TYPHUS ABDOMINALIS Definisi Typhus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhosa, bercirikan lesi definitif di.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Patologi Manusia Dasar
Advertisements

Yetti Wira Citerawati Sy
Darwis Dosen Jurusan Gizi
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
TBC.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
KESEHATAN TENTANG DIARE.
.. SUSPEK TYPOID ...
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
PNEUMONIA.
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
KEMAMPUAN MIKROBA UNTUK MENIMBULKAN PENYAKIT
Sistem Pertahanan Tubuh
MASTITIS OLEH : VITA NOVIA.
TYPOID PADA ANAK.
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
VARISELA (chickenpox)
Pisang Raja Penyembuh Gangguan Pencernaan
SUCI FITRIA III B.
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
YONI MAI PUTRI IIB.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Penyakit Darah Disusun Oleh: Raihan Pradhika Rangkuti Rakha Fajar
Hidup Teratur untuk Mencegah Kanker Hati
Terapi Jus & Diet (7.10): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
Hepatitis A Nurmayanti.
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
TYPOID PADA ANAK.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
Sindrom Guillain–Barré
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
TIFUS ABDOMINALIS Demam Thyfoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakteremia, perubahan pada sistem RES yang bersifat difus,
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Demam Typhoid Oleh: Sarah Nurdiana ( ) Siti Octavia ( )
PERSENTASI PENYAKIT MAAG
ASKEP COLITIS ULSERATIF
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
ABSES GIGI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
EPIDEMIOLOGI THYPUS ABDOMINALIS
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS RADANG GENETALIA INTERNAL SALPINGITIS
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

TYPHUS ABDOMINALIS Definisi Typhus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhosa, bercirikan lesi definitif di plak Peyer, kelenjar mesenterika dan limpa, disertai oleh gejala demam yang berkepanjangan, sakit kepala dan nyeri abdomen

Epidemiologi Infeksi berasal dari penderita atau seorang yang secara klinik tampak sehat tetapi yang mengandung kuman yang keluar bersama faecesnya atau bersama kemih (carrier). Kuman-kuman ini mengkontaminasi makanan, minuman dan tangan. Lalat merupakan penyebar kuman typhus terpenting, karena dari tempat kotor ia dapat mengotori makanan. Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama) berkisar antara 1-3 minggu (rata-rata 10-14 hari)

Etiologi Etiologi : Salmonella typhi • Batang gram negatif • Termasuk dalam famili Enterobacteriace Faktor Risiko • Kebiasaan jajan di tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan • Lingkungan yang kotor • Daya tahan tubuh yang rendah

Patofisiologis Salmonella typhi masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan atau minuman yang tercemar. Sebagian kuman akan mati akibat barier asam lambung, tapi sebagian lagi akan lolos ke dalam usus. Sesampainya di usus, bakteri akan menembus masuk ke dinding usus halus melalui kelenjar yang disebut plak Peyer dan menimbulkan peradangan di sana.

Bakteri ini kemudian berkembang biak dalam makrofag plak peyer tersebut. Lama-kelamaan plak Peyer yang membesar akan menekan dinding usus sehingga terjadi nekrosis dan akhirnya pecah. Akibatnya kuman akan tersebar melalui darah (septikemi) ke seluruh organ tubuh.

kuman-kuman  usus  kelenjar getah bening mesentarium [berproliferasi]  ductus thoracicus  peredaran darah  kuman-kuman musnah - endotoksinnya keluar  menyebabkan gejala-gejala penyakit.

Kelainan yang timbul pada jaringan limfoid usus dapat dibagi atas beberapa tingkat : Tingkat I : Waktu inkubasi • Proliferasi sel retikuloendotel yang mempunyai daya fagosit dan membentuk sel-sel besar, mengandung satu inti yang jelas (mononukleus) dan mempunyai sitoplasma yang berlebihan berwarna merah (eosinofil). Dalam sitoplasma sel-sel ini terdapat kuman atau sisa-sisa jaringan nekrotik dan eritrosit (erythrophagocytosis).

Sel-sel ini disebut pula sel typhus Sel-sel ini disebut pula sel typhus. Akibat kerusakan pada susuan retikuloendotel sumsum tulang dan tempat hemopoiesis, maka pembentukan lekosit berkurang. Pelebaran pembuluh darah (hiperemi) ; lekosit jarang. • Bercak-bercak peyer dan lymphonoduli akibat hiperemi dan hiperplasi tampak membengkak dan menonjol di atas permukaan selaput lendir. Lamanya 1 minggu.

Tingkat II : • Nekrosis daripada jaringan limfoid yang membengkak itu dan mengeras seperti kerak dan disebut tingkat keropeng. Tingkat III : • Keropeng yang terdiri atas jaringan limfoid nekrotik dilepaskan, terjadilah tukak (ulkus). Tukak itu bertempat pada bercak peyer dan berbentuk lonjong dan memanjang menurut poros usus. Dasar tukak diliputi fibrin yang mengandung lekosit dan jaringan nekrotik dan secara mikroskopik tempat makrofag pada semua lapisan usus.

