PRESENTASI KREDIT Disampaikan dalam Acara :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Piutang.
Advertisements

ASPEK FINANSIAL FEASIBILITY STUDIES.
Q-Topper/presentation programmed ANALISIS PEMBIAYAAN Created by Jakes Sito
Wisnu Haryo Pramudya, S.E, M.Si, Ak
Manajemen Perkreditan
LEASING.
PROSES PEMBERIAN KREDIT
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
VI. PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA
ALOKASI Dana BANK (Kredit)
4. Kegiatan Mengalokasikan Dana
LAPORAN KEUANGAN.
MANAJEMEN KREDIT PERTEMUAN 6.
SUMBER-SUMBER PERMODALAN USAHA
Kredit usaha/ permodalan
MANAJEMEN PERBANKAN MANAJEMEN KREDIT BAB Vb
KREDIT BERMASALAH DAN PENYELESAIANNYA
KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS EKONOMI
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
SUMBER-SUMBER PERMODALAN USAHA (P8)
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
LAPORAN KEUANGAN.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN (bagian satu)
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
PENGALOKASIAN DANA BANK (KREDIT DAN PEMBIAYAAN)
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
Akuntansi keuangan lanjutan 1
AKUNTANSI KREDIT YANG DIBERIKAN - TEORI
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
AKUNTANSI KREDIT YANG DIBERIKAN - TEORI
MANAJEMEN PERBANKAN BAB Va MANAJEMEN KREDIT JENIS-JENIS KREDIT
MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Koperasi simpan pinjam
Bab 11 KAS.
NERACA (balanced sheet)
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
MANAJEMEN PERKREDITAN
4. Kegiatan Mengalokasikan Dana
PRODUK PENYALURAN DANA PERBANKAN SYARIAH
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
Kredit Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
5/19/2018 PENGELOLAAN BISNIS DARI ASPEK KEUANGAN.
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
BAB IV MANAJEMEN KREDIT.
AKUNTANSI.
BAGIAN 10 ANALISA KREDIT.
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS EKONOMI
SUMBER SUMBER DANA BANK DAN MANAJEMEN BANK
Nama Kelompok: Anggun Puspa Regita Asri Novianti Aulia Friwidya Putri
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo.
MANAJEMEN PERBANKAN Oleh : MAIZA FIKRI, ST, M.M
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN
MANAJEMEN PERBANKAN JENIS-JENIS KREDIT JAMINAN KREDIT
UMKM Lembaga Keuangan Mikro Kredit Modal Kerja Kredit Investasi
Dasar-dasar Perbankan Kls. X Akuntansi
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Manajemen Kredit.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Transcript presentasi:

PRESENTASI KREDIT Disampaikan dalam Acara : Pelatihan Perkreditan Calon Analis Kredit PT. BANK DKI Jakarta, 14 Agustus 2007 1

PRODUK DAN JASA BANK DKI : Giro Tabungan Deposito Surat Berharga Kredit Layanan Transaksi Dalam Negeri Layanan Transaksi Luar Negeri 3

Jenis-Jenis Kredit di Bank DKI : Kredit Investasi (KUK dan Non KUK) Kredit Modal Kerja (KUK dan Non KUK) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Kredit Usaha Kecil Mikro dan Kecil Monas Kredit Multiguna (KMG) Kredit Golongan Usaha Skala Kecil (GUSK) Kredit Dana Bergulir (PHBK) Kredit Laris Kredit Wira Usaha Baru Kredit Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kredit Talangan Haji Kredit Ekspor Import (L/C) Kredit Sindikasi Dll 4

Mekanisme Permohonan Kredit: 1. PT Mekanisme Permohonan Kredit: 1. PT. X mengajukan permohonan kredit ke Bank DKI 2. Bank DKI menganalisis permohonan kredit tersebut 3. Bank DKI menyetujui/menolak permohonan tersebut dengan SPPK 4. PT. X menandatangani Perjanjian Kredit dan kredit direalisasi 5. Selanjutnya Bank DKI memonitoring kredit. 4 1

Penjelasan atas Proses Perkreditan : Permohonan Kredit : a. Kepada siapa kredit harus diberikan? b. Untuk apa kredit diberikan? Analisis Kredit : a. Analisis 5C’s of credit b. Apakah mampu mengembalikan c. Berapa jumlah yang layak Putusan Kredit : a. Kewenangan Pemutus Kredit b. Apakah syarat dan ketentuan sudah mengamankan posisi Bank DKI dan bisa dilaksanakan? Realisasi Kredit : a. Kelengkapan dokumen kredit b. Pemenuhan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan c. Keabsahan Penandatanganan PK dan Pengikatan 5. Monitoring Kredit : a. Apakah pembayaran bunga & pokok pinjaman serta biaya bank lainnya sudah dipenuhi, dll.

