UJI HIPOTESIS (2).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengujian Hipotesis.
Advertisements

Analisa Data Statistik Chap 10a: Hipotesa Testing (Mean)
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
Pertemuan 6 UJI HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
ANALISIS VARIANSI (ANOVA)
Pengujian Hipotesis.
HIPOTESA : kesimpulan sementara
HIPOTESIS 1 RATA-RATA.
PENGUJIAN HIPOTESA DR. IR. WAHYU WIDODO, MS.
Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval
UJI HOMOGINITAS VARIANS
Nonparametrik: Data Peringkat II
pernyataan mengenai sesuatu yang harus diuji kebenarannya
Uji Goodness of Fit : Distribusi Normal
Pengujian Hipotesis Satu Rata-rata Sampel besar (n > 30)
Korelasi Spearman (Rs).
UJI HIPOTHESIS BEDA RATA-RATA
VIII. UJI HIPOTESIS Pernyataan Salah Benar Ada 2 Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
STATISTIK EKONOMI M U H S I N FAKULTAS EKONOMI UNNES.
PERTEMUAN Ke-13 Dosen pengasuh: Moraida Hasanah, S.Si., M.Si
PENGUJIAN HIPOTESIS.
UJI T DEPENDEN (Paired T Test)
STATISTIKA EKONOMI II PERTEMUAN KE- 6 Pengujian Hipotesis 20/08/2016.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
UJI HIPOTESIS Septi Fajarwati, M. Pd.
ANALISIS VARIANSI (ANOVA)
Uji Hipotesis (1).
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
UJI HIPOTESIS.
UJI HIPOTESIS.
CONTOH SOAL UJI HIPOTESA
STATISTIKA DALAM KIMIA ANALITIK
UJI RATA-RATA KASUS SATU SAMPEL
UJI TANDA UJI WILCOXON.
Resista Vikaliana, S.Si.MM
UJI HIPOTESIS (3).
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
UJI HIPOTESA BEDA DUA RATA-RATA
Uji Hipotesis.
Analisa
Metode PENGUJIAN HIPOTESIS
CONTOH SOAL UJI HIPOTESA
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Uji rata-rata dua sampel
Uji Goodness of Fit : Distribusi Normal
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
DISTRIBUSI PELUANG Nugroho.
UJI HIPOTESA BEDA DUA RATA-RATA DATA BERPASANGAN DAN PROPORSI
UJI HIPOTESA.
STATISTIKA INFERENSI STATISTIK
Pengujian Hipotesis Kuliah 10.
TES HIPOTESIS.
Pengujian Hipotesis.
14 Statistik Probabilita Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
11 Uji Hipotesis Sampel Kecil dan Besar
Pengujian Hipotesis Achmad Tjachja N, Ir.,MS.
UJI RATA-RATA.
Normalitas dan Hipotesis
Week 11-Statistika dan Probabilitas
Pertemuan ke 12.
Analisis Variansi.
HIPOTESIS 2 MEAN.
HIPOTESIS 1 RATA-RATA.
HIPOTESIS 1 RATA-RATA.
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
PENGUJIAN Hipotesa.
Transcript presentasi:

UJI HIPOTESIS (2)

Uji satu mean (n < 30) (1) Digunakan untuk menguji sebuah hipotesis berdasarkan rataan dari sebuah sampel Pengujiannya dipengaruhi oleh : - taraf signifikansi (α) - rataan sampel (μ0) - standar deviasi (s)

Uji satu mean (n < 30) (2) Jenis jenis daerah kritis (berdasarkan H1) : Ho : μ = μ0 H1 : μ < μ0 Tolak Ho jika t hit < -tα,v v = n-1

Uji satu mean (n < 30)(3) Jenis jenis daerah kritis (berdasarkan H1) : Ho : μ = μ0 H1 : μ > μ0 Tolak Ho jika t hit > tα,v

Uji satu mean (n < 30)(4) Jenis jenis daerah kritis (berdasarkan H1) : Ho : μ = μ0 H1 : μ ≠ μ0 Tolak Ho jika t hit < -tα/2,V atau t hit > tα/2,V

Uji satu mean (n < 30)(5) Uji Statistik (t hit) : t = x – uo s/ √n

Kasus 1 : Sebuah sampel acak berukuran 20 dari distribusi normal mempunyai rataan 32,8 dan simpangan baku sebesar 4,51. Apakah ini berarti bahwa rataan populasi lebih besar dari 30 dengan taraf signifikansi sebesar 5%.

Solusi 1 : Penentuan hipotesa : Ho : μ = 30 H1 : μ ≥ 30 Daerah kritis : Tolak Ho jika t hit > tα,v t0,05 , 19 = 1,729

Uji Statistik : t hit = 32,8 – 30 4,51/ √20 = 2,77

Analisa Perbandingan tα,v Tolak Ho TERIMA Ho 1.729 2.77

Kesimpulan : Tolak Ho artinya rataan dari populasi lebih besar dari 30.

Uji dua mean (n ≥ 30) (1) Digunakan untuk membandingkan dua buah sampel Pengujiannya dipengaruhi oleh : - taraf signifikansi (α) - rataan sampel (μ0) - standar deviasi (σ)

Uji dua mean (n ≥ 30) (2) Jenis jenis daerah kritis (berdasarkan H1) : Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 < μ2 Tolak Ho jika Z hit < -Zα

Uji dua mean (n ≥ 30)(3) Jenis jenis daerah kritis (berdasarkan H1) : Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 > μ2 Tolak Ho jika Z hit > Zα

Uji dua mean (n ≥ 30)(4) Jenis jenis daerah kritis (berdasarkan H1) : Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 ≠ μ2 Tolak Ho jika Z hit < -Zα/2 atau Z hit > Zα/2

Uji dua mean (n ≥ 30)(5) Uji Statistik (Z hit) :

Kasus : Suatu pabrik menyatakan bahwa rata-rata daya rentang benang 1 sama dengan daya rentang benang 2. Untuk menguji pernyataan tersebut, 50 potong benang dari tiap jenis diuji dalam keadaan yang sama. Benang jenis 1 mempunyai rata-rata daya rentang 86,7 kg dengan simpangan baku 6,28 kg, sedangkan benang jenis 2 mempunyai rata-rata daya rentang 77,8 dengan simpangan baku 5,61 kg. Ujilah pernyataan pabrik dengan taraf signifikansi 10%

Solusi : z0,05 = 1,64 Penentuan hipotesa : Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 ≠ μ2 Daerah kritis : Tolak Ho jika Z hit < -Zα/2 atau Z hit > Zα/2 z0,05 = 1,64

Uji Statistik : Z hitung = 7,47

Analisa Perbandingan Z hitung -1,64 1,64 7,47

Kesimpulan : Tolak Ho artinya rata-rata daya rentang benang 1 tidak sama rata-rata daya rentang benang 2