INFLASI & PENGANGGURAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETENAGAKERJAAN.
Advertisements

Materi Pembelajaran Ekonomi Kelas XI Semester 1
PENGANGGURAN.
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
KETENAGAKERJAAN.
Pengangguran dan Inflasi
THE EMPLOYMENT AND WAGE
SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO; MASALAH DAN KEBIJAKAN
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Kegiatan Perekonomian di Indonesia
Hal-hal yang di terangkan:
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
KEGIATAN EKONOMI NASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO.
TEORI EKONOMI MAKRO Sujarwo, SP., MP.
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
KETENAGAKERJAAN.
INFLASI & PENGANGGURAN
INFLASI.
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
KETENAGAKERJAAN Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
PENGANGGURAN DAN INFLASI
MASALAH KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Permintaan dan Penawaran Agregat
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
PERTEMUAN KE-12 PENGANGGURAN, INFLASI & DEFLASI
KETENAGAKERJAAN DAN MASALAH TENAGA KERJA DI INDONESIA
Ekonomi Makro.
PERTEMUAN 2.
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
KETENAGAKERJAAN Penduduk dan Kesempatan Kerja
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
BAB 12 PENGANGGURAN DAN INFLASI
Inflasi Pertemuan ke-4 Teori Ekonomi Makro I.
Makroekonomi Nama anggota kelompok: Adi Riyanto Sulistiyono
Pengangguran (Unemployment)
BAB I KETENAGAKERJAAN.
Oleh: