KETERAMPILAN BERBAHASA KEGIATAN BELAJAR 5 KETERAMPILAN BERBAHASA
1. TUJUAN ANTARA Melalui diskusi kelompok tentang cara meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia, peserta pelatihan dapat menjelaskan cara-cara meningkatkan keterampilan berbahasa.
Ket. Berbahasa Indonesia. 2. URAIAN MATERI Face to face communication Menyimak Berbicara Resiprokal Ket. Berbahasa Indonesia. Membaca Menulis Non face to face communication Reseptif Produktif Menyimak, berbicara, membaca,dan menulis merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
a. Menyimak 1) Mendengar = terjadi secara kebetulan dan tidak disengaja sebelumnya. 2) Mendengarkan = mulai ada faktor kesengajaan, tahapannya lebih tinggi daripada mendengar. 3) Menyimak Faktor kesengajaan Faktor pemahaman Faktor penilaian 4) Memahami pesan melalui bahasa lisan
b. Berbicara 1) Hakikat berbicara adalah memnyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang lain dengan bahasa lisan. 2) faktor-faktor pendukung berbicara Fisik (alat ucap, gestur, dan sebagainya) Psikologis (stabiltas emosi – runtut dalam berbicara) Neurologis (hubungan otak – mulut – telinga – dan sebagainya – aktif) Semantik (makna) Linguistik (kebahasaan) aturan gramatika
3) Proses komunikasi Saluran Simbol Komunikan Pesan Komunikator Umpan Balik
4) Hubungan berbicara dengan keterampilan bahasa lain Berbicara dan menyimak merupakan keterampilan berbahasa langsung, bersemuka, dan resiprokal. Berbicara dapat dipelajari melalui menyimak. Berbicara diperoleh sebelum membaca dan menulis. Berbicara cenderung kurang terstruktur daripada menulis. Keterampilan menyimak akan meningkatkan keterampilan menulis. Bunyi bahasa dan suara merupakan faktor penting dalam berbicara dan menyimak. Performansi berbicara dan menulis berbeda, meskipun keduanya bersifat produktif.
c. Membaca 1) Hakikat membaca Membaca sebagai proses aktivitas mental dan fisik Aspek sensori: memahami simbol Aspek perseptual: menginterpretasi simbol/kata Aspek sekuensial: mengikuti pola urutan, logika dan gramatikal teks Aspek asosiasi: menghubungkan simbol dengan kata yang dipresentasikan Aspek pengalaman: menghubungkan kata dengan pengalaman Aspek berfikir Aspek afektif b) Membaca sebagai produk: mengacu kepada konsekuensi kemampuan berkomunikasi yang dilakukan pada saat membaca
2) Tujuan membaca Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis Dengan membaca seseorang dapat: Memperoleh informasi Mencari sumber, mentimpulkan, menyaring, dan menarik manfaat dari bacaan.
3) Kategori pemahaman membaca Pemahaman literasi, yaitu memahami informasi yang eksplesitdalam teks. Pemahaman inferensial, yaitu memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung. Pemahaman kritis, yaitu kemampuan mengevaluasi materi teks. Pemahaman kreatif, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan respons emosional dan estetis terhadap bahasa.
Pada saat anda melayangkan pandangan mata mencari bahan yang akan anda baca, ada suatu proses membaca yang ananda tempuh. Kegiatan membaca yang anda lakukan itu ada dua, yaitu: 1) Skimming dan 2) Scanning. Membaca skimming adalah kegiatan membaca dengan cara melayangkan pandangan mata keseluruh halaman bacaan, kemudian menemukan suatu titik penting sebagai hasil membaca itu. Membaca ini biasanya dilakukan untuk menemukan ide pokok atau informasi utama sebuah bacaan. Membaca ini sudah anda lakukan tadi dalam menemukan wacana yang pantas atau ingin anda baca. Membaca scanning adalah kegiatan membaca dengan cara memusatkan mata anda pada bagian yang anda perlukan dari sebuah bacaan. Pada membaca bagian-bagian lain yang tidak diperlukan, diabaikan saja. Semua yang anda perlukan itu sudah anda tetapkan sebelum proses membaca berjalan.
Untuk menentukan gagasan pokok sebuah paragraf dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut ini: Memperhatikan paragraf sebagai suatu unit bacaan. Membaca kalimat pertama dalam paragraf secara cermat. Biasanya kalimatpertama paragraf merupakan pendukung ide pokok. Jika kalimat pertama ternyata bukan kalimat topik, langkah berikutnya adalah membaca kalimat terakhir dalam paragraf. Ada kalanya penulis meletakan pikiran utamanya dalam kalimat terakhir. Jika kalimat pertama ataupunkalimat terakhir tidak sebagai kalimat topik, langkah yang diambil adalah memperhatikan semua fakta dalam paragraf secara teliti untuk menemukan ide pokok. Belajar mengenal kalimat dalam paragraf yang tidak mendukung. Memperhatikan istilah bercetak tebal atau miring. Menafsirkan pikiran menulis. Membaca dengan tujuan akhir memperoleh fakta-fakta yang terinci yang dapat menunjang pemahaman secara keseluruhan.
d. Menulis Strategi menulis naskah pidato Mengumpulkan bahan Membuat kerangka pidato Menguraikan isi pidato Struktur isi pidato 2) tahap-tahap penyusunan naskah pidato a) membatasi subjek b) menyusun ide pokok c) menyusun submateri d) mengisi materi pendukung e) memeriksa draf kasar
Menurut Weaver (1990: 179), secara umum didalam proses penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu: persiapan penulisan (rehearsing) pembuatan draf (drafting) perevisian (revising) pengeditan (editing) mempublikasikan (publishing) Senada pendapat tersebut, Murray dalam tompkins dan Hoskisson (1995: 88) ada lima tahap atau kegiatan yang dilakukan pada proses penulisan, yaitu: prapenulisan (prewriting) pembuatan draf (drafting) perevisian (revising) Pengeditan (editing) pemublikasikan (publishing/sharing)
3. LEMBAR KERJA Agar orang senang dan terbiasa menulis maka mereka bisa berlatih dengan menulis buku harian. Diskusi dengan kelompok anda, hal apa saja yang dapat ditulis dalam buku harian?
4. LEMBAR LATIHAN Tulislah hasil kegiatan anda sehari-hari, sesuai dengan urutan kejadiannya.