Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi NAMA : SATRIA DHANISWARA RAHSA WIJAYA NIM : 135060300111004 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Flux listrik dan kerapatan fluks Fluks listrik E adalah ukuran aliran medan listrik yang melalui sebuah permukaan tertutup. Flux listrik bermula di muatan positif dan berakhir di muatan negatif. Dalam ketiadaan muatan negatif,fluks () berakhir pada tak berhingga. Per definisi,muatan satu coulomb menimbulkan fluks listrik satu coulomb. Maka : Jika fluks adalah suatu besaran skalar,kerapatan fluks listrik (density of electric flux) D adalah medan vektor yang mengambil arahnya dari garis-garis fluks. Kalau di sekitar titik P arah dari garis-garis fluks adalah seperti vektor satuan a, dan jika sejumlah fluks d melalui elemen luas dS yang nomal terhadap a, maka kerapatan fluks listrik di P adalah D = 𝑑 𝑑𝑆 a (C/ 𝑚 2 )

Fluks listrik E yang melalui sebuah permukaan didefinisikan sebagai: E = EA , dengan E adalah medan listrik Jika luas permukaan tidak tegak lurus terhadap medan listrik maka luas yang diperhitungkan adalah A⊥ = A cos  , dimana  adalah sudut antara A⊥ dan A, sehingga: E = EA cos  E A

Rumus Umum Fluks Listrik Fluks Listrik pada sembarang bidang sama dengan hasil perkalian elemen luas dan komponen tegak lurus dari vektor medan listrik E yang diintegralkan pada sebuah permukaan: E = ∫ E cos  dA = ∫ E⊥ dA = ∫ E·dA

Hukum gauss Hukum Gauss berbunyi bahwa Fluks listrik total yang melewati suatu permukaan tertutup Gauss (Gaussian surface) adalah sama dengan muatan listrik total di dalam permukaan tersebut. Dengan E adalah kuat medan listrik yang disebabkan oleh suatu muatan Q,dan D adalah rapat fluks maka diperoleh :

Hukum Gauss VS Coulomb Ekivalen dengan hukum Coulomb Sama‐sama menghitung medan listrik di sekitar muatan. Kelebihan Hukum Gauss dapat menyederhanakan perhitungan untuk soal-soal yg memiliki derajat simetris yg tinggi.

Muatan titik Pilih permukaan bola sebagai permukaan gaussian Medan listrik selalu tegak lurus permukaan dan kuat medan listrik adalah sama di seluruh permukaan. q

Muatan garis (Kontinu 1-D) Misalkan terdapat muatan garis tak-terhingga dengan kerapatan muatan seragam rL C/m terletak di sepanjang sumbu-z.  Untuk menentukan D di titik P, dipilih permukaan silinder yang mengandung P untuk memenuhi kondisi simetri seperti ditunjukkan pada Gambar disamping. D konstan dan tegak lurus terhadap permukaan Gauss silinder. Jika diterapkan hukum Gauss pada sembarang panjang l dari garis, Dimana adalah luas permukaan Gauss,sehingga :

Lempeng bermuatan (kontinu 2-D) Pilih kotak sebagai permukaan Gauss. Medan listrik tegak lurus terhadap permukaan atas & bawah, tetapi sejajar terhadap sisi yang lain

Muatan Volume (Kontinu 3-D) Pilih bola sebagai permukaan Gauss. Permukaan Gauss bisa juga berada di dalam volume tersebut. q

Divergensi dan Teorema divergensi pada vektor Divergensi mengungkapkan bagaimana medan vektor berubah dari satu titik ke titik lainnya dalam ruang. Divergensi medan vektor A yang terletak di titik P didefinisikan sebagai : Dimana delta v adalah volume tertutup S dimana titik P berada. Divergensi medan vektor dapat dikatakan sebagai batas kekuatan sumber medan per satuan volume,dimana positif pada titik sumber medan,negative pad titik luar,atau nol di mana tak ada keluaran atau sumber.

Divergensi dalam koordinat-koordinat kartesian Divergensi dari setiap medan vektor dapat diungkapkan dalam sistem koordinat mana saja. Misal pada koordinat kartesian dipilih suatu kubus dengan sisi-sisi sebesar delta x, delta y, dan delta z, yang sejajar dengan sumbu-sumbu x,y,z, seperti pada gambar. Medan vektor di P misal disebut A adalah : A = 𝐴 𝑥 𝑎 𝑥 +𝐴 𝑦 𝑎 𝑦 + 𝐴 𝑧 𝑎 𝑧

Divergensi dari A pada titik P(x,y,z) dalam sistem kartesian : Pada sistem koordinat silindris : Pada sistem koordinat bola :

Sifat divergensi dari medan vektor Dari sifat divergensi di atas,dapat dituliskan bahwa : persamaan ini disebut sebagai teorema divergensi. Teorema divergensi menyatakan bahwa total fluks luar dari medan vektor A sampai permukaan tertutup S besarnya sama dengan volume integral dari divergensi A.

TERIMA KASIH