Catatan Pustaka catatan yang menjelaskan sumber informasi yang digunakan. Sumber informasi itu dapat berupa buku, majalah, surat kabar, atau diktat kuliah yang diterbitkan secara resmi. Catatan pustaka dicantumkan di dalam teks, mengawali atau mengakhiri kutipan, tidak dicantumkan pada kaki halaman. Tidak digunakan singkatan-singkatan ibid. (singkatan kata Latin ibidem yang berarti pada tempat yang sama), op.cit. (opere citato, berarti karya yang telah dikutip lebih dahulu), atau loc.cit. (loco citato, pada tempat yang dikutip). Informasi yang dimuat di dalam catatan pustaka ini hanya nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat pernyataan dikutip. Adapun informasi lengkap tentang sumher acuan itu disebutkan di dalam daftar pustaka. Sudjiman (1998:20)
PEMIKIRAN YANG MENDASARI PENGGUNAAN CATATAN PUSTAKA artikel lazim dimuat dalam surat kabar dan majalah populer, ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi terbatas, penulisan cenderung menggunakan ragam populer, pembaca artikel bermacam-macam latar belakang ilmu pengetahuan, pertimbangan akademis bukan unsur utama karena yang dipentingkan fungsi informasi, Surat kabar dan majalah mengutamakan efektivitas dan efisisensi, setiap baris/ kolom diperhitungkan secara komersial, Pemuatan catatan kaki dan bibliografi dinilai memboroskan ruang, yang dapat memperkecil nilai komersialnya, Penulisan artikel yang pendek tidak menuntut catatan kaki dan bibliografi yang banyak
TEKNIK PENYUSUNAN CATATAN PUSTAKA Jika di dalam teks nama pengarang dinyatakan, ditulis nama akhir jika nama itu lebih dari dua kata. Nama tersebut langsung diikuti tahun terbit dan nomor halaman pustaka yang diacu yang ditempatkan di dalam kurung. Nomor halaman dipisahkan dengan tanda titik dua dari tahun terbit, tanpa jarak satu ketukan. Jika nomor halaman tidak disebutkan, itu berarti pernyataan yang diacu terdapat merata di dalam pustaka tersebut. Surachmad (1977:423) mengatakan, "Metode penyajian grafik kini telah menjadi suatu alat komunikasi." Menurut Sugono (1977:21), bahasa Indonesia yang baik ialah bahasa Indonesia yang dapat menyampaikan pesan/ informasi secara tepat.
TEKNIK PENYUSUNAN CATATAN PUSTAKA Jika di dalam teks nama pengarang tidak dinyatakan, nama akhir pengarang dan tahun terbit pustaka yang diacu serta nomor halaman (kalau dikutip dari halaman tertentu) dicantumkan di dalam kurung pada akhir pernyataan yang dikemukakan sebelum tanda titik akhir kalimat pernyataan itu. Di antara nama pengarang dan tahun terbit ditempatkan tanda koma, dan di antara tahun terbit dan nomor halaman ditempatkan tanda titik dua. Hukum yang didapat oleh seseorang dengan ijtihad dinamakan mazhab (Rasjid, 1954). "...bersangkutan dengan kepentingan masyarakat luas“ (Mueller, 1959:19). Peneliti dapat memanfaatkan alat teknologi yang canggih, yaitu Komputer, untuk mengolah data (Koentjaraningrat, 1980:357--364).
TEKNIK PENYUSUNAN CATATAN PUSTAKA Jika ada dua orang pengarang, kedua nama terakhir pengarang itu dicantumkan dengan dipisahkan kata dan. Jika pengarang lebih dari dua orang, digunakan singkatan dkk. (dan kawan-kawan) sesudah nama akhir pengarang yang pertama. Kata dan serta singkatan dkk. tidak digarisbawahi atau tidak dicetak miring. "Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan tentang suatu hal" (Soemardjan dan Koentjaraningrat, 1977:215). Menurut Amiruddin dkk. (1978:63), hemoglobin adalah pigmen merah pembawa oksigen pada butir darah merah.
TEKNIK PENYUSUNAN CATATAN PUSTAKA Jika ada beberapa karya terbitan tahun yang sama dari satu orang pengarang, sebagai pembeda digunakan huruf a, b, dan c dibelakang tahun terbit. Selanjutnya, Rozarsfeld (1969a) berpendapat bahwa.... Pendapatnya itu diperkuatnya dengan mengatakan bahwa.... (Rozarsfeld, 1969b).
TEKNIK PENYUSUNAN CATATAN PUSTAKA Jika beberapa sumber informasi diacu bersama, nama-nama pengarang dan tahun terbit ditempatkan di dalam satu kurung. Penempatannya mengikuti urutan tahun terbit. Tanda titik koma memisahkan sumber informasi yang satu dengan yang lain. ...dalam pembangunan ekonomi (Rahman, 1977; Anwar, 1979; Wirawan, 1981).