ANALISIS KREDIT KUALITATIF ANALISIS KREDIT KUANTITATIF

1. ANALISIS KREDIT KUALITATIF Tujuannya : Diharapkan para peserta pelatihan mampu : Melakukan analisis kredit : 5C’s a. Character (watak) b. Capacity (kemampuan) c. Capital (modal) d. Collateral (Agunan) e. Condition (Kondisi & Prospek usaha) 2. Memahami profil kredit

1. Analisis Watak (Character) Tujuan Analisis Watak : Melihat tanggung jawab, kejujuran, keseriusan bisnis, keinginan untuk membayar semua kewajiban dengan seluruh kekayaan yang dimiliki sehingga Bank meyakini itikad baik peminjam dan Bank dapat mengetahui risiko atas kredit yang diberikan. b. Informasi yang perlu diteliti : 1. Riwayat hubungan dengan bank 2. Riwayat pinjaman 3. Reputasi bisnis & keuangan 4. Manajemen 5. Legalitas usaha Risiko Character/Watak antara lain : 1. Nasabah pindahan (kurang kita kenal) 2. Hobi yang tidak baik : Judi 3. Punya istri dua/simpanan 4. Sering menarik cek/giro kosong 5. Saldo selalu penuh (kredit tidak terpakai) 6. Manajemen tertutup (tidak kooperatif) 7. Terlalu ambisius/spekulasi 8. Suka jalan pintas (melanggar etika bisnis) 9. Royal/boros.

2. Analisis Kemampuan (Capacity) : Kemampuan Bayar, tergantung pada : Kebijakan Manajemen yaitu : a. Manajemen Pemasaran b. Manajemen Produksi (Mesin & Peralatan Produksi, Proses Produksi, Lokasi Pabrik, Pengendalian Persediaan, dll. c. Manajemen Keuangan d. Manajemen Personalia Sehingga terbentuk kemampuan finansial perusahaan. Kemampuan Investasi : menanamkan dana dalam investasi yang menguntungkan. Kemampuan Pendanaan : kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana guna membiayai investasi yang telah direncanakan dengan biaya se-efisien mungkin, antara lain dengan : modal sendiri, laba ditahan, hutang bank, leasing, dll. Resiko Capacity : Tenaga kerja (one man show), legal aspek (ijin tidak lengkap), produksi (ketergantungan pada supplier/bahan tertentu), pemasaran (Lokasi tidak strategis), financial(likuiditas rendah), dll

3. Analisis Modal (Capital) : Peranan Analisis Modal : a. Kemampuan sendiri dalam memikul beban pembiayaan yang dibutuhkan b. Kemampuan menanggung beban risk c. Kesungguhan debitur dalam mengelola usahanya Komponen Modal : Modal disetor, laba ditahan, laba tahun berjalan, tambahan modal disetor, modal sumbangan, modal revaluasi, hutang pada pesero, dll 3. Indikator Utama : Debt to Equity Ratio (DER) a. Semakin besar DER maka : kemampuan perusahaan menanggung beban pembiayaan rendah b. Semakin tingginya risiko yang dihadapi perusahaan Risiko Capital : a. Profitabilitas rendah b. Laba ditahan rendah c. Pemilikan modal satu keluarga, sehingga prive besar d. Pemilik modal tidak dikenal, dll.

4. Analisis Agunan (Collateral) : Jaminan : keyakinan Bank atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai yang diperjanjikan. Jaminan ada 2 : a. First Way Out (aktifitas usaha yang tertuang dalam laporan keuangan dan cash flow). b. Second Way Out (Agunan berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak). Syarat agunan kredit : a. Mempunyai nilai ekonomis yang cukup (dapat diperjualbelikan, nilainya > plafon kredit, nilainya stabil dan cenderung naik, kondisinya baik dan lokasinya strategis. b. Memenuhi aspek Yuridis (benar-benar milik debitur, tidak sedang dalam sengketa, memiliki bukti kepemilikan yang sah dan masih berlaku serta mempunyai kekuatan hukum. Peranan agunan kredit : a. Memberikan hak dan kekuasaan kepada Bank untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang agunan apabila debitur cidera janji. b. Menjamin agar debitur berperan serta di dalam transaksi untuk membiayai dan mengembangkan usahanya. c. Mendorong debitur untuk memenuhi perjanjian kredit.

Identifikasi Risiko Agunan : 1. Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat 2. Pengikatan barang agunan kurang sempurna 3. Harga barang agunan berfluktuatif 4. Nilai barang agunan cenderung menurun (kendaraan) 5. Barang agunan kurang marketable 6. Nilai agunan tidak mengcover nilai kredit 7. Agunan milik orang lain 8. Lokasi jaminan jauh dari Bank (luar daerah) sehingga pengawasan agunan sulit dilaksanakan. 9. Agunan belum diasuransikan, dll

5. Analisis Kondisi (Condition) : Kondisi itu Uncontrolable : a. Supplier : Kontinuitas jumlah, kualitas dan harga, siapa suppliernya, performancenya bagaimana, dll b. Saluran distribusi : Sendiri, group atau pihak lain (distributor, agen, pengecer) c. Konsumen : siapa pelanggan tetap, performance usahanya, loyalitas, sensitifitas. d. Pesaing : Pesaing merk, pesaing produk,dll. e. Publik : media berita, lembaga konsumen, asosiasi profesi, serikat pekerja, LBH, dll f. Peraturan Pemerintah : pembatasan impor, devaluasi, inflasi, globalisasi perdagangan, dll. RISIKO CONDITION : Jumlah supplier terbatas Alternatif saluran distribusi sedikit Pasar sasaran terbatas Pesaing banyak dan ada yang dominan Publik yang kritis, dll.

