KEMUHAMMADIYAHAN (Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BELVA IRENE FALAHUL BASHIRAH
Advertisements

INDONESIA’S national heroes
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
Kyai haji Ibrahim By:Aulia Alifiani 6D.
HADITS KEDUAPULUH DUA.
SEJARAH PERJALANAN KH AHMAD DAHLAN
BAB III SYARAT DAN RUKUN PERKAWINAN YANG SYAH
K.H. Ahmad Dahlan BY : REYHAN SAVERO/30 (6D).
PAHLAWANKU.
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
SIAPA KH.AHMAD DAHLAN ? لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ
Fiqih Kelas VIII Semester 2
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
SEMINAR PRA-NIKAH Bersama : Nur Indah Harahap, Skomp, SSi, SThI
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
Materi kls 5.
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
MY HEROES.
Persaudaraan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar
Oleh: Aminah Rafa Laksita Azmi Kelas: 6B No Absen: 05
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL
HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
NAMA:ALBAN FARELL RAVISHEEHAN KELAS:6B ABSEN:2
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
Pertemuan ke-3.
Penanggulangan Bencana dalam Perspektif Islam “Spirit AL-MAUN dan Aktivisme Kemanusiaan Muhammadiyah” Rapat Kerja Nasional PP ‘Aisyiyah Lembaga Lingkungan.
“GAGASAN TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN”
Bab III Pembaharuan Islam di Indonesia
ETIKA, MORAL DAN AKHLAK DALAM ISLAM
Maria Walanda Maramis Maria Yosephine Catharina Maramis atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari.
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
TEORI POLITIK IBNU TAIMIYAH
PEMBERIAN OLEH PENINGGAL WARISAN PADA WAKTU IA MASIH HIDUP (HIBAH)
Materi I AQIDAH Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
Amalan Setelah Melahirkan
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
SEPUTAR MAULID NABI  MUHAMMAD IDRUS RAMLI.
Sejarah Hukum Islam I : masa kenabian dan khulafaurrasyidin
Maria Walanda Maramis XI IIS 2
Oleh: Edi Suwanto dan Muhammad Suderajat
Al-Fath (Lari Dari Perang)
TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN INDONESIA
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
PEMBAHARUAN DALAM ISLAM (TAJDID)
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan “Sejarah Terbentuknya Muhammadiyah”
Oleh: KARYOTO WIRO SANTOSO
Pemikiran Politik (siyasah)
MATERI PRESENTASI AL ISLAM KEMUHAMMADIYAH
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
Kisah Teladan Nabi Ulul Azmi
ANGGRAINI TRI SEPTIANI
Syekh Maulana Malik Ibrahim
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
Ahmad Dahlan ( M).
Chafid Seffriyadi IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Hakikat keimanan dan buahnya
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
NOR RADIAH BINTI MD ZAID (023048) NOR SAADAH BINTI TULUS (023068)
BAB 2: PUASA PADA BULAN RAMADAN
PERTEMUAN KE 14 Belajar kepemimpinan dan manajemen dari teladan terbaik: Muhammad sebagai pemimpin bisnis dan entrepreneurship Muhammad SAW sebagai pemimpin.
Sirah KBK 6 Modul 1.
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
EVALUASI HARIAN I MATERI: LAMBANG MUHAMMADIYAH&ORTOMNYA, PEMURNIAN&PEMBAHARUAN DI DUNIA MUSLIM, DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA, SEJARAH MUHAMMADIYAH.
PUNCA UTAMA PENYELEWENGAN DALAM TAFSIR
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
WELCOME “YESUS KRISTUS SEBAGAI TOKOH IDOLA DAN JURU SELAMAT MANUSIA” By Kelompok 4.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Transcript presentasi:

KEMUHAMMADIYAHAN (Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum) PERTEMUAN KE-5 KEMUHAMMADIYAHAN (Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum)

