Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI
Advertisements

PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Epidemiologi Dalam Bidang K3
Taksonomi Penelitian Epidemiologi
Renti Mahkota, SKM, M.Epid
TEMU-11 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang COHORT STUDY.
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
Study Kohor.
Desain Penelitian.
UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI
UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI
STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL)
TEMU 10 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang CASE-CONTROL STUDY.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Epidemiologi analitik
DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Measures of Association
Research Design (Cont). Jenis Perancangan Riset Jenis perancangan mana yg akan digunakan ? Peneliti perlu memikirkan tentang apa yang mereka inginkan.
UKURAN DAMPAK DALAM EPIDEMIOLOGI
Inventory Management. Introduction Basic definitions ? An inventory is an accumulation of a commodity that will be used to satisfy some future demand.
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
PENDUGAAN PARAMETER Pertemuan 7
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
STUDI EPIDEMIOLOGI.
STUDI EPIDEMIOLOGI(2).
1 Minggu 10, Pertemuan 20 Normalization (cont.) Matakuliah: T0206-Sistem Basisdata Tahun: 2005 Versi: 1.0/0.0.
Sumarni Faculty of Medicine & Public Health Tadulako University
Bab III. Metode penelitian
DISTRIBUSI BINOMIAL.
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Study Design in Epidemiology
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI
Risk Assesment and observation
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
PENELITIAN OBSERVASIONAL:
DESAIN PENELITIAN.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
DISTRIBUSI BINOMIAL.
Keselamatan Kerja & Behavior-Based Safety
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
TI Psikologi Industri Keselamatan Kerja & Behavior-Based Safety.
Desain Cross Sectional
Dr Rilla Gantino, SE., AK., MM
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 3 Yulia Permatasari. A (Moderator) Merlin. Balak (Pemateri)
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
UKURAN EPIDEMIOLOGI 1 Oleh Nugroho.
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
PENGUKURAN RISIKO PENYAKIT
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
TEMU - 9 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko dan studi epidemiologi analitik.
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
ENGINEERING SCIENCE IS ABOUT SOLVING PROBLEMS
Prospective Study Design
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
ENGINEERING RESEARCH IS A QUANTITATIVE RESEARCH
STUDI KOHORT.
UKURAN ASOSIASI Suharyo.
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
Transcript presentasi:

Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang TEMU-VI TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang COHORT STUDY

Framingham Study Objectives To study the impact of several factors on incidence of cardiovascular diseases Exposures Blood pressure, smoking, body weight, diabetes, exercise, etc. Multiple Outcomes Coronary heart disease, stroke, congestive heart failure, peripheral arterial disease

COHORT STUDY Mempelajari eksposur faktor risiko ‘E’ sekarang dan penyakit ‘D’ dimasa datang, Unit studi adalah individu Sekumpulan orang sehat dengan faktor risiko ‘E’ dan dipelajari kejadian penyakit ‘D’ dimasa datang Memberikan informasi besar risiko relatif faktor risiko ‘E’ sebagai penyebab penyakit ‘D’ Analisis menggunakan RELATIVE RISK = RR = Risiko Relatif Rancangan studi

PILIH COHORT KELOMPOKKAN MENURUT EKSPOSUR AMATI FREKUENSI OUTCOME MASA LALU SEKARANG MASA DATANG PILIH COHORT KELOMPOKKAN MENURUT EKSPOSUR Studi AMATI FREKUENSI OUTCOME Prospektif

P W a k t u Sakit Terpapar Sehat orang sehat Sakit Tidak terpapar

MASA LALU SEKARANG MASA DATANG MENGAMATI EKSPOSUR FAKTOR RISIKO KELOMPOK KASUS DAN KONTROL PILIH KASUS DAN KONTROL Studi Retro spektif PILIH COHORT KELOMPOKKAN MENURUT EKSPOSUR Studi AMATI FREKUENSI OUTCOME Prospektif

RETROSPEKTIF (CASE CONTROL) PENYAKIT TERKENA BEBAS TERPAPAR FAKTOR RISIKO TIDAK TERPAPAR a b PROSPEKTIF (COHORT) c d

(A/A+B) RR = ---------------- (C/C+D) Relative Risk = Risiko Relatif = Insidens rate pada kelompok terekpos/terpapar ------------------------------------------------------------ = Insidens rate pada kelompok tak terekpos/terpapar (A/A+B) RR = ---------------- (C/C+D)

