Diagnosis dan penatalaksanaan psikologis pada anak autis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ni Wayan Primanovenda, S.Psi
Advertisements

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dra. Diana Rusmawati,Psikolog 2011
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
Diagnosis Kesulitan Belajar
Bimbingan dan Konseling Belajar
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
Oleh : Valentin Quanti s
AUTISME Presented by Oleh Erwin Setyo Kriswanto
Pertemuan IV Materi 4. Ketramp Mikro Konseling 1
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
Praktikum Jiwa 1 Modul Saraf Jiwa
ANAK BERKELAINAN AKADEMIK
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
TAHAPAN INTERVENSI BAGI PENYANDANG AUTIS
Kesulitan Membaca Winanti S. Respati winsr-rev2008.
DALAM KEPERAWATAN JIWA
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 10. Di identifikasi pada tahun 1943 Oleh psikiater, Leo Kanner 2 ciri penting, yaitu extreme aloness dan keinginan mempertahankan.
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
MSE dan Riwayat Medis Silvina Ekos.
KOMUNIKASI NON VERBAL.
Landasan Filosofis dan Alternatif Model Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik Karsidi, 29 Desember  SEBAGAI MAHLUK SOSIAL, anak berbakat mengalami.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
KECERDASAN INTRAPERSONAL
KESUKARAN BELAJAR PART III
Intelligence Quotient & Prestasi Belajar
Terapi Modalitas Dalam Keperawatan Jiwa
Dissociative disorder
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
“PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL UNTUK ANAK BERKELAINAN AKADEMIK DAN MENTAL EMOSIONAL” Nur Amalina Siti Lailatus Sholichah Kanty.
KRITERIA KESULITAN BELAJAR MACAM-MACAM KESULLITAN BELAJAR
TUMBANG USIA BALITA DAN PRA SEKOLAH
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
Aplikasi Pemeriksaan Psikologis
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
Pengantar.
A N A K RATRI MULIYANI MUKARAMAH HENDRIYANTI YULIA MAWADDAH
Bimbingan dan konseling anak berbakat
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
Stres....
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Remedial Dan Pengayaan
WISC (WECHSLER INTELLIGENCE SCALE FOR CHILDREN) PERTEMUAN 12
PATIENT DOCTOR RELATIONSHIP
Pengaruh Obat Anti Epilepsi Terhadap Gangguan Daya Ingat pada Epilepsi Anak Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit kedua.
Soal kasus 1.Perawat ingin melakukan anamnesis pada pasiennya. Pada saat perawat datang ke tempat tidur pasien. Pasien terlihat sedang sendiri di sudut.
PERKEMBANGAN ANAK USIA 4 -6 TAHUN
DEMENSIA.
Blindness (Gangguan Penglihatan)
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Intelectual Disability
“P ERKEMBANGAN S OSIAL -E MOSIONAL MASA KANAK - KANAK AKHIR ” ( USIA 6-12 TAHUN ) N AMA : M AWAR S IMANJUNTAK NIM :
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA MELALUI SDIDTK
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Pengertian Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktifitas (GPPH) atau Attention Deficit and Hyperactifity.
ADVOKASI TENTANG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KEPADA MASYARAKAT : GAMPONG LAKSANA, KEC. KUTA ALAM, BANDA ACEH Oleh: DM. Ria Hidayati, S.Psi., M.Ed Direktur.
Dr Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

Diagnosis dan penatalaksanaan psikologis pada anak autis Ratna Kurniasari, M.Psi. SMF Bag. Psikiatri Anak RSUD. Dr. Soetomo

A U T I S M A Istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu jenis gangguan perkembangan pervasif pada anak Mengakibatkan gangguan atau kendala pada bidang kognitif, emosi, dan perilaku Kendala yang paling mencolok adalah interaksi sosial dan komunikasi

Deteksi dini Sangat penting, sehingga intervensi dapat dilakukan pula sedini mungkin Penanganan dini, hasil yang dicapai akan lebih baik Keterlambatan penanganan, persoalan menjadi semakin kompleks dan mempengaruhi optimalisasi kemampuan.