Falsafah hidup dan ajaran k.H. Ahmad dahlan Mengenal Sosok K.H. Ahmad Dahlan Tujuh (7) Falsafah Hidup K.H. Ahmad Dahlan Kelompok Ayat Kajian K.H. Ahmad Dahlan

Mengenal sosok k.H. Ahmad dahlan KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta, pada tahun 1868 M. Beliau putra KH. Abu Bakar bin KH Sulaiman, bergelar Khatib Amin Masjid Gede Yogyakarta. Umurnya selisih lebih muda dari Syaikh Muhammad Rasyid Ridha, tokoh pembaharu Islam di Mesir. Selain menjabat sebagai Khatib Amin, KH. Ahmad Dahlan juga sebagai seorang pengusaha batik dan aktivis gerakan. Jaringan bisnisnya meliputi Cianjur, Batavia, Semarang, Surabaya dan Padang. Nama Kecil Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. Beliau merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara yang semua saudaranya perempuan kecuali adik bungsunya. Dalam silsilah beliau termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang pelopor pertama terhadap penyebaran dan pengembangan agama Islam di Tanah Jawa.

Mengenal sosok k.H. Ahmad dahlan Silsilah Keturunan Ahmad Dahlan bin KH. Abu Bakar bin KH. Sulaiman bin Kyai Murtadha bin Kyai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig Jatinom bin Maulana Fadhlullah Prapen bin Maulana Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim. Pendidikan Pada usia 15 tahun beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Selama di Mekah Ahmad Dahlan berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu Islam, seperti Ibnu Taimiyah, Muhammad Rasyid Ridha. Sepulang dari Mekah tahun 1888 M, beliau berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903 beliau kembali lagi ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Ia sempat berguru kepada Syaikh Ahmad Khatib al Minangkabawi yang juga guru pendiri Nahdhatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari.

Mengenal sosok k.H. Ahmad dahlan Keluarga Sepulang dari Mekah beliau menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, pahlawan Nasional dan Pendiri Aisyiyah. Siti Walidah anak Kyai Penghulu Haji Fadhil. Dari pernikahan dengan Walidah beliau dikaruniai enam orang anak, yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Zaharah. Selain itu KH. Ahmad Dahlan juga pernah menikahi Nyai Abdullah seorang janda H. Abdullah, Nyai Rum adik dari KH. Muhammad Munawwir Krapyak. Pernah juga menikah dengan Siti Aisyah adik dari Adjengan Penghulu Cianjur dan dikaruniai seorang putra yang bernama Dandanah. Dan pernah juga menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta. Wafatnya KH. Ahmad Dahlan KH. Ahmad Dahlan wafat pada tanggal 23 Februari 1923 M disebabkan gangguan kesehatan yang semakin kurang membaik dan menurun.

Tujuh falsafah ajaran K.H. Ahmad dahlan Tujuh falsafah ini merupakan pandangan dan cara hidup K.H. Ahmad Dahlan dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Tujuh falsafah ini ditulis ulang oleh murid beliau yang bernama K.H. R. Hadjid

Falsafah hidUP K.H. Ahmad Dahlan Manusia hidup di dunia hanya sekali, untuk bertaruh: Sesudah mati, akan mendapat kebahagiaan atau kesengsaraan? Maksudnya: “Manusia itu semuanya mati (mati perasaannya) kecuali para ulama, yaitu orang–orang yang berilmu. Dan ulama–ulama itu dalam kebingungan, kecuali mereka yang beramal. Mereka yang beramal pun semuanya dalam kekhawatiran kecuali mereka yang ikhlas dan bersih” (perkataan ulama yang sering diulang-ulang oleh K.H. Ahmad Dahlan)

Falsafah hidUP K.H. Ahmad Dahlan Kebanyakan di antara manusia berwatak sombong dan takkabur, hanya mementingkan kepentingan sendiri. Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun, sekali, dua kali, dan berulang-ulang, maka kemudian menjadi biasa. Kalau sudah menjadi kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk dirubah, sudah menjadi tabi’at, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan yang diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau I’tiqad, perasaan kehendak maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah, mereka sanggup membela dengan mengorbankan jiwa raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki adalah benar.

