GESTALT THEORY WOLFGANG KOHLER Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
Aliran psikologi Gestalt menentang behaviorisme dan strukturalisme Aliran psikologi Gestalt menentang behaviorisme dan strukturalisme. Menurut Gestalt baik strukturalisme maupun behaviorisme keduanya melakukan kesalahan, yaitu mengadakan atau menggunakan “reductionistic approach”, yaitu pendekatan mereduksi. Keduanya mencoba membag i subject matternya ke dalam elemen-elemen. Strukturalis mereduksi berfikir sebagai elemen dasar (basic) sedangkan behavioris mereduksi behavior menjadi habits.
Perbedaan pendekatan Gestalt dan Behaviorisme Holistic Molar (behavior yg segemennya large, goal directed, purposif) Subjektif Nativistik Kognitif, phenomenologi Behavioristic Elemen Molecular (small segment, sbg reflek berkondisi) 3. Objektif 4. Empiristik 5. behavioral
Gestalt memandang bahwa otak itu lebih mempunyai peranan yg aktif Gestalt memandang bahwa otak itu lebih mempunyai peranan yg aktif. Gestalt penganut nativis percaya pada atribut yg ada di otak tdk tergantung pada pengalaman Aliran Gestalt yang paling terkenal berkaita dengan psikologi belajar adalah Kohler, pada University of Berlin Anthropoid Station di Tenerife.
Prinsip-prinsip Gestalt dalam belajar Menurut Kohler jika organisme dihadapkan pada suatu masalah, maka akan terjadi cognitive disequilibrium, dan ini akan berlangsung sampai masalah terpecahkan. Karena itu menurut Gestalt apabila terdapat cognitive disequilibrium, hal tersebut akan mendorong organisme itu menuju ke arah keseimbangan lagi.
Eksperimen KOhler Menggunakan binatang simpanse, yang mengunakan tongkat atau peti-peti yg harus ditumpuk. Kohler melakukan eksperimen dengan simpanse, yaitu meminta simpanse untuk mengambil pisang yg ada di pohon. Hasilnya simpanse berusaha meraihnya dengan menyambung tongkat. Dan menumpuk peti supaya bisa mendapatkan pisang.
Kohler tidak mengingkari adanya trial & eror dalam pemecahan masalah. Dalam eksperimennya dengan menggunakan simpanse agar bisa mendapatkan pisiang, simpanse harus menumpuk peti-peti supaya sampai. Disini timbul dua masalah yg perlu pemecahan yaitu problem geometric dan problem static. Problem geometric dapat dibedakan men jadi problem quantity dan problem , bentuk (form). Apabila hewan coba tahu bahwa dengan satu peti tidak dapat tetapi dapatnya dengan dua peti & menaruh peti yang kedua disamping peti yg pertama maka disini disebut dengan problem quntity terpecahkan. Apabila peti kedua diletakkan di atas peti pertama maka problem quantity &form terpecahkan. Namun setelah simpanse naik ke atas peti yg kedua jatuh, krn menempatkan kurang baik dia atas peti pertama, problem static blm terpecahkan. Jika disusun tepat maka problem static terpecahkan
Menurut Kohler problem geometric dipecahkan dengan insight (to be solved insight), sedangkan problem static dipecahkan dengan trial and error (solved by trial and error)
Insightful learning itu biasanya mempunyai 4 karakteristik, yaitu : Transisi dari presolution ke solution itu terjadi secara tiba-tiba Pemecahan masalah yg diperoleh dengan insight akan tetap tinggal untuk waktu yang lama. Performance yang didasarkan atas insight, biasanya smooth dan bebas dari kesalahan Pemecahan atau prinsip yang diperoleh dengn insight akan mudah dialihkan pada masalah yg lain.(transposition)