2.ANALISIS KREDIT KUANTITATIF : KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN : Neraca (Balance Sheet) Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan Perubahan Modal (Statement of Change in Equity) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

PENJELASAN : NERACA adalah Laporan Keuangan yang berisi tentang aktiva, kewajiban dan ekuitas/modal perusahaan pada suatu saat tertentu Informasi yang harus ada dalam setiap neraca : - Nama Perusahaan - Neraca yaitu nama laporan tersebut - Tanggal, saat laporan tersebut - Isi : - Aktiva : aktiva lancar dan aktiva tetap - Pasiva : kewajiban dan modal b. Neraca memberikan gambaran mengenai tiga aspek penting yang harus diperhatikan Bank : b.1. Liquiditas b.2. Solvabilitas b.3. Stabilitas Keuangan

2. Laporan Laba Rugi : adalah Laporan Keuangan tentang pendapatan dan biaya dari kegiatan operasional perusahaan selama periode tertentu. Informasi yang harus ada dalam Lap. Laba Rugi : 1. Nama Perusahaan 2. Laporan laba rugi, yaitu nama laporan tersebut 3. Periode laporan tersebut 4. Isi dari laporan : pendapatan, biaya dan laba /rugi b. Unsur Laporan Laba Rugi : 1. Pendapatan : penjualan barang, pendapatan jasa, bunga, dividen, royalti, sewa dan keuntungan : laba penjualan harta tetap. 2. Biaya : Harga Pokok Penjualan (HPP), biaya gaji, biaya penyusutan, biaya pemasaran, biaya operasional, biaya administrasi, dll. c. Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Apakah operasional usaha mendorong akumulasi kas? 2. Apakah laba usaha mampu menutup angsuran pokok dan bunga ? 3. Apakah pemilik usaha (manajemen) masih memiliki motivasi yang kuat untuk menjalankan bisnisnya secara efektif? 4. Hubungan antara Laporan Laba Rugi dengan Neraca.

3. Laporan Perubahan Modal : Adalah Laporan yang memuat informasi tentang sebab-sebab perubahan modal perusahaan dari awal periode sampai akhir periode Laporan ini merupakan penghubung antara Neraca dan Laporan Laba Rugi. Sebab-sebab perubahan modal : 1. Transaksi Operasional : - Penghasilan (menambah) - Beban (mengurangi) 2. Transaksi Equitas : - Penyetoran / Penanaman (menambah) - Pengambilan / Penarikan (mengurangi).

4. Laporan Arus Kas : Memuat informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar Umumnya digunakan oleh Bank dalam konteks: Evaluasi (analisis) suati permohonan kredit Monitoring kredit, khususnya untuk mengetahui : Bagaimana kredit digunakan oleh debitur Konsistensi kebijakan manajemen keuangan Kemampuan memupuk kas dikaitkan dengan kewajiban membayar kembali kredit (Pokok dan bunga).

Proses Pencairan Kredit : (Proyek dilaksanakan oleh debitur sendiri) 1 Proses Pencairan Kredit : (Proyek dilaksanakan oleh debitur sendiri) 1. PT.X mengajukan permohonan pencairan kredit 2. Bank DKI mencairkan kredit PT.X 3. PT. X mengerjakan proyek, dan melakukan penagihan proyek ke Bouwheer 4. Bouwheer mentransfer tagihan proyek ke rekening PT. X di Bank DKI. 2 3 4

Proses Pencairan Kredit (Proyek dilaksanakan oleh perusahaan lain) : 1 Proses Pencairan Kredit (Proyek dilaksanakan oleh perusahaan lain) : 1. PT.Y mendapat proyek dari Bouwheer (Yang tercantum dalam SPK rekening an. PT.Y) 2. Proyek dilaksanakan oleh PT. X (PT. Y memberikan Surat Kuasa kepada PT.X dan atau membuat Perjanjian Kerjasama. 3. PT. X membuka rekening escrow account. 4. PT.X mengajukan permohonan pencairan kredit ke Bank DKI 5. PT. X mengerjakan proyek, dan melakukan penagihan proyek ke Bouwheer 6. Bouwheer mentransfer tagihan proyek ke rekening escrow account PT. Y di Bank DKI. 7. Dana hasil tagihan yang ada di rekening escrow account digunakan untuk melunasi kredit. 5 2 3 4

Terima Kasih