Laporan Observasi Sistem Pertanian Terpadu Kelompok D 35 Catur ramadhani : 115050101111095 Eka yunianti : 115050101111098 Munifatus zuroidah : 115050101111103 Desy eka putri : 115050101111104 Apriani yunus : 115050106111001
Usaha Tani Campuran (MIXED FARMING SYSTEMS) Usaha tani yang didalamnya dioperasikan atau diusahakan lebih dari satu jenis usaha tani oleh suatu keluarga tani dalam satu petak lahan pada waktu yang bersamaan.
Hasil Pengamatan Identitas Pemilik Nama : Pak Parno Alamat : Desa Ngasek, Karang Besuki, Malang Lahan 4500m2 tumpang sari 4000 m2 Padi Pupuk urea + npk 500 m2 Rumput gajah + lamtoro +dll Pupuk organik (kotoran sapi)
Produksi Sawah (padi) 2500 kg/panen 1 thun 3x panen Pangan sampingan Ketela pohon 30 kg/panen Pisang, cabai, dan ubi jalar Untuk kebutuhan sehari-hari
Analisis Ekonomi Biaya Produksi Padi Rp. 6.500.000,- (termasuk pupuk dan pestisida) Biaya Pendapatan setelah panen (padi) Rp. 8.750.000,- Keuntungan = Pendapatan – Pengeluaran = 8.750.000 – 6.500.000 = Rp. 2.250.000 Jadi setiap panen, Pak Parno mendapatkan keuntungan Rp. 2.250.000,- atau dalam tiga kali panen setahun mendapatkan Rp. 6.750.000,- pertahun. Ditambah pendapatan dari ketela Rp 90.000 2x panen dalam setahun. Jadi total keuntungan adalah Rp 6.840.000
Mixed Farming System Keuntungan: Pemanfaatan sumber daya lebih optimal Mencegah polusi Mengurangi resiko kegagalan Meningktatkan pendapatan keluarga Kelemahan: Tidak memaksimalkannya pendapatan tanaman utama, karena harus berbagi lahan dengan usahatani yang lain Jumlah tenaga kerja dan modal lebih besar dibutuhkan
Sistem Produksi Tanaman – Ternak (Crops – livestock Production Systems) Sistem produksi tanaman-ternak atau crops-livestock production system merupakan suatu upaya para petani untuk memanfaatkan tanaman sekaligus ternak didalamnya.
INTEGRASI Jerami Padi Kotoran Ternak (pupuk lahan) Rumput gajah Pakan Ternak Jerami Padi Daun Lamtoro Daun Ketela Pohon Rumput gajah (pakan utama) Kotoran Ternak (pupuk lahan)
Analisis Ekonomi Padi 2500 kg x Rp 3.500 = Rp 8.750.000 Ketela pohon 30 kg x Rp 1.500 = RP 45.000 Rp 8.795.000 Keuntungan = Rp8.795.000 – Rp 6.500.000 = Rp 2.295.000 Biaya pemeliharaan ternak = Rp 125.000/bulan Harga jual = Rp 6.000.000 s/d Rp 8.000.000
Model Pertanian Tekno – ekologis (di kawasan lahan sawah) Identitas pemilik Nama pemilik : Pak wid Alamat : Jln panderman 231 Oro oro ombo - Batu Luas lahan : 3000m2 Jenis tanaman : padi Jenis pupuk : pupuk kandang (kotoran sapi)
Crops-livestock Production System Adalah suatu upaya para petani untuk memanfaatkan tanaman sekaligus ternak didalamnya. Contoh : Ketersesiaan pakan (jerami padi, jerami jagung) Limbah tanaman Pakan ternak (pupuk organik) Kotoran sapi
Teknologi PADI Beras 75 % Pecahan sekam /dedak 25 %
Analisis Usaha Tani Padi 1300 kg per periode panen Pengeluaran (pemeliharaan lahan mulai awal-panen) Rp. 3.500.000,- Pembelian bibit, pembelian pupuk, pembayaran tenaga kerja dll. Hasil Beras 975kg x Rp 7.000 = Rp 6.825.000 Dedak 325kg x Rp 2.000 = Rp 650.000 = Rp 3.975.000
Model pertanian tekno-ekologis (dikawasan lahan perkebunan-Ternak) Identitas pemilik: Nama : Ibu sumarmi Alamat : Jln candi barat Luas : 200 m2 Jenis tanaman : ketela pohon
TEKNOLOGI Singkong diolah Tepung gaplek
Analisa Usaha Tani Produksi : 100 kg / 8 bulan Diolah menjadi tepung gaplek. Harga jual Rp 2.500/ kg. Jadi hasil dari panen ketela poho adalah 100 kg x Rp 2.500 = Rp 250.000/ periode panen
Terima Kasih