DIMENSI GLOBALISASI Suatu Proses Sosial Budaya, Ekonomi, Politik dan Hukum Dalam Dunia Tanpa Batas oleh: Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Dosen S1, S2, S3 Universitas Sebelas Maret - Surakarta Disampaikan Pada Kuliah Umum Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, 19 Pebruari 2016
Curiculum Vitae Nama : Prof Dr. H. JAMAL WIWOHO, S.H., M.Hum. Tempat tgl lahir : Magelang, 8 November 1962 Tempat tinggal Pendidikan Status HP e-mail Website Twitter Facebook Pekerjaan Pengalaman : Jl Manunggal 1/43 Solo, Jateng 0271-856848 : S1 FH UNS, S2 Hukum Ekm & Tek Undip, S3 PDIH Undip : Berkeluarga, 1 Istri , 3 Anak : 08122601681 : jamal@jamalwiwoho.com atau jamalwiwoho@yahoo.com : www.jamalwiwoho.com : @jamalwiwoho : jamalwiwoho : - Inspektur Jenderal Kemenristek Dikti : - Wakil Rektor II UNS Surakarta - Ketua forum PR II / WR II Se – Indonesia - Sekretaris Prodi S3 Ilmu Hukum FH UNS - Dosen S1/S2/S3 FH UNS Solo Lain-lain: Reviewer Nasional DP2M Dikti, Tim PAK Dikti, Instruktur Brevet, Konsultan DPRD Ngawi- Jatim, DPRD Karanganyar-Jateng, DPRD Surakarta, DPRD Balikpapan, Konsultan IAPI, Konsultan Pemda Ngawi, Pemda Magetan Jatim, Pemkot Gorontalo, Saksi Ahli di beberapa Pengadilan, dll. Dosen S2/S3 tidak tetap di Univ Diponegoro, Univ Trisakti Jkt, Univ Taruma Negara Jkt, Univ Djuanda Bogor, Univ Swadaya Gunung Jati Cirebon, Univ Slamet Riyadi dan UNSA Solo, Univ Brawijaya Malang (disertasi) dll.
Globalisasi Menurut George C. Lodge : Globalization is a fact and a Process (lihat Managing globalization in the age of interdependence) The fact is that the world`s people and nations are more interdependent than ever before and becoming more so. The measures of interdependence are global flows of such things as trade, invesment, and capital and related degradation of the ecosystem on with all life depends. The process of globalization is both tecnological and Human.
Arus Teknologi Ditandai dengan Fenomena Globalisasi Arus Etnis Ditandai dengan mobilitas manusia yg tinggi dalam bentuk imigran, turis,pengungsi, TK & pendatang. Arus manusia ini telah melewati batas – batas teritorial negara. Arus Ide Ditandai dengan makin derasnya nilai baru yang masuk ke suatu negara.dalam arus ide ini muncul isu2 yg telah menjadi bagian dr masy internasional. Isu2 ini mrpk isu internasional yg tidak hanya berlaku di suatu wilayah nasional negara. Arus Teknologi Ditandai dengan mobilitas,teknologi, munculnya multinational corporation dan transnational corporation yg kegiatannya dapat menembus batas-batas negara. Arus Media Ditandai dengan makin kuatnya mobilitas informasi,baik melalui media cetak maupun elektronik. Berbagai peristiwa dibelahan dunia seakan-akan berada di hadapan kita karena cepatnya informasi. Arus Keuangan ditandai dengan makin tingginya mobilitas modal,investasi,pembelian melalui internet,penyimpanan uang di bank asing.
Kebudayaan dan Keagamaan Dimensi Globalisasi Kebudayaan dan Keagamaan Teknologi Demografi Ekonomi Adanya perkembang an teknologi informasi yg pada akhirnya menyatukan dunia menjadi sebuah tempat tanpa batas. Mengacu kepada makin menyatunya unit-unit ekonomi di dunia ke dalam satu unit ekonomi dunia Mengacu kepada gagasan – gagasan baru yg datang dari seluruh dunia terutama masyarakat negara maju yg berangsur-angsur mengubah pola gagasan budaya dan agama asli sutu bangsa Merujuk kepada penghijrahan manusia yang berlaku sehingga mengubah pola demografi suatu negara.
Pelaku atau Subjek Globalisasi Negara yang dipetakan secara dikotomis, yaitu negara – negara besar dan negara – negara kecil, negara – negara maju dan negara – negara berkembang, dll. Organisasi antar pemerintah ( IGO atau International Governmental Organizations ) seperti ASEAN, NATO, Europian Community. Perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinasional Corporation ( MNC ) atau Transnational Corporation atau Global Firms. Perusahan – perusahaan ini dengan modalnya yang besar dan bersifat deteritorialis meluaskan jaringannya ke segala penjuru dunia. Organisasi Internasional atau Transnasional yang Non Pemerintah ( NGO – Non Governmental Organizations ) seperti Palang Merah Internasional, Workingmen‟s Association ( Socialist International ), International Women‟s League for Peace and Freedom. Organisasi Non Formal, rahasia dan setengah rahasia, seperti mafia, teroris, pembajak, penyelundup, tentara bayaran, hacker komputer dan organisasi semacam Al-Qaeda.
