Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Advertisements

Click to edit Master text styles –Second level Third level –Fourth level »Fifth level BAB VI MANAJEMEN BISNIS ISLAMI ekonomi.
Apakah Kepemimpinan
NILAI-NILAI BUDAYA KERJA KEMENTERIAN AGAMA RI
DISIPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Pertemuan ke-6)
DEMOKRASI PANCASILA Oleh : firdaus sianipar.
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
perkembangan organisasi
REKONSTRUKSI KERANGKA DASAR KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE YANG KOMPREHENSIF DAN SEMPURNA
Manfaat Training SQ REFORMATION
MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 4 AKUNTANSI DANA PENSIUN DOSEN :
MODUL 3 AKUNTANSI SYARIAH PANDANGAN PARA AHLI MUSLIM
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
MODUL 8 MENGELOLA KARYAWAN (Motivasi Karyawan)
Mata Kuliah Pengantar Bisnis Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Mercu Buana
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
KEPEMIMPINAN.
Mata Kuliah Pengantar Bisnis Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Mercu Buana
AKUNTANSI UNTUK IJTIMAI SECTOR/
REKONSTRUKSI KERANGKA DASAR KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
AUDIT INTERNAL TM 3 SURVEI PENDAHULUAN Mengumpulkan Bahan Bukti
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BISNIS
FUNGSI MANAJEMEN Disampaikan pada kegiatan Pembekalan PKL
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Modul IX MANAJEMEN SDM II
Pengertian Motivasi dan Teori-Teori Motivasi
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
PEREKONOMIAN INDONESIA
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
MANAJEMEN Drs. HASYIM, MM PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN DOSEN MODUL
Etika Bisnis dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
menimbulkan informasi.
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Matas Kuliah : Pengantar Bisnis Fak.Ekonomi Bisnbis UMB – Kampus Depok
MANAJEMEN DALAM AKTIVITAS BISNIS
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Mata Kuliah Pengantar Bisnis Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Mercu Buana
PENGGERAKAN PERTEMUAN 4.
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
menjelaskan pentingnya
Tingkat, Fungsi dan Prinsip Manajemen
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
5 UNIVERSITAS MERCU BUANA
ETIKA BISNIS ISLAM.
PENDEKATAN STRATEGIS DALAM MEMULAI SEBUAH PROGRAM INOVASI
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Pengelolaan Organisasi Bisnis
KEKUASAAN/ KEDAULATAN
KEJUJURAN DAN KEADILAN TIDAK AKAN TERCAPAI TANPA KEIKHLASAN
oleh: Drs. H. Syafruddin Amir, M.M
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
INTERVENSI ORGANISASI : TEAM BUILDING TRAINING
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
REVIEW MATERI PENGANTAR BISNIS
DEMOKRASI PANCASILA. DEMOKRASI PANCASILA DEMOKRASI 1. PENGERTIAN 2. DEMOKRASI MENURUT KAMUS a. DEMOKRASI BERARTI “PEMERINTAHAN RAKYAT” b. MENURUT.
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
BAB 2 PENCIPTAAN DUNIA DAN MANUSIA SERTA PERKARA TERPENTING
DEFINISI Pentadbiran Pengurusan
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Di SDN 10 Satai A Kecamatan Subah Kabupaten Sambas Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I Nama :Wely.
Sistem Keuangan Syariah
Transcript presentasi:

Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

keikhlasan, kebersamaan, dan pengorbanan. sehat yang bersumber dari agama. Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai keikhlasan, kebersamaan, dan pengorbanan. Keikhlasan dalam organisasi merupakan hal yang penting. Makna keikhlasan dalam hal ini adalah melakukan suatu kewajiban dengan maksimal atau yang terbaik dengan niat yang bersih. Dalam kaitannya dengan organisasi bisnis, berapapun penghasilan yang didapat dari organisasi itu, orang yang iklas adalah orang yang melakukan kewajiban mereka dengan maksimal. Kebersamaan mutlak diperlukan oleh organisai . Jika dalam suatu organisasi tidak tercipta nilai-nilai kebersamaan, maka hal itu akan merepotkan pemimpin organisasi. Meskipun berada dalam satu wadah atau tempat, namun jika nilai- nilai kebersamaan tidak ada, maka hakikatnya sama dengan sendiri-sendiri. Dalam sebuah organisasi diperlukan nilai-nilai pengorbanan. Tidak mungkin sebuah organisasi akan tumbuh dengan baik jika seseorang hanya mngandalkan ego masing-masing. Dalam sebuah organis, sesuatu, misalnya, tapi tidak memperhatikanasi yang pemimpinnya memaksakan suatu target, maka ia tidak akan melihat bagaimana kondisi bawahannya untuk mencapai target tersebut. Sangatlah mungkin target yang dibuat akan terlampaui, tetapi akan memakan banyak korban. Hal ini sering terjadi pada suatu perusahaan, jika sudah menargetkan sesuatu, tapi tidak memperhatikan kondisi bawahan-bawahan nya, Bawahannya mengorbankan segalanya untuk mencapai target itu, tanpa ada reward dari pemimpinnya. Seorang manajer harus berani berkorban untuk sebuah organisasi, bukan justru memanfaatkan oroganisasi itu, dalam arti memanfaatkan kebodohan karyawannya. Tata nilai ada yang universal, sehingga sebuah organisasi yang tidak mempunyai nilai-nilai sama misalnya dengan anggota multi agama mungkin saja berhasil. Jika kita bergabung dalam sebuah organisasi yang multi agama, disana mungkin saja ada kebersamaan, ada hal-hal yang pokok, misalnya pada nilai kebebasan, kejujuran, keadilan dan nilai untuk saling menasihati. Hal itu merupakan nilai yang universal. Pemimpin merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam sebuah organsasi. Pemimpin yang baik selain harus menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang direncanakan, juga harus mampu menyejahterakan bawahannya. Jika organisasi itu dalam bentuk partai, maka bukan sekedar partai yang besar tetapi para anggotanya juga harus sejahtera baik lahir dan bathin. ‘12 Manajemen Syariah Drs. Hasyim, MM 3 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

meningkatkan semangat dan motivasi bawahan. Demikian pula kepada orang 3. Mampu memberikan reward. Jika seseorang melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang manajer harus memberikan reward. Reward tidak harus berupa benda atau materi, bisa saja dalam bentuk pujian atau apa saja yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi bawahan. Demikian pula kepada orang yang tidak melaksanakan tugas, maka seorang manajer haeus mampu memberikan punishment atau sanksi, misalnya dalam bentuk teguran. 4. Mampu memberikan contoh yang baik. Jika seseorang meminta pegawainya tepat waktu, maka ia harus melaksanakannya. Tidak akan efektif jika seorang manajer menyuruh sesuatu, namun ia sendiri tidak mau melaksanakannya. Lihat Al Qur’an QS Al Baqarah:44 “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan sedang kamu melupakan diri (kewajibanmu) mu sendiri padahal kamu membaca Al-kitab (Taurat) maka tidakkah kamu berfikir? Jika seorang atasan menyuruh bawahannya, maka harus dimulai dari dirinya sendiri. Fungsi Manajemen Syariah Manajemen syariah memiliki fungsi-fungsi Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan dan Pengawasan.  Perencanaan merupakan aktivitas manajemen yang paling krusial, bahkan ia adalah langkah awal untuk menjalankan manajemen sebuah pekerjaan. Perencanaan sangat berpengaruh terhadap unsur-unsur manajemen lainnya, seperti merealisasikan perencanaan dan pengawasan agar bisa mewujudkan tujuan yang direncanakan. Dalam suatu hadist, Rasulullah berkata : “Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu jelek maka tinggakanlah” (HR. Ibnul Mubarak) Dalam melakukan perencanaan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan , diantaranya : 1. Hasil yang ingin dicapai 2. Sumber daya yang akan melakukan 3. Waktu dan skala prioritas ‘12 Manajemen Syariah Drs. Hasyim, MM 5 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id