kepuasan diri.
2. Teori Kontemporer Teori ERG Teori ERG dikemukakan oleh Clayton Alderfer. Kata ERG merupakan sebuah kepanjangan dari exsistence, relatedness, dan growth Existence(eksistensi); kebutuhan faail dalam klasifikasi Maslow Relatedness (hubungan); kebutuhan sosial komponen eksternal penghargaan dalam klasifikasi Maslow Growth(pertumbuhan); hasrat intrinstik untuk perkembangan pribadi, mencakup komponen intrinsik dari kategori penghargaan Maslow dan karakteristik yang tercakup pada aktualisasi diri
b. Teori Kebutuhan McClelland McCelland menguji kondisi masing-masing individo dengan menggunakan alat yang dikuantifikasikan dalam suatu ukuran. Terdapat tiga motif yang dimiliki oleh setiap orang, yaitu sebagai berikut. Motif Berprestasi Motif Berkuasa Motif Bersahabat
c. Teori Evaluasi Kognitif Teori berasumsi bahwa membagi ganjaran-ganjaran ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya secara intrinstik telah diberi hadiah, cenderung mengurangi tingkat motivasi keseluruhan. Artinya, bila ekstrinsik diberikan kepada seseorang untuk menjalankan suatu tugas yang menarik, pemberian ganjaran itu menyebabkan minat intrinsik terhadap tugas senditi merosot