Sejarah Diplomasi
Zaman Mahabharata, Kresna bertindak sebagai wakil khusus para Pandawa untuk berunding dan menyelesaikan masalah secara damai dengan para Kurawa sebelum pecahnya perang.
Sebelum penyerangan benteng konstantinopel oleh pasukan Al Fatih, Kaisar Romawi mengirimkan utusan untuk membujuk Al Fatih agar membatalkan rencana penyerangannya
Definisi KM Panikkar diplomasi dalam hubungannya dengan politik internasional, adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain Harold Nicholson “penyelenggaraan bisnis internasional para diplomat“ atau “seni yang diselenggarakan seorang diplomat” The Oxford English Dictionary Diplomasi adalah manajemen hubungan internasional melalui negosiasi; yang mana hubungan ini diselaraskan dan diatur oleh duta besar dan para wakil resmi negara atau para diplomat
Diplomasi?? Diplomasi Yunani “Diploun” (Melipat) passport (to pass a port = izin untuk melintasi portal) Diplomaticus atau Diplomatique Diplomas (Surat Jalan berbentuk Logam)
Demi mencegah kepalsuan keterangan yang tercantum dalam diploma (passport) itu diadakanlah kantor-kantor perwakilan yang disebut res diplomatica yang kemudian disebut dengan kedutaan (embassy)
Negara/ Kelompok A Negara/ Kelompok B Penyelesaian Damai (Diplomasi)
Praktek diplomasi mulai muncul semenjak lahirnya negara-negara di dunia. Dalam hubungannya satu sama lain negara-negara mengirim utusan-utusannya untuk berunding dengan negara-negara lain dalam rangka memeperjuangkan dan mengamankan kepentingannya masing-masing disamping mengupayakan terwujudnya kepentingan bersama. Milan memainkan peran utama, terutama di bawah Francesco Sforza yang mendirikan kedutaan permanen pada negara-negara kota lain di Italia Utara. Di Italia banyak terdapat tradisi diplomasi modern, seperti presentasi dari mandat duta kepada kepala negara. Praktek ini menyebar dari Italia ke negara-negara Eropa lainnya. Milan adalah yang pertama kali mengirimkan perwakilan ke pengadilan Prancis pada 1455. Sebagai kekuatan asing seperti Perancis dan Spanyol menjadi semakin terlibat dalam politik Italia, Segera semua negara besar Eropa itu bertukar perwakilan. Thucydides perang sebagai upaya penyelesaian perselisihan internasional adalah “tidak baik dan tidak aman” Dalam rangka mempererat hubungan antar bangsa serta kerjasama dan persahabatan maka Negara-negara mengirimkan perwakilannya ke Negara lain Sampai dengan tahun 1815 ketentuan-ketentuan yang bertalian dengan hubungan diplomatik berasal dari hukum kebiasaan.
1 September 1814 hingga 9 Juni 1815
Kongres Wina yang kemudian menjadi dasar dalam diplomasi modern seperti penggolongan Perwakilan Pada Kongres wina 1815, raja-raja yang ikut dalam konferensi itu sepakat untuk mengodigikasikan hukum kebiasaan tersebut menjadi hukum tertulis. Kongres Wina menjadi tonggak sejarah diplomasi modern karena telah berhasil mengatur dan membuat prinsip-prinsip secara sistematis, termasuk didalamnya klasifikasi mengenasi jabatan kepala perwakilan diplomatik dan mengatur prosedur dan mekanismenya
Pada Konggres Wina 1815 menghasilkan penggolongan perwakilan diplomatik, dimana negara negara yang menghadiri kongres tersebut menyetujui dibentuknya tiga kelas pejabat diplomatik : Duta Besar seta perwakilan kursi suci (Ambassador Papa Legates Nuncios) Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Envoys Extraordinary and Minister Plenipotentiary) Kuasa Usaha (Charge d’affaires) Kongres Aix-La Chapelle 1818 dikenal sebagai “Kongres Achen. Kongres Achen ini menghasilkan suatu protokol yang dikenal sebagai “Protokol Achen” yang mengatur masalah pangkat jabatan diplomatik
Konvensi Wina 1961 mengenai hubungan diplomatik Dalam Konvensi Wina 1961 ditentukan bahwa Kepala-kepala misi diplomatik dibedakan ke dalam tiga kelas : 1. Ambassador atau Nuncios diakreditasikan pada kepala negara dan kepala misi lain yang sederajat 2. Envoys, Ministers, dan Internuncios, diakreditasikan kepala negara 3. Charge d’affaires, diakreditasikan kepala menteri luar negeri. Konvensi Wina 1961 ini terdiri dari 53 pasal yang meliputi hampir semua aspek penting dari hubungan diplomatik secara permanen antar negara. Konvensi Wina 1963 mengenai hubungan konsuler Konvensi New York 1969 mengenai misi khusus
Sumber Mowat, R.B, 2013.A History of European Diplomacy 1815-1914. London : Forgotten Books Malcolm N. Shaw QC (ed), 2008, Hukum Internasional, Cambridge University Press. S. L. Roy, 1991, Diplomasi, Jakarta: Rajawali Press