Media relations Pertemuan ke 6 By, NITA ANDRIANTI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA ILMU KOMUNIKASI
Media relations adalah aktivitas komunikasi public relations/humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. (Wardhani, 2008:9) Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat penting untuk menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak organisasi, ukuran keberhasilan kegiatan PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan media massa. (Iriantara, 2005:80)
PELAKU MEDIA Menurut Ningrat (2005: 56) wartawan adalah orang yang menghimpun berita baik media cetak atau elektronik. Sedangkan Muda (2005: 14) menyatakan wartawan ” sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan dalan bisnis media massa, khususnya media cetak”. Selain dua pendapat di atas, Abdullah (2004: 17) menyebutkan wartawan adalah ” mereka yang bertugas mencari, mengumpulkan, mengolah dan menulis karya jurnalistik dan tercatat sebagai staf redaksi sebuah penerbitan .
Ada lima prinsip dasar yang menjadi pedoman praktisi public relations atau humas dalam berhubungan dengan media massa yakni : 1. Memperhatikan tenggat waktu (deadline) media massa. 2. Jengan pernah berbicara bohong, bicara benar atau diam. 3. Mengembangkan kedekatan dan hubungan akrab dengan media. 4. Menjadi nara sumber yang berharga. 5. Jangan membuka pertengkaran yang tak perlu. (Iriantara, 2005:92)
TEORI Frank Jefkins agar hubungan pers atau media bisa terbina secara baik, antara lain sebagai berikut. 1. Servicing the media (memahami dan melayani media). Seperti dengan memberikan yang dibutuhkan media, informasi yang disenangi media dan lain-lain. 2. Establishing a reputations for realibility (membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya). Para praktisi humas sudah sepantasnya senantiasa siap menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat, lengkap, dan terpercaya dimana saja dan kapan saja dibutuhkan. 3. Supplying good copy (menyediakan salinan yang baik). Salinan ini tidak hanya berupa data-data yang tercetak dalam kertas, tetapi juga rekaman foto, kaset dan video yang berguna bagi wartawan. Keahlian dalam mengoprasionalkan peralatan tersebut akan mendukung kegiatan humas. 4. Coorperation in providing material (bekerja sama dalam penyediaan materi). Karena kerja praktisi humas sangat berkaitan erat dengan wartawan, maka dua pihak itu harus bekerja sama dengan baik. 5. Providing verivications facilities (menyediakan fasilitas verifikasi). Jika para wartawan tersebut masih sangsi dengan materi yang diberi praktisi humas, praktisi humas harus siap untuk menerima wartawan yang ingin mengadakan cek ulang materi. 6. Building personal relationship with media (membangun hubungan personal yang kokoh). Kejujuran, keterbukaan serta saling pengertian antara humas dan wartawan sudah selayaknya dilakukan. (Nurudin, 2008:46-49)
Mengembangkan strategi media relations PengerTIAN stRATEGI : Menurut Ruslan (2003: 123) “Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen” . Venus (2004: 152) mengatakan “Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang akan diterapkan dalam kampanye, atau untuk lebih mudahnya dapat disebut guiding principle atau big idea” Cutlip, Centre dan Broom (2006: 360) “Strategi mengacu pada keseluruhan konsep, pendekatan atau rencana umum untuk program yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan” strategi secara umum merupakan kesatuan antara konsep hingga perencanaan yang terstruktur dengan baik sehingga dapat mendukungm keberhasilan program.
Mengembangkan strategi media relations strategi yang dilakukan PR dengan wartawan dalam setiap kegiatan media relations, maka terdapat bentuk komunikasi yang dapat diaplikasikan dalam setiap strategi, antara lain : Komunikasi Interpersonal proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Wiryanto (2004: 36) terdapat efektifitas dalam komunikasi interpersonal, antara lain : 1. Keterbukaan (openess). Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi. 2. Empati (emphaty).Merasakan apa yang dirasakan orang lain. 3. Dukungan (Supportiveness). Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. 4.Rasa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi kondusif untuk interaksi yang efektif. 5.Kesetaraan (equaliti). Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna,dan mempunyai sesuatu untuk disumbangkan.
Mengembangkan strategi media relations Komunikasi Kelompok Wiryanto (2004: 44) komunikasi kelompok adalah proses komunikasi antara tiga orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka dalam kelompok tersebut anggota berinteraksi satu sama lain. Komunikasi kelompok yang ideal adalah orang yang terlibat dalam kumpulan tersebut lebih dari dua orang dan sama-sama mempunyai kepentingan untuk diperbincangan. Proses interaksinya dilakukan secara tatap muka sehingga akan terjalin sebuah hubungan yang akrab adanya keterikatan satu sama lain. Tubbs dan Moss (2005: 17), menyatakan terdapat efektifitas dalam komunikasi kelompok, antara lain : 1. Jumlah orang yang terlibat dalam komunikasi kelompok (2-3 orang) akan mempengaruhi tingkat keakraban, partisipasi dan kepuasan antar pribadi dalam kelompok tersebut. 2. Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan cermat dan mudah untuk saling mempengaruhi jika orang yang terlibat dalam komunikasi kelompok tersebut berkisar antara 2-3 orang. 3. Keterbukaan akan tercipta jika komunikasi antarpribadi antara satu sama lain terjalin dengan baik.
Mengembangkan strategi media relations Pertama-tama tentukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sumber daya organisasi Lalu memperhatikan pula peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi. Setelah itu mulai memperhatikan dimensi teknis atau prinsip yang berkenaan dengan media relations. seorang humas harus selalu peka terhadap lingkungan sekitar. Artinnya humas harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari perusahaan dan mengetahui peluang di lingkungan eksternal perusahaan. Dengan begitu, dapat mempermudah humas dalam membuat sebuah srategi dalam rangka mensukseskan kegiatan media relations.
Mengembangkan jaringan