Pengembangan Soal HOTS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Advertisements

Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Penerapan PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH dalam pembelajaran matematika
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
INDIKATOR DALAM KOMPETENSI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pembelajaran Persen, Perbandingan dan Skala
Setiyani, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Free Powerpoint TemplatesPage 1 BILANGAN BULAT Untuk Siswa Kelas VII SMP.
1. Hasil dari (- 12) : x (- 5) adalah ....
Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia
Pemecahan Masalah.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TULISAN INI ADALAH GAMBARAN PROSES BERPIKIR KU
C Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum di Sekolah Dasar
1. Seorang pedagang menjual barangnya sebesar Rp ,00
Pengembangan Butir Soal Terstandar.
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Apa yang harus dilakukan?
Model problem based learning
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
PERKALIAN BILANGAN ASLI DENGAN PECAHAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Presentasi Barisan dan Deret created by Henny R.
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
Oleh Sukayati Widyaiswara PPPPTK Matematika YOGYAKARTA
Penilaian untuk pembelajaran Abad 21
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
PEMBELAJARAN PECAHAN DI SD
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Pengembangan Soal HOTS
PENDEKATAN OPEN ENDED. Landasan Pengembangan Pendekatan Open Ended  Pendekatan open-ended dikembangkan sebagai reaksi atas pendidikan matematika sekolah.
Model problem based learning
Pembelajaran Literasi di Kurikulum 2013 untuk Jenjang SD
KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA
Pendekatan Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017.
YAYA SUNARYA PPB FIP UPI
Kegiatan 4 Pengembangan Soal USBN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
DRS SYAHRUL Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Pengembangan Soal HOTS
HOTS (Higher Order Thinking Skills)
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
IMPLEMENTASI PPK DI SEKOLAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
SMK/MAK Kelas X Semester 1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
07/08/20191 Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
Mengapa, Apa, dan Bagaimana?. Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen High Order Thinking Skills (HOTS)?  Latar Belakang 1. Hasil Tes.
Transcript presentasi:

Pengembangan Soal HOTS

Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan Contextual Assessment?

Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan 3 Kualitas Karakter Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Kompetensi Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Literasi Dasar Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Iman & taqwa Rasa ingin tahu Inisiatif Gigih Kemampuan beradaptasi Kepemimpinan Kesadaran sosial dan budaya Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi 7. Baca tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan Agenda

Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar (membaca, matematika, sains) Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21, misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi yang masih asing Matematika Membaca 75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do With What They Know.

Permasalahan sehari-hari: Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang, sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun. Manakah yang lebih ringan bunganya? Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa yang harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala desa tersebut? Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak diketahui kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih dahulu? Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan kapal laut? Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya sejak kecil terasa manis? Jika Anda menjadi kepala sekolah, trobosan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Anda, jika dana komite tidak ada?

Kemajuan Pendidikan Internasional Kurikulum 2013 Tantangan Internal Tantangan Eksternal (Globalisasi) Lingkungan hidup Kemajuan Teknologi Industri Kreatif Kemajuan Pendidikan Internasional Konten Sistem evaluasi

Pengertian HOTS Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) Soal-soal HOTS mengukur kemampuan: transfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, menelaah ide dan informasi secara kritis.

Table of Thinking Krulik & Rudnick Bloom Orisinil Revisi Presseisen “HOTS” recall Pengetahuan Mengingat basic Pemahaman Memahami Penerapan Menerapkan critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir kreatif; Pemecahan masalah; Pembuatan keputusan creative Sintesis Mengevaluasi Evaluasi Mencipta

Karakteristik HOTS Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan, Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan: menemukan menganalisis menciptakan metode baru mereflksi memprediksi berargumen mengambil keputusan yang tepat Berbasis permasalahan kontekstual; Stimulus menarik; Tidak Rutin

‘Difficulty’ is NOT the same as higher-order thinking ‘Difficulty’ is NOT the same as higher-order thinking. Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order Thinking kecuali melibatkan proses bernalar (seperti mencari arti dari konteks/stimulus).

Dimensi Proses Kognitif Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)

Level Kognitif NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL 1. Pengetahuan dan Pemahaman Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural. 2. Aplikasi Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain). 3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk: Mengambil keputusan (evaluasi) Memprediksi & Refleksi Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah

HOTS Higher Order Thinking Skills (Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi) Pemahaman Perencanaan Pelaksanaan Pemeriksaan Recall Basic Critical Creative PROBLEM SOLVING 1. Adakah cara lain? 2. Bagaimana jika…? 3. Apakah yang salah? 4. Apa yang akan dilakukan? 5. Apa maksud dari …?