Globalisasi di Berbagai Bidang Ekonomi Globalisasi Produksi Dimana perusahaan berproduksi Globalisasi Pembiayaan Dimana perusahaan global mempunyai akses untuk memeproleh pinjam. an atau melakukan investasi di semua negara di dunia. Globalisasi Tenaga Kerja Dimana perusahaan global akan di berbagai negara, dengan mampu memanfaatkan tenaga . kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya. sasaran agar biay . produksi a menjadi lebih rendah. Globalisasi Perdagangan Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan Globalisasi Jaringan Informasi Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat . mendapatkan berbagai hambatan n.on tarif. dengan informasi dari negara – negara di dunia karena kemajuan teknologi demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair
Cont‟d... Globalisasi ideologi mengusung pada Kapitalis dan Pemikiran Liberal Menjanjikan kemakmuran pada negara – negara maju yang menginginkan tercapainya misi negara – negara tersebut dalam mengusung gaya kapitalis dan liberalis dalam memasuki wilayah negara yang sedang berkembang dengan mengusung misi kebebasan di semua aspek yaitu plitik, ekonomi dan sosial budaya. Ideologi Pengaruh globalisasi sangat menguntungkan negara maju, karena dalam misinya memperbaiki ekonomi negara berkembang terdapat unsur politik dan ideologi.
Cont‟d... Politik
Cont‟d... Bidang Sosial Budaya Akibat proses globalisasi yang tidak terbendung, berbagai ekspresi sosial budaya yang sebenarnya „alien‟ (asing), tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya semakin menyebar dalam masyarakat sehingga memunculkan kecenderungan „gaya hidup‟ baru yang tidak selalu sesuai, positif dan kondusif bagi kehidupan sosial budaya masyarakat dan bangsa. Dari kecenderungan tersebut, kita bisa menyaksikan kemunculan kultur hybrid, budaya gado – gado tanpa identitas. Multikulturalisme, merupakan sebuah paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya – budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak – hak dan eksistensi budaya lain.
Cont‟d... Bidang – bidang industri Pertahanan dan keamanan, untuk keperluan Hankam / ABRI adalah sebagai berikut : Sistem senjata meliputi platform ( udara, laut dan darat ), senjata dan bahan peledak dan propeliant. Sistem komando, Kendali, Komunikasi dan Informasi. Bentuk kerjasama lain dalam bidang Hankam adalah offset dengan General Dynamics USA sehubungan dengan pengadaan pesawat jet tempur F16. Program Offset dengan British Aerospace Co dalam pengadaan rapter Kerjasama dengan Boeing dan Fokker dalam menyediakan bagian pesawat untuk produksi Boeing dan Fokker yang dikaitkan dengan pembelian pesawat – pesawat Garuda dan Merpati.
Dampak Globalisasi Hankam Sosial Ekonomi Ideologi Politik contohnya di Indonesia adalah perkembanga n sistem politik Indonesia yang mula – mula bentuk demokrasi liberal, kemudia menjadi demokrasi terpimpin dan akhirnya menjadi demokrasi pancasila Terjadinya perdagangan internasional, dibentuknya kerjasama regional, bilateral maupun multilateral. Berdirinya organisasi World Bank, World Trade Organization, Asian Free Trade Area, dll. Ideologi akibat dari globalisasi adalah timbulnya dua ideologi besar yaitu liberal dan sosialis, dimana keduanya saling bertentangan Dalam bidang hankam, Indonesia pernah mengirim pasukan Garuda demi menjaga kedamaian dunia, pembentukan NATO, SEATO, dll. akibat modernisasi dan globalisasi,ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya gotong royong menjadi individual
Cont‟d... Positif Negatif Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai – nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin besar. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai – nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai – nilai sosial masyarakat, semakin meningkatnya harga barang ( tingkat inflasi yang tinggi ), jumlah pengangguran yang semakin meningkat terutama pada kaum intelektual, kemiskinan struktural yang semakin memilukan, Utang yang semakin menggunung baik pada pihak luar negeri maupun dalam negeri, pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargaikarena lebih banyak menggunakan mesin – mesin berteknologi tinggi. Timbulnya dominansi negara – negara maju yang mempunyai kekuatan yang lebih kuat. Mengakibatkan erosi terhadap nilai – nilai tradisi. Timbul gejala – gejala seperti konsumerisme, materialisme, kendornya moralitas, dll. Pembangunan yang tidak seimbang dan jurang perbedaan ekonomi yang semakin melebar antara kawasan – kawasan di sebuah negara dan antar sektor – sektor ekonomi. Masyarakat yang terbentuk lebih tidak kreatif, kurang bersemangat dan berwatak hedonistik. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi Kemajuan teknologi komunikasi manusia dan untuk informasi mempercepat berhubungan dengan manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi dan transportasi meningkatkan efisiensi. Mendukung nasionalisme dalam menggalakkan proses integrasi antara lain dengan mendobrak etnosentrik. Peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah. Komunikasi yang lebih mudah dan juga murah. Peluang yang lebih luas bagi manusia berbagai etnik, bangsa, budaya dan agama untuk berinteraksi.