Falsafah hidUP K.H. Ahmad Dahlan Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama menggunakan akal fikirannya untuk memikirkan, bagaimana sebenarnya hakekat dan tujuan manusia hidup di dunia. Apakah perlunya? Hidup di dunia harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang dituju?. Manusia harus mempergunakan pikirannya untuk mengoreksi soal i’tikad dan kepercayaannya, tujuan hidup dan tingkah lakunya, mencari kebenaran sejati. Karena kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat,akibatnya akan celaka dan sengsara selama-lamanya.

Falsafah hidUP K.H. Ahmad Dahlan Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa yang bermacam-macam, membaca beberapa tumpuk buku, dan sesudah memperbincangkan, memikir-mikir, menimbang-nimbang, membanding-banding ke sana ke mari, barulah mereka itu dapat memperoleh keputusan, memperoleh barang yang benar yang sesungguh-sungguhnya, dengan akal fikirannya sendiri dapat mengetahui dan menetapkan, inilah perbuatan yang benar. Sekarang, kebiasaan manusia tidak berani memegang teguh pendirian dan perbuatan yang benar karena khawatir, kalau menepati kebenaran, akan terpisah dengan teman-temannya. Pendek kata, banyak kekhawatiran itu yang akhirnya tidak berani mengerjakan barang yang benar, kemudian hidupnya seperti mahluk yang tidak berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.

Falsafah hidUP K.H. Ahmad Dahlan Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah pemimpin- pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah. Pelajaran terbagi atas dua bagian: 1) Belajar ilmu pengetahuan atau teori; (2) Belajar amal (mengerjakan, mempraktekkan). Semua pelajaran harus dengan sedikit demi sedikit, setingkat demi setingkat. Demikian juga belajar amal, harus dengan cara bertingkat, kalau setingkat saja belum dapat mengerjakan, tidak perlu ditambah.

17 Kelompok ayat kajian k.h. Ahmad dahlan Membersihkan diri sendiri, Al-Jâtsiyah ayat 23;  Menggempur hawa nafsu mencintai harta benda, al-Fajr ayat 17- 23;  Orang yang mendustakan agama, al-Mâ’ûn ayat 1-7;  Apakah artinya agama itu, al-Rûm ayat 30;  Islam dan sosialisme, al-Tawbah ayat 34-35;  Menggunakan waktu untuk ibadah, Surat al-‘Ashr ayat 1-3 ; 

17 Kelompok ayat kajian k.h. Ahmad dahlan Iman/kepercayaan, al-‘Ankabût ayat 1-3; Amal sholeh, al-Kahf ayat 110 dan al-Zumar ayat 2;  Wa tawâshaw bil h aqq, Yûnus ayat 108, al-Kahf ayat 29, Muhammad ayat 3, al-An’âm ayat 116, al-Furqân ayat 44, al- Anbiyâ’ ayat 24,Yûnus ayat 32, al-Shaff ayat 9, al-Baqarah ayat 147, al-Anfâl ayat 8, al-Isrâ ’ ayat 81 dan al-Mu’minûn ayat 70;  Wa tawâshaw bish-shabri al-Ashr ayat 3;  Jihad, Âli ‘Imrân ayat 142.

17 Kelompok ayat kajian k.h. Ahmad dahlan Wa anâ minal muslimîn, al-An’âm ayat 162-163; Al-Birru, Âli ‘Imrân ayat 92;  Surat al-Qâri’ah ayat 6-11; Surat al-Shaff ayat 2-3; Menjaga diri, al-Ta h rîm ayat 6 ; dan terakhir. Apakah belum waktunya, surat al- H adîd ayat 16 .