Contoh Soal HOTS

Adakah cara lain? Sebuah perusahaan furnitur akan membuat dua jenis bangku berkaki- tiga dan berkaki-empat. Kedua jenis bangku ini menggunakan jenis kaki yang sama. Pada suatu kesempatan perusahaan ini mendapat pesanan 340 kaki untuk 100 buah bangku. Berapakah masing-masing jenis bangku yang akan diproduksi? Adakah cara lain untuk mendapatkan jawaban yang sama?

Bagaimana jika? Perhatikan sembilan kartu di samping. Ari mengambil empat kartu bilangan bernilai 31, 5, 9 dan 10. Berapakah total nilai kartu-kartu bilangan tersebut? 5 25 9 3 17 10 11 31 15 Bagaimana jika Ari mengambil empat kartu dengan total nilai 55? Kartu bilangan manakah yang diambilnya?

5 25 9 3 17 10 11 31 15 Apa komentar Anda tentang soal tersebut? Bagaimana jika kartu bilangan 10 dibuang? Jika Yani mengambil empat kartu dengan total nilai 55, Kartu-kartu manakah yang diambilnya? 5 25 9 3 17 10 11 31 15 Apa komentar Anda tentang soal tersebut? Dengan mengajukan pertanyaan Bagaimana jika …? Masalah rutin dapat diubah menjadi suatu kegiatan yang menarik untuk memberi kesempatan menggunakan berfikir kritisnya.

Adakah yang salah? Pak Muslim membeli selembar tripleks berbentuk persegipanjang seharga Rp125.000,00. Karena dia minta triplex tersebut dipotong menjadi 3 bagian yang sama, dia dikenakan biaya Rp3.500,00 sekali potong. Selanjutnya pak Muslim harus membayar biaya pengecatan sebesar 30% dari seluruh biaya setelah pemotongan. Berapakah yang harus dibayar oleh Pak Muslim? Salah seorang siswa menjawab: 1 lembar triplex @ Rp125.000 Rp125.000 3x pemotongan @ Rp3500 Rp 10.500 Subtotal Rp135.500 Pengecatan Rp 40.650 Total harus dibayar Rp176.150

Pak Muslim mengatakan biaya tersebut salah. Manakah yang salah? Jawaban 1 Seorang siswa menjawab: Kesalahan terletak pada biaya pemotongan. Diperlukan hanya 2x pemotongan untuk mendapat 3 bagian yang sama sehingga biaya pemotongan hanya Rp7000. Total biaya kelebihan Rp3500. Sehingga biaya total adalah Rp176.150 - Rp3500 = Rp172.650.

Apa pendapat Anda tentang soal tersebut? Jawaban 2 Siswa lain menunjuk kesalahan lainnya. Karena biaya pengecatan tergantung pada subtotal yang tergantung pada harga triplex dan ongkos pemotongan, maka biaya total akan lebih kecil daripada Rp 172.650. Apa pendapat Anda tentang soal tersebut? Siswa tidak hanya menggunakan keterampilan kritis tetapi juga menggunakan keterampilan kreatifnya.

Apa yang dilakukan? Di suatu kota terdapat dua sistem tarif taksi, tarif lama dan tarif baru. Biaya tarif lama adalah Rp4000,00 + Rp250,00/km, sedangkan tarif baru adalah Rp5000,00 + Rp200,00/km. Apabila anda memerlukan taksi, taksi manakah yang akan dipilih? Mengapa?  

Level Kognitif : Penalaran Materi : Statistik Dasar Indikator soal : peserta didik dapat menafsirkan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan rata-rata dan median Pengukuran berat badan siswa kelas IX (diukur sampai kilogram terdekat) disajikan pada tabel di samping. Jika rata-rata berat badan siswa kelas IX adalah 42 kg, maka median berat badan siswa kelas IX adalah …. 43,5 kg 43 kg 42,5 kg 42 kg Berat Badan (kg) 39 40 41 42 43 44 45 Frekuensi 5 2 3 1 x

Analisis Soal berikut Level Kognitif : Penalaran Materi : Statistik Dasar Indikator soal : peserta didik dapat menganalisis permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan rata-rata Diana telah mengikuti 9 tes matematika tahun ini. Skor-skor tesnya adalah 98, 94, 86, 88, 89, 100, 82, 91, dan 100. Diana akan mengikuti satu lagi tes matematika tahun ini. Jika skor tertinggi yang mungkin adalah 100, skor rata-rata yang TIDAK mungkin adalah .... 82 84 88 90