Cont‟d... Masyarakat dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri agar dapat memenangkan arus globalisasi ini, tujuannya adalah mendapatkan segi – segi positif dari globalisasi & mampu menghindarkan diri dari aspek negatif globalisasi. Hal – hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut : Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan Pemberian ketrampilan hidup (life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan terbuka. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.
Cont‟d... Dengan demikian, perdagangan bebas tidak sistem muncul menjadi ancaman, namun merupakan peluang bagi seluruh negara di dunia untuk meningkatkan kinerja ekonominya sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ini dapat terealisasikan hanya perdagangan bebas apabila dapat menimbulkan tiga situasi utama, yakni:
stop-go macro economic cycles. Cont‟d... Menghindarkan terjadinya X-inefficiency. Menghindarkan ketidakstabilan ekonomi makro yang menjurus kepada timbulnya stop-go macro economic cycles. Mendorong berlangsungnya proses produksi dalam skala penuh dengan memperluas produksi untuk ekspor. Liberalisasi perdagangan diantisipasikan menimbulkan situasi yang berciri increasing returns to scale, sehingga dapat kompetitif dipasaran internasional Artinya, dalam alam kompetisi, pihak produsen akan didorong untuk melaksanakan proses produksi yang efisien (meminimumkan biaya produksi) sehingga harga yang dibebankan kepada pihak konsumen menjadi relatif murah.
Hukum sebagai Alat Pengganti Kekuasaan Kolonial Pasca proses dekolonisasi dua hal yang menarik, (1) jumlah negara semakin banyak (2) obyek yang diperebutkan adalah Pasar, bukan lagi wilayah Dikotomi masyarakat internasional: Negara Maju dan Negara Berkembang Negara Maju memiliki produsen yang dominan sementara Negara Berkembang memiliki konsumen
Negara Berkembang dalam hal tertentu dianggap sebagai suatu ancaman oleh Negara Maju Ancaman terpenting adalah kenyataan bahwa Negara Berkembang setelah merdeka memiliki kedaulatan untuk membuat peraturan perundang-undangan Dalam perspektif Negara Maju, kedaulatan dibidang legislasi ini sangat rawan, dan telah terbukti, digunakan untuk membuat aturan yang kerap merugikan kepentingan Negara Maju.
Oleh karena itu, untuk dapat mencegah agar peraturan perundang-undangan Negara Berkembang tidak berdampak negatif terhadap Negara Maju maka Negara Maju merasa perlu untuk melakukan tindakan campur tangan atau intervensi Namun, karena realita perkembangan situasi hubungan internasional maka Negara Maju menghadapi permasalahan mendasar, yaitu mereka tidak dapat lagi melakukan intervensi seperti pada masa kolonialisme dan imperialisme.
Tantangan ini telah dijawab oleh Negara Maju dengan memanfaatkan ‘hukum’ dan berbagai ‘ketergantungan’ Negara Berkembang sebagai pengganti dari kekuasaan kolonial dan imperial di masa lampau.
Parameter Globalisasi Ekonomi Kemajuan teknologi informasi Kemajuan teknologi komunikasi Kemajuan teknologi transportasi Penggunaan bahasa Inggris secara bahasa Internasional Penggunaan mata uang dolar sebagai mata uang Internasional Perkembangan sektor pariwisata Kerangka sistem moneter & perdagangan yang relatif mapan
SEKILAS Multinasional Corporation MNC Saat bisnis akan beroperasi pada tingkat internasional, terdapat beberapa pilihan cara yaitu ekspor, lisensi asing,kantor cabang luar negeri, joint ventures, dan anak perusahaan. Setiap cara yang ditempuh memerlukan sumber daya yang lebih besar dan komitmen yang tinggi untuk beroperasi secara internasional. Beberapa hambatan akan ditemui apabila perusahaan “go internasional”. Kendala bahasa, adat istiadat, budaya, kurs mata uang, dan proteksionisme seringkali politik dijumpai. Beberapa perjanjian internasional dan kerjasama ekonomi membantu pelaku bisnis untuk beroperasi.
Faktor-faktor budaya yang harus diperhatikan di Era Global ( Sondang P Faktor-faktor budaya yang harus diperhatikan di Era Global ( Sondang P.Siagian, 1996, Etika Bisnis) Hubungan manusia & lingkungannya Orientasi waktu (masa lalu, masa kini, masa datang) Sikap dasar manusia (baik, jahat, atau keduanya) Orientasi kegiatan(menekankan pd perbuatan, keberadaan atau pengendalian diri) Fokus tanggung jawab (individu, kelmp, hirarki org) Konsepsi tentang ruang (masy terbuka & tertutup) Individualisme versus komunalisme (kolektivisme) Jarak kekuasaan (atasan & bawahan; kekuasaan & tj) Kecenderungan bersikap dalam menghadapi resiko Kualitas hidup versus kuantitas hidup (bkn benda/spiritual & benda)