PETA PEMIKIRAN ISLAM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Seminar Pendidikan Agama Islam
Advertisements

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
Oleh: Prof. Dr. M. Ghalib M., M.A
Dekonstruksi Pemikiran an- Na’im terhadap Fikih Hukum Islam
PENDEKATAN PEMIKIRAN KEAGAMAAN DALAM ISLAM
Masa kebangkitan kembali hukum islam
ANTISIPASI SEKULARISME TERHADAP KETATANEGARAAN INDONESIA
AGAMA ISLAM APAKAH ISLAM ITU SATU ATAU BANYAK? MANA ISLAM YANG BENAR?
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
MODERNISASI DAN GLOBALISASI
Hukum, HAM, dan Demokrasi dalam Islam
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
Agama dan Evolusi Drs. H. Nur Syahid, MPdI
Anggota Kelompok 2 Asmawati Ike Atmaja Wati Radda Mutia Y. Riski Novita N. Amanda F.P.
Perkembangan Pemikiran Islam
Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam
Materi Pertemuan 12 Sejarah Hukum Islam III
ALIRAN TEOLOGI ISLAM MASA MODERN
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
ideologi Muhammadiyah: dalam Dinamika tajdid dan ijtihad
Mewujudkan Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Modern: Sebuah Tantangan*
BAB V HUKUM, HAM DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM Nurhasan, M.Ag
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
KOMISI PENGKADERAN TAFSIR ALKITAB.
MODERNISASI DAN GLOBALISASI
Metode memahami islam Oleh: Sayan Suryana, S.Sos.M.M. FH. Unsika.
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
Pertemuan ke-3.
REKONSTRUKSI KERANGKA DASAR KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
KONSEP TAJDID (modernisme)
Bab III Pembaharuan Islam di Indonesia
Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Sekarang
Sumber hukum islam.
METODE PENAFSIRAN AL-QUR’AN BERDASA,RKAN CORAK / KECENDERUNGAN
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA MENURUT AL-FARUQI DAN KUNTOWIJOYO (Studi Perbandingan) Oleh: Mohamad Solikin.
AGAMA ISLAM APAKAH ISLAM ITU SATU ATAU BANYAK? MANA ISLAM YANG BENAR?
6. Hukum, HAM, dan Demokrasi Dalam Islam
Pembaharuan dalam Islam
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
CREATED BY: MARETTA DANIATY
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
Pendekatan Sejarah Studi Islam
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
Islam Abad Pertengahan
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
PETA PEMIKIRAN ISLAM INDONESIA
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
ASSALAMU’ALAKUM Wr. Wb KELOMPOK 7 : MUTHIAH ALIBAS
PEMBAHARUAN DALAM ISLAM (TAJDID)
ISLAM, IDEOLOGI DAN PRAKTEK KENEGARAAN
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan “Sejarah Terbentuknya Muhammadiyah”
KRITIK TERHADAP HERMENEUTIKA
AIKA 3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Hak asasi manusia dan demokrasi DALAM islam
ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU
TEOLOGI ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN RASIONAL
ISLAM DAN DUNIA KONTEMPORER
IUS 4183 PEMIKIRAN ISLAM SEMASA TAJUK: SAYYID JAMALUDDIN AL-AFGHANI
RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
BAB 4 : IDEOLOGI DAN ALIRAN PEMIKIRAN SEMASA
BAB 1 : UMAT ISLAM DAN DUNIA ISLAM
EVALUASI HARIAN I MATERI: LAMBANG MUHAMMADIYAH&ORTOMNYA, PEMURNIAN&PEMBAHARUAN DI DUNIA MUSLIM, DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA, SEJARAH MUHAMMADIYAH.
KELOMPOK. Pengertian Hukum Islam. Pengertian Hukum Islam Menurut Ahmad Rofiq, Pengertian Hukum Islam adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang didasarkan.
BAB 6 : SEBAB KEJATUHAN UMAT ISLAM DAN GERAKAN REFORMASI
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
HUBUNGAN HUKUM ISLAM DG AGAMA ISLAM. Pendahuluan Sebelum masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan.
Transcript presentasi:

PETA PEMIKIRAN ISLAM

SKETSA SEJARAH: tradisionalis, revivalis, modernisme klasik, Dibagi menjadi : tradisionalis, revivalis, modernisme klasik, neo revivalis, neo modernis

Lanjutan...... 1. Kelompok tradisionalis memiliki ciri2: Punya keterikatan kuat dengan ulama abad pertengahan, Menganggap pintu idjtihad sudah tertutup, Fatwa hukum sudah lengkap oleh ulama mahzab terdahulu, Menggunakan qiyas untuk masalah yang baru, Tidak percaya dengan ulama sekarang melakukan ijtihad, Cenderung mengkultuskan ulama-ulama mahzab terdahulul. Lanjutan......