Risiko Relatif = (a/a+b) / (c / c+d) SAKIT (D) YA (+) TIDAK (-) Faktor a b a+b Risiko c d c+d Total a+c b+d Risiko Relatif = (a/a+b) / (c / c+d) Nilai RR artinya: orang yang terekspos (terpapar) faktor risiko ‘E’ mempunyai risiko relatif terkena penyakit ‘D’ sebanyak (nilai RR) kali dibanding yang tidak terekspos (terpapar) faktor risiko ‘E’

Faktor Risiko Sakit 40 60 100 (D) 80 320 400 Total 120 380 500 YA (+) TIDAK (-) Sakit 40 60 100 (D) 80 320 400 Total 120 380 500 RR = (a/a+c) / (b/b+d) = (40/(40+80)) / (60/(60+320)) = 2.11

Uji statistik untuk menilai tingkat kemaknaan (signifikansi) didasarkan pada “confidence limit” sebesar 95% dengan rumus: Eksponensial (ln RR) + 1,96 V (var ln RR) Dimana var ln RR = 1/a + 1/(a+b) + 1/c + 1/(c+d) Hasil: e (ln 2.11) + 1.96 V (1/40 + 1/120 + 1/60 + 1/380) e (ln 2.11) + 1.96 V (0.025+0.008+0.016+0.0026) e (ln 2.11) + 1.96 * 0.227 e (0.747 + 0.445) e 0.30 - e 1.19  1.35 - 3.29 Bila ‘lower limit’ > 1 maka nilai RR bermakna

RR = 2.11 dan 95% confidence limit: 1.37 - 3.25 Artinya: individu yang terekpos (terpapar) faktor risiko ‘E’ mempunyai risiko relatif 2.11 kali terkena penyakit ‘D’ diban-ding individu yang tidak terekpos (terpapar) faktor risiko ‘E’; namun hasilnya bermakna secara statistik. Karena nilai RR tersebut mempunyai nilai ‘lower limit’ >1.

Nilai 95% confidence limit: 1. 37 - 3 Nilai 95% confidence limit: 1.37 - 3.25, artinya bila dilaku-kan penelitian yang sama ber-ulang2 sebanyak 100 kali maka sebanyak 95 kali nilai RR yang diperoleh berada diantara 1.37 hingga 3.25 3.25 2.11 1.37 RR

Advantages to a Cohort Study Results from a cohort study can be used to calculate incidence Results from a cohort study can be used to calculate prevalence Cohort studies are great for common diseases Cohort studies can study multiple diseases/outcomes Disadvantages to a Cohort Study Expensive Time consuming Requires prohibitively large sample size to detect occurrence of rare diseases

Cohort Calculates incidence rate, risk, and relative risk Potentially more strong for causal investigations Expensive Long-term study Need large sample size Good for rare exposure Good for multiple outcomes Less potential for recall bias More potential for loss-to-follow up Possibly generalizable Allows examination of natural course of disease, survival

LATIHAN Penelitian yang dilakukan antara tahun 1947 sampai dengan tahun 1977 pada wanita yang bekerja dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium dan wanita yang bekerja sebagai operator telepon. Jumlah sample yang dipilih secara acak, diketahui insiden kanker tulang dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium adalah dua-ratus persepuluh-ribu, sedang insidens pada kelompok operator telepon adalah empat perseribu. Jumlah wanita yang bekerja dipabrik pengecatan adalah 5000 orang sedangkan yang bekerja sebagai operator telepon sebanyak 2500 orang. Dapatkah kita menyatakan bahwa bekerja dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium bukan merupakan penyebab kanker tulang?

Types of Potential Bias in Cohort Studies Selection bias Select participants into exposed and not exposed groups based on some characteristics that may affect the outcome Information bias Collect different quality and extent of information from exposed and not exposed groups Loss to follow-up differs between exposed and not exposed (or between disease and no disease) Misclassification bias Misclassify exposure status or disease status

Strengths and weaknesses of cohort studies Strengths Multiple outcomes can be measured for any one exposure. Can look at multiple exposures. Exposure is measured before the onset of disease (in prospective cohort studies). Good for measuring rare exposures, for example among different occupations. Demonstrate direction of causality. Can measure incidence and prevalence. Weaknesses Costly and time consuming. Prone to bias due to loss to follow-up. Prone to confounding. Participants may move between one exposure category. Knowledge of exposure status may bias classification of the outcome. Being in the study may alter participant's behaviour. Poor choice for the study of a rare disease. Classification of individuals (exposure or outcome status) can be affected by changes in diagnostic procedures.