G e j a l a 3 kelompok gejala yang perlu diperhatikan : Kemampuan interaksi sosial Kemampuan komunikasi Aktivitas dan minat

5 Poin Penting untuk deteksi dini autisma Apakah anak pernah bermain “seolah- olah”, seperti misalnya seolah-olah membuat membuat minum baik dengan alat permainan ataupun dengan peragaan tangannya ? Ya / Tidak Kemampuan Imajinatif

Producing / Following a point Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu, untuk mengindikasikan “tertarik” pada sesuatu sehingga orang lain melihat ke sana ? Ya / Tidak Producing / Following a point

Apakah anak sulit beradaptasi dengan suasana baru ? Ya / Tidak

Apakah anak senang memperhatikan benda- benda bulat atau yang berputar ? Ya / Tidak Repetitiveness

Apakah anak suka menggerakkan tangan seperti burung mengepakkan sayap Apakah anak suka menggerakkan tangan seperti burung mengepakkan sayap ? Atau perilaku stereotip lainnya ? Ya / Tidak Flappy

Kriteria Diagnostik (berdasarkan DSM-IV) Kriteria A Total 6 (atau lebih) dari poin 1,2,3 memenuhi kriteria, dengan sekurang-kurangnya (minimal) dua dari poin 1, dan masing-masing satu dari poin 2 dan 3 memenuhi kriteria.

Kriteria A – 1 Adanya gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, ditunjukkan sekurangnya dua dari berikut : Gangguan yang nyata dalam perilaku non verbal, seperti tatapan mata, ekspresi wajah, postur, dan gerak-gerik tubuh. Ketidakmampuan menjalin hubungan sosial dengan teman, yang sesuai dengan tingkat perkembangannya Tidak ada spontanitas untuk menunjukkan kesenangan, minat, atau keberhasilan pada orang lain (misal ; memamerkan atau menunjukkan sesuatu). Tidak ada timbal balik dalam interaksi sosial atau emosional.

Kriteria A – 2 Adanya gangguan kualitatif dalam komunikasi, ditunjukkan dengan sekurangnya satu dari berikut : Keterlambatan (atau sama sekali tidak ada) dalam perkembangan berbahasa verbal (tidak disertai dengan usaha untuk menggunakan bahasa non-verbal). Pada individu yang dapat berbicara, gangguan yang nyata pada kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain. Pemakaian bahasa atau bahasa idiosinkratik secara stereotipik dan berulang.

Kriteria A – 3 Pola perilaku, minat, dan aktivitas terbatas, berulang, dan stereotipik ditunjukkan sekurangnya satu dari berikut : Preokupasi dengan salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas, abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya. Ketaatan yang kaku, menyukai rutinitas, atau ritual spesifik Mannerism motorik yang stereotipik dan berulang Ketertarikan yang berlebih pada bagian tertentu dan benda.

Kriteria B Interaksi sosial Keterlambatan atau fungsi yang abnormal sekurang- kurangnya pada satu bidang berikut, dengan onset sebelum 3 tahun : Interaksi sosial Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial Permainan simbolik atau imajinatif

Kriteria C Tidak sesuai dengan kriteria pada sindroma Rett atau gangguan disintegratif masa anak.

Kemampuan Inteligensi Retardasi mental, rata-rata, superior sampai jenius Kemampuan memori (mengingat) sangat baik Pemeriksaan inteligensi (tes IQ) sangat penting, tetapi tidak mudah dilaksanakan Autis dengan IQ tinggi, dapat sangat berbakat dalam bidang tertentu dan berprestasi lebih dari anak normal. Biasanya dalam bidang non-verbal.

E m o s i Sebenarnya memiliki ragam perasaan seperti anak normal Keterbatasan dalam mengenali dan memahami emosi sendiri atau orang lain. Ekspresi emosi sering tidak sesuai Dibutuhkan kepekaan dan kedekatan dengan anak untuk mengenali emosinya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan diagnosa Kesalahan atau ketidak tepatan diagnosis / over diagnosis sering terjadi Autis – Gangguan Perkembangan Berbahasa- GPP/H – Giftedness – masalah perkembangan lain Penggunaan skala ukur (CARS atau CHAT) Anak masih dalam masa perkembangan Perlu pemantauan secara berkesinambungan Diagnosis berjalan

Pengelolaan psikologis Tidak dapat terlepas dari ahli / bidang lain : terapis, pendidik, dokter, orangtua, masyarakat/lingkungan komprehensif – terpadu Berdasarkan dengan analisis potensi individual profile disusun program individual Pendampingan keluarga, terapi mediasi Terapi perilaku.

Terapi perilaku Behavior modification, behavior shaping Merupakan kesatuan dan kesinambungan dalam terapi terpadu (sensitivity training, sensory integrasi therapy, metode Lovaas, dll) Didahului analisis potensi kemampuan Pendekatan bersifat individual Disusun program terapi sesuai dengan kondisi anak Evaluasi dan penyusunan program kembali berkala.