KELOMPOK 4 Firman Asy’ari (0910211015) Nova Yuda Rista (0910211083) Atik Rizki Amalia (0910211087) Corina Oktavia (0910211093) Abd. Rahmad R (0910211095) Faik Nikaatul Umamah (0910211104) Nimas Roro Selmarepa (0910211113)
GAMETOGENESIS
Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet (Sel Kelamin) yang terjadi di organ pria maupun wanita. Terdiri dari : 1. Spermatogenesis (jantan) 2. Oogenesis (betina)
1. Spermatogenesis Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu : Hormon FSH Hormon LH Pembentukan spermatozoa dibagi atas 3 tahap utama, yaitu: Spermatositogenesis Meiosis Spermiogenesis
Spermatositogenesis Disebut juga proliferasi, dalam tahap ini Spermatogonia A bermitosis 2 kali sehingga menjadi 4 sel. Tiga sel di antaranya bermitosis menjadi spermatogonia In, sedangkan yang satu sel lagi menjadi dormant, disebut sel induk benih (stem cell). Spermatogonia In bermitosis sekali menjadi spermatogonia B, dan ini bermitosis lagi membentuk spermatosit I. Spermatosit I menempuh masa istirahat pendek, dan sel ini disebut pra-leptoten atau tingkat istirahat(‘’resting’’), disingkat dengan Pl atau R.
Meiosis Terdiri dari 2 fase utama : Meiosis I, fase-fasenya: Profase, Leptoten Zigoten Pakhiten Diploten Diakinesis Metafase Anafase Telofase Selesai meiosis I terbentuk Spermatosit II II. Meiosis II, Menempuh fase-fase yang sama seperti meiosis I, tetapi profase disini tidak lagi terbagi atas sub fase. Selesai meiosis II terbentuk spermatid. Meiosis II berlangsung cepat, sehingga sulit menemukannya dalan sediaan mikroteknik testis.
Spermiogenesis Disebut juga tahap transformasi, yaitu tahap perubahan bentuk dan komposisi spermatid yang bundar menjadi bentuk cebong yang memiliki kepala, leher, dan ekor, serta berkemampuan untuk bergerak (motil) Spermiasi, yaitu dilepaskannya spermatozoa ke lumen tubulus.
Tahapan Spermatogenesis
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder. Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid. Sperma yang matang akan menuju epididimis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
2.Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi. Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disetai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah.
Proses oogenesis Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon). Hormon yang mempengaruhi oogenesis: Hormon FSH Hormon Estrogen Hormon LH Hormon progesteron
Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer. Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.
PADA INVERTEBRATA Perkembangan generatif invertebrata : a. Konjugasi, yaitu perkembangbiakan secar kawin pada organisma yang belum jelas alat kelaminnya, contohnya Paramecium b. Peleburan dua sel gamet, dapat terjadi pada hewan yang telah memiliki alat kelamin tertentu, sebagai contoh pada cacing tanah terjadi perkawinan silang antara dua cacing yang kawin. Cacing A dibuahi oleh sperma dari cacing B, sedangkan cacing B dibuahi oleh sperma dari cacing A. cacing tanah tergolong hewan hermafrodit yang memiliki alat kelamin jantan dan berin pada satu tubuh. Selain cacing tanah yang tergolong hermafrodit antara lain cacing pita, siput darat dan bekicot.
KONJUGASI
thAankZZZZzzzzzzzzzz ,,,,