Level Kognitif : Penalaran Materi : Bangun Datar Indikator soal : peserta didik dapat menentukan luas daerah bangun datar dengan syarat tertentu Selisih panjang kedua sisi jajargenjang adalah 7cm. Perbandingan tinggi dan sisi terpanjang adalah 3:5. Bila sisi terpendek 13 cm, maka luas jajargenjang tersebut adalah .... 120 cm2 180 cm2 240 cm2 260 cm2

Level Kognitif : Pengetahuan/Pemahaman Materi : Bangun Ruang Indikator soal : peserta didik dapat menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi datar Pada balok ABCD.EFGH, ruas garis AH disebut dengan …. diagonal sisi diagonal ruang rusuk sisi  

Level Kognitif : Aplikasi Materi : Bangun Ruang Indikator soal : peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur bangun ruang sisi datar Ali akan membuat kubus tanpa alas dan tanpa tutup. Banyak rusuk kubus yang diperlukan Budi adalah …. 8 9 10 12

Level Kognitif : Penalaran Materi : Himpunan Indikator soal : peserta didik dapat menyimpulkan kejadian sehari-hari yang menggunakan konsep himpunanan Persentase banyak peserta lomba peragaan busana yang menyukai warna-warna tertentu ditunjukkan dalam tabel di samping. Banyak peserta yang menyukai warna merah dan hijau adalah …. 15% 45% 65% 105% Warna Persentase Merah 75% Hijau 30% Warna lain 10%

Level Kognitif : Penalaran Materi : Perbandingan Indikator soal : peserta didik dapat menyimpulkan kejadian sehari-hari yang menggunakan konsep perbandingan Perhatikan gambar denah rumah di samping. Seluruh lantai akan rumah akan dipasang ubin keramik. Jika harga ubin keramik Rp30.000,00 per meter persegi, maka biaya untuk membeli keramik adalah .... Rp 890.000,00 Rp1.815.000,00 Rp1.890.000,00 Rp3.705.000,00

Level Kognitif : Pengetahuan/Pemahaman Materi : Barisan dan Deret Indikator soal : peserta didik dapat memprediksi suku ke-n barisan Aritmetika atau barisan Geometri Rumussukuke–n daribarisan 243, 81, 27, 9,… adalah …. A. 729 3 (𝑛−1) B. 729 3 𝑛 −1 C. 243 3 (𝑛−1) D. 243 3 𝑛 −1

Level Kognitif : Aplikasi Materi : Barisan dan Deret Indikator soal : peserta didik dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan konsep barisan dan deret Seorang siswa membaca buku dengan 426 halaman. Pada hari pertama ia membaca 19 halaman, sedangkan pada hari berikutnya ia membaca 3 halaman lebih banyak dari hari sebelumnya. Pada hari kesepuluh siswa tersebut membaca sebanyak …. 36 halaman 45 halaman 46 halaman 55 halaman

Level Kognitif : Penalaran Materi : Barisan dan Deret Indikator soal : peserta didik dapat menyimpulkan kejadian sehari-hari yang menggunakan konsep barisan dan deret Suku pertama suatu deret aritmetika adalah 3. Jika suku pertama, suku kedua dan suku keenam deret aritmetika tersebut juga merupakan tiga suku pertama dari sebuah deret geometri, maka suku kelima barisan geometri tersebut adalah … . 64 128 256 768

Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m. Lomba Pria Wanita 100 m 9,69 10,78 200 m 19,30 21,74 400 m 43,75 49,62 800 m 1:44,65 ? Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m? 1:00,18 1:20,43 1:48,02 1:54,87

Soal 2 Pernyataan Benar atau Salah? Untuk lomba lari Olimpiade dengan jarak yang sama, umumnya, pria berlari lebih cepat daripada wanita. Benar / Salah Perbedaan waktu antara lomba pria dan wanita kira-kira sama seberapa pun jarak lomba. Soal 3 Hitunglah waktu lari dalam detik untuk pemenang medali emas lomba lari pria 800 m. Tuliskan dengan langkah penyelesaian.

Soal 4 Berikut ini merupakan waktu lari dari peraih medali emas pada lomba lari 100 m di tahun 1896, 1956 dan 2008. Tahun Waktu dalam detik 1896 12,0 1956 10,5 2008 9,69 Berikan dua alasan mengapa kamu berpikir bahwa waktu lari semakin pendek dari tahun ke tahun. …………………………………………………………………………………

Terima kasih