Tingkat IV Tingkat resolusi (pembersihan) atau penyembuhan, jika terjadi perforasi. • Tukak sembuh dengan regenerasi mukosa yang sempurna tanpa parut dan tanpa stenosis.

Gejala dan Tanda Klinis Gejala- Gejala : • Gejala biasanya diawali dengan rasa tidak enak badan, nyeri yang tidak jelas, sakit kepala dan bisa juga mimisan, konstipasi, lemas. • Dalam beberapa hari sampai minggu, terjadi kenaikan suhu badan yang bisa mencapai lebih dari 40°C.

Pada saat ini, sebuah tanda khas demam tifoid yang disebut rose spots “bintik merah muda” bisa terlihat, khususnya pada bagian perut (abdomen). Tanda yang juga dapat dijumpai pada daerah dada dan punggung ini akan telihat memudar bila ditekan.

Pada akhir minggu pertama, terjadi gejala-gejala hematopoetik sebagai pembesaran limpa (splenomegali), lekopeni dan berkurangnya atau menghilangnya dari darah sel-sek lekosit polinukleus dan eosinofil.

Pada minggu kedua, suhu badan akan mengalami remisi harian Pada minggu kedua, suhu badan akan mengalami remisi harian. Panas terutama meningkat pada malam hari dengan perbedaan temperatur lebih kurang ½ sampai 2°C dibanding pagi hari. Bila demam sangat tinggi dapat terjadi penurunan kesadaran dan penderita mengigau. • Retensi urin cukup sering terjadi.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan : • Bradikardi relatif (frekuensi denyut jantung relatif lambat bila dibanding dengan tingkat kenaikan suhu tubuh). • Lidah tifoid (Awalnya merah di tengah dengan tepi hiperemis dan bergetar, bila penyakit berat lidah menjadi kering dan pecah-pecah serta berwarna kecoklatan).

Perkusi abdomen: timpani • Palpasi abdomen: Nyeri tekan khususnya di fosa iliaka • Stupor • Bergumam • Delirium • Twitching otot-otot • Karpologia • Koma vigil

Pada masa penyembuhan dapat terjadi : • Anemia • Kerontokan rambut Pemeriksaan Laboratorium • Pembiakan kuman dari darah penderita. Pembiakan akan positif selama minggu pertama penyakit, yaitu pada saat-saat terjadinya bakteriemi. • Tes serologi Widal ialah percobaan terhadap antibodi, berupa aglutinasi antigen-antibodi. • Perhitungan lekosit merupakan cara penting bagi diagnosis penyakit typhus, yaitu akan ditemukan lekopeni yang terutama disebabkan menurunnya jumlah sel polinukleus dan sering menghilangnya sel eosinofil. • Pada minggu ke-3, kemih dapat mengandung kuman typhus.

Komplikasi Komplikasi biasanya timbul pada minggu ke-3 atau ke-4 dan terjadi pada ± 25% kasus yang tidak mendapatkan pengobatan. Kematian sering mengikuti komplikasi ini. Komplikasi tersebut antara lain : • Gangguan metabolik • Perdarahan saluran cerna • Perforasi saluran cerna • Peritonitis • Hepatitis tifosa • Pnemonia • Ensefalopati tifosa • Abses otak • Meningitis • Osteomielitis • Endokarditis • Abses pada berbagai organ • Komplikasi yang paling sering terjadi dan berbahaya adalah perdarahan dan perforasi saluran cerna. Turunnya suhu tubuh secara drastis sering menjadi pertanda terjadinya komplikasi tersebut.

Masalah Keperawatan Masalah keperawatan yang mungkin muncul : • Peningkatan suhu tubuh : hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (bakterimia). • Nyeri berhubungan dengan patofisiologis penyakit. • Potensial terjadinya pendarahan intra abdominalis berhubungan dengan lekopeni • Gangguan pola eliminasi behubungan dengan konstipasi

Penatalaksanaan • Isolasi penderita (untuk mencegah penularan) • Tirah baring • Diet bergizi tinggi dan mudah dicerna. Makanan sebaiknya tidak banyak mengandung serat dan tidak merangsang (seperti pedas dan asam) • Masukan cairan harus cukup • Kompres hangat bila terjadi panas tinggi • Pembedahan kadang diperlukan bila penggunaan obat-obatan dan dekompresi usus gagal mengatasi perdarahan saluran cerna yang berat. Tindakan tersebut juga dibutuhkan bila terjadi perforasi usus.

Pencegahan • Tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan • Pilih makanan yang telah diolah dan disajikan dengan baik (memenuhi syarat kesehatan) • Jamban keluarga harus cukup jauh dari sumur (harus sesuai standar pembuatan jamban yang baik) • Imunisasi

Typhus abdominalis