2. Kelompok revivalis memiliki ciri2: Fokus pada isu-isu sosial kemasyarakatan, terutama kondisi umat islam yang terpuruk setelah dijajah oleh bangsa asing, Anti terhadap praktek tahayul dan khurofat dengan cara kembali kepada ajaran Al- Qur’an dan Sunnah. Anti terhadap pengaruh dan konsep Barat dalam melakukan pembaharuan. Tokohnya adalah Muhammad ibn Abdul Wahab yang kemudian dikenal dengan sebutan Gerakan Wahabi. CONTOH

3. kelompok modernisme, ciri2nya: - Membawa konsep pembaruan Islam, - Sangat terpengaruh pemikirn barat, - Pintu ijtihad masih terbuka terhadap hal-hal baru seperti demokrasi, kesetaraan gender, HAM, dll, - Tetap mengacu pada kerangka dasar Islam, Tokoh-tokohnya adalah Sayyid Jamaludin Al Afgani, Muhammad Abduh, Sayyid Ahmad Khan, dll..

4. Kelompok Neo-Revivalis, ciri2nya: Tidak setuju dengan pemikiran kaum modernis yang terpengaruh oleh barat, terutama yang berkaitan dengan: bunga bank, aurat wanita dan juga keluarga berencana, Namun relasi antara kaum neo-revivalis dengan kaum modernisme klasik tidak selamanya antagonis. Pemikiran ini muncul pada awal abad ke 20 di daerah Arab Timur Tengah, India-Pakistan, dan juga Indonesia.

Sangat terpengaruh oleh pemikiran Barat (westernisasi), 5. Kelompok Neo-Modernis, ciri2nya: Sangat terpengaruh oleh pemikiran Barat (westernisasi), Merekonstruksi pemikiran Islam secara radikal, Mencoba menawarkan metode baru dalam memaknai Al-Qur’an, yaitu melalui pendekatan-pendekatan filsafat heurmenutika (tafsir), Memunculkan pendapat yang kontroversial, terutama dengan tradisionalis dan revivalis.

Lanjutan.......... Dalam konteks Indonesia, para ahli membaginya menjadi tiga kelompok, yakni formalistik, substansialistik, dan moderat.

Tipologi formalistik , cirinya: Menekankan pentingnya ideologisasi atau politisasi yang mengarah pada simbolisme keagamaan secara formal, menganggap ajaran Islam adalah ajaran yang sempurna dan lengkap, ada sistem ekonomi, politik, pendidikan, budaya, dan juga sosial yang dianjurkan oleh Islam. mendukung pemberlakuan syariat Islam, Terpengaruh oleh gerakan transnasional dari Timur-Tengah, Wahabi. Tokohnya: HTI, FPI, LDII, dll

2. Tipologi substansialistik, ciri2nya: mengedepankan sisi substansial dari ajaran Islam, tidak setuju dengan pemberlakuan Syariat Islam, cukup dengan menghidupkan nilai-nilai (value) yang terdapat dalam ajaran Islam (persamaan, keadilan dll) dalam kehidupan masyarakat Indonesia. menggunakan metode  yang bersandarkan pada prinsip-prinsip ilmiah, (neo-modernisme), Tokohnya: Abdurrahaman Wahid, Nurcholish Madjid, Dawam Raharjo, Johan Efendi, serta tokoh muda Ulil Abshar Abdalla. Tipologi formalistik mengaggap tipologi ini telah menghancurkan doktrin-doktrin Islam yang sebenarnya, bahkan lebih jauh mereka dianggap antek-antek Yahudi untuk menghancurkan kelompok Islam fundamentalis.

3. Tipologi moderat, ciri2nya: menjaga kemurnian doktrin Islam, namun tetap merespon perkembangan sosio-kultural yang ada. Menjaga nilai-nilai keislaman terutama yang prinsip seperti aqidah dan ibadah, dalam prinsip muamalah diberikan keleluasaan merespon perkembangan zaman, Tokohnya : Muhammadiyah (moderat modernis) dan NU (moderat tradisionnalis).

“EPISTEMOLOGI ISLAM” Ada tiga kategori: BAYANI IRFANI BURHANI

BAYANI Bayani adalah metode pemikiran yang menekankan otoritas teks, yang bersumber dari wahyu (QH). Metode ini sangat terikat dengan teks wahyu, dan tidak berani untuk menafsirkannya secara rasional kontektual. (tekstual formalistik). Metode ini sering digunakan oleh kelompok tradisionalis dan fundamentalis.

2. IRFANI Irfani adalah sebuah metode pengetahuan yang diberikan langsung oleh Allah melalui penyingkapan hijab, setelah adanya olah ruhani yang dilakukan atas dasar HUBBUN LILLAH. (ilmu laduni). Irfani juga dipahami sebagai upaya mencari makna dibalik teks. (substansialistik). Ilmu ini banyak dialami dan dimiliki oleh para sufi, tokoh tasawuf, dan filsafat.

Metode ini banyak digunakan oleh kelompok modernis. 3. BURHANI Metode ini berupaya memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam melalui argumentasi yang logis, dengan menggunakan berbagai disiplin keilmuan. Metode ini banyak digunakan oleh kelompok modernis.