JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik
Advertisements

BAB 7 MEDAN MAGNETIK Aurora  “curtain” several hundred kilometers high, several thousand kilometers long, but less than 1 km thick.
KESETIMBANGAN BENDATEGAR, TEGANGAN DAN REGANGAN & FLUIDA
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
ELASTISITAS BAHAN Musthafa Akbar,ST
SENSOR GAYA, TORSI DAN TEKANAN FORCE, TORQUE AND PRESSURE SENSOR
Materi PASAK.
MEKANIKA BAHAN ‘mechanics of materials’
Pertemuan 1 Pengantar Mekanika Bahan
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Aurora  “curtain” several hundred kilometers high, several thousand kilometers long, but less than 1 km thick BAB 7 MEDAN MAGNETIK.
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3
Berkelas.
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
GETARAN HARMONIK SEDERHANA
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
SIFAT ELASTIS BAHAN.
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-2
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Berkelas.
Beban Puntiran.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Berkelas.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-14
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-11
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-13 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
Menggunakan Hasil Pengukuran
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
A A MODUL 11. FISIKA DASAR I 1. Tujuan Instruksional Khusus
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-12
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-7 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Pertemuan 12 Energi Regangan
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
KERJA DAN ENERGI Materi Kuliah: Fisika Dasar
L/O/G/O FISIKA (peminaatan) PENGAJAR : Khairunnisa MA Ad-dinul Qayyim Kapek, Gunung Sari.
Transcript presentasi:

JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK http://www.mercubuana.ac.id MODUL KE-12 Dosen Pengasuh Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO UMB UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id PROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU 2007

Defleksi sudut dipengaruhi beban penuh umumnya kurang dari 0,5o. Jenis tumpuan pegas ulir yang bersilang sangat kaku untuk semua arah kecuali satu arah yang dikehendaki, seperti pada suatu landasan pelor biasa. Susunan dari jembatan alat ukur regangan juga sedemikian rupa sehingga mengurangi pengaruh gaya selain yang berhubungan dengan torsi yang diukur. Kurva torsi-kecepatan untuk motor mungkin bisa didapat dengan cepat dan otomatis dengan alat ukur semacam itu dengan jalan memberi beban motor dengan suatu massa dari kecepatan nol sampai kecepatan maksimum sementara putaran diukur dengan tachometer arus searah. Sinyal torsi dan kecepatan dimasukkan ke dalam perekam X-Y dan memberikan kurva yangdikehendaki secara otomatis. Jenis lain dapat diliohat pada Gambar 1.3 dengan dasar kerja ayunan ditemui dengan torsimeter neraca nol yang menggunakan dasar kerja umpan balik untuk mengukur torsi kecil dalam daerah ukur 0 sampai 10 ons inchi. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 1.3 Torsimeter dengan umpan balik Sedangkan Gambar 1.4 menggambarkan suatu torsimeter dengan batang torsi, yang menggunakan metode optis untuk pengukuran defleksi. Pergeseran sudut relatif dari 2 bagian batang torsi dapat dibaca dari skala yang sudah dikalibrasi karena pengaruh stroboskopik dari pandangan yang terputus-putus dan penglihatan yang terus menerus. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 1.4 Dinamometer batang torsi Dari bermacam-macam susunan seperti Gambar 1.5 menggunakan bentuk silang berlubang untuk daerah ukur rendah dan poros persegi dan padat untuk daerah ukur tinggi. Peletakan alatukur dalam susunan persegi, bukan melingkar, pada penampang poros memberikan beberapa keuntungan. Alat ukur lebih mudah dan lebih cermat ditempatkan dan dilekatkan lebihbaik pada permukaan datar. Juga, sudut-sudut suatu bentuk persegi dalam torsi adalah bebas gaya dan memberikan tempat yang tepat http://www.mercubuana.ac.id

[akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 2.2 Kristal (Piezo-elektrik) berbeban Dimana: P K : gaya, muatan yang dihasilkan Q = k1 x1 : konstanta sensitivity change C : capasitor = (F ) 3,6 t Q C kx c eo  : tegangan melintasi kristal : dielektrik konstan eo =  11 t A E : tebal (cm) : luas (cm2) :Young’s modulus kristal Hubungan P dan deformasi, yaitu: P = E A x1 / t [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 2.3 Kristal (Piezo-elektrik) tak berbeban Bila Gambar 2.3 terus menrus dilakukan lepas / tekan akan terjadi bolak balik, seperti terlihat Gambar 2.4. Gambar 2.3 Kristal (Piezo-elektrik) berbeban bolak balik http://www.mercubuana.ac.id