Kajian Methode Tafsir : Tafsir Maudhu’i Oleh : Mochamad Imamudin
Pengertian Tafsir Tafsir: asal kata dari fassara yufassiru: al-Idhah wal bayan: menjelaskan dan menerangkan. Yang dimaksud di sini adalah menjelaskan dan menerangkan ayat-ayat Al-Quran yang masih perlu penjelasan.
BAGAN MACAM-MACAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN DARI BERBAGAI DIMENSI 1. Sumber Penafsiran Bil Ma’tsur Bil Ra’yi Bil isyari/takwil Metode Manhaj 2. Cara Penjelasan Bayani Muqarin 3. Keluasan Penjelasan Ijmaly tafshily Macam Penafsiran 4. Sasaran dan Tertib Ayat yang Ditafsirkan Tahlili Maudhlu’i Nuzuly T. Lughawiyah/Adabi T. Fiqhi/Ahkam T. Shufi T. I’tiqadi T. Falsafi T. ‘Ashri/Ilmi T. Ijtima’i Cenderung Aliran Fil Naz’ah Fil Ittijah (Alwan /CorakTafsir)
Naz’ah / Ittijah : Sekumpulan dari dasar pijakan, pemikiran yang jelas yang tercakup dalam suatu teori dan yang mengarah pada satu tujuan Manhaj/Metode: Alat untuk merealisir tujuan aliran-aliran tafsir tersebut
I. Manhaj (Pendekatan) Tafsir: Atsary: bi al-Ma’tsur / bi al-Riwayah Ra’yi, : bi al-Ra’yi / bi al-Ijtihad Isyari : bi al-Isyari - takwil
II. Thariqah (Metode) Tafsir: A. Tafsir Tahlili: Menafsirkan al-Quran dengan memaparkan segala aspeknya sesuai urutan mushaf usmani. Disebut juga metode tajzi’i, karena menafsirkan secara per bagian/parsial.
Langkah Tahlili... 1. Menerangkan munasabah antar ayat atau antar surat. 2. Menjelaskan asbab al-nuzul 3. Menganalisis mufradat /kosa kata yang penting. 4. Memaparkan kandungan ayat secara umum dan maksudnya. 5. Menerangkan unsur-unsur balaghahnya
Lanjutan... 6. Menjelaskan hukum yang dapat ditarik dari ayat, jika berkaitan dgn hukum 7. Menerangkan makna/maksud syara’ yang terkandung dalam ayat. 8. Menjelaskan dengan ayat lain, hadis, qaul sahabi, dsb untuk menjelaskan suatu ayat. - Tafsir tahlili biasanya panjang dan luas.
B. Tafsir Ijmali: Menafsirkan dengan mengemukakan makna secara garis besar/global. Juga tidak semua ayat ditafsirkan. Tafsir ringkas. Susunannya mengikuti urutan ayat-ayat Al-Quran. Contohnya: Tafsir al-Quran al-Karim, karya Muhammad Farid Wajdi (Mesir); Tafsir al-Wasith karya Tim Majma al-Buhus al-Islamiyyah) Mesir.
C. Tafsir Muqaran: Ialah menafsirkan dengan membandingkan ayat dengan ayat lainnya atau antar hasil penafsiran para mufassir, baik mazhab fikih, kalam, perbedaan masa (klasik/kontemporer), dan sebagainya. Contoh: Tafsir al-Jami’ li Ahkami al-Quran karya al-Qurthubi yang membandingkan penafsiran para mufasir, khususnya ttg hukum.
III. Lawn (Corak) Tafsir: fiqhi, fikih ilmi, ilmu pengetahuan falsafi, filsafat adabi ijtima’I, sastera kemasyarakatan siyasi, ideologi politik dsb.
D.Tafsir Maudhu’i: Maudhu’i: isim maful wadha’a, yadha’u wadh’an, wadhi’un, maudhu’un. Artinya diletakkan, ditempatkan. Dalam istilah ilmu quran diartikan topik/tema, tematik. Tafsir Maudhu’i menafsirkan AlQuran dengan mengungkap ayat-ayat yang bertopik sama dan dikaji secara mendalam dalam lingkup tema tersebut.
Ide awal Tafsir Maudhu’i Ibrahim bin Umar al-Biqa’I (809-885 H): semua ayat-surat al-Quran memiliki keterkaitan/munasabah. Karena itu tidak dibenarkan menafsirkan satu ayat tanpa melihat ayat lain yang berkaitan. Pendapat ini ditegaskan oleh Imam al-Syathibi (W. 1388 M). Al-Quran itu satu kesatuan karenanya harus dipahami secara integral/menyeluruh. Tidak boleh sepotong-sepotong.
Ide selanjutnya Tahun 1960, Syaikh Mahmud Syaltut (Rektor Al-Azhar Mesir) menggalakkan kajian-kajian tematik Al-Quran. Sehingga muncul; sejumlah karya ttg tafsir tematik: al-Insan fil Quran dan al-Mar’ah fil Qur’an karya Abbas Mahmud al-’Aqqad. Juga muncul karya al-Riba fil Quran karya Abul A’la al-Maududi.
lanjutan Tahun 1981, Kajur Tafsir hadis Al-Azhar, Dr. Ahmad sayyid al-Kummy mencetuskan metode tafsir maudhu’I di Jurusannya. Dr. al-Husaini Abu Farhah menulis buku al-Futuhat al-Rabbaniyyah fi al-Tafsir al-Maudhu’I li al-Ayat al-Qur’aniyyah dengan memilih banyak topik dalam al-Quran. Prof. Dr. Abdul Hayyi al-Farmawi, al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu’I yang menerangkan langkah2 tafsir maudhu’i.
III. Cara Kerja Tafsir Maudhu’i: a. cara kerjanya b. perbedaannya dengan metode lain
Macam tafsir Maudhu’i: Pertama: mengkaji satu topik dalam satu surat. Setiap surat punya topik topik tertentu. Topik itu menjadi pusat perhatain. Kedua: mengkaji satu topik tertentu dalam semua surat al-Quran; misalnya: topik kemiskinan dalam al-quran. Jadi semua ayat yg bicara soal kemiskinan, kefakiran, kadaifan, kemustad’afin, dst. Dikaji secara utuh.
Jenis Tafsir Maudhu’i: Membahas tema-tema dalam satu surat secara lengkap, misal dalam surat Al-Isra’ terdapat sejumlah tema, kemudian tema tersebut dikaji. Membahas satu tema yang dipilih dari Al-Quran, tanpa terikat oleh suatu surat. Misalnya, tema kemiskinan dalam perspektif al-Quran, riba dalam Al-Qur’an, dsb.
Langkah dalam Tafsir Maudhu’i: Tentukan topik/tema dlm Al-Quran Himpun dan tetapkan ayat ttg topik yg dipilih Rangkai urutan ayat berdasar masa turun Analisis (kesamaan, kompromi, banding) ayat. Susun pembahasan dlm suatu kerangka
Tambahan... Rujuk dari berbagai kitab tafsir sbg perbandingan, termasuk melihat asbab nuzul, munasabah, dsbnya. Perkaya dengan rujukan hadis, dan buku-buku terkait topik.
Al-Quran Mendasari Banyak Tema Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali topik atau tema. Setiap topik atau tema dalam kehidupan ini dapat dicari rujukannya dalam Al-Qur’an, setidaknya secara garis besar. Beberapa topik, antara lain: pendidikan, ekonomi, politik, kemiskinan,harta, ilmu, yatim, pakaian, pemimpin, dsb.
Persiapan yang diperlukan: Pengetahuan dasar ilmu tata bahasa Arab, khususnya Nahwu dan Sharaf. Kamus Arab: Lisanul Arab, Munjid, Munawwir. Kitab: Mu’jam Mufradat alfaz al-Quran karya al-Raghib al-Asfahani; al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz Al-Quran karya Muhammad Fu’ad Abdul Baqi. Atau Fathurrahman li Thalibil Ayat al-Quran. Atau buku Indeks Al-Quran. Atau CD Program Al-Quran
Bagaimana Mencari Topik? Jika topik sudah ditentukan atau dipilih, maka dicari kata kuncinya, kemudian kata dasar atau akar katanya. Misalnya topik: kemiskinan dlm Al-Qur’an Kata kunci: miskin ((مسكين Kata dasar/akar kata: sakana (سكن) di kamus/mu’jam Cari acuan/wazannya: miskin > mif’il jamaknya masakin > mafa’il Cari semua kata miskin dan pecahannya
Bagaimana mencari topik.. Selain kata miskin, kata apa lagi yang dekat dgn topik ini. Misalnya: faqir-fuqara’, da’if-du’afa, mustadh’afun, a’il, sa’il, yatim-yatama, dsb. Kemudian pembahasan diberi kerangka dan dilengkapi dengan istilah lain yang sejenis.
Contoh lain Topik: Gunung dalam Al-Quran Gunung, bahasa Arabnya jabal-jibal, thur. Cari akar kata: j-b-l dan kata th-w-r, temukan ayat-ayat yang mengungkap kata tersebut, kemudian diinventarisir, dan selanjutnya dibuat outline dan dibahas secara mendalam.
Contoh tambahan: Topik: Riba dalam Al-Quran Cari kata r-b-y dan yarbu-riba dalam mu’jam/indeks Al-Quran, maka ditemukan sejumlah ayat tentang riba. Topik: Zalim dalam Al-Quran Cari akar kata: zalama-yazlimu-zulm maka ditemukan ayat-ayat ttg zalim.
Burung Irian Burung Cendrawasih Sekian dan Terima kasih. Jazakumullah ala kulli ihtimamikum! Burung Irian Burung Cendrawasih Sekian dan Terima kasih. www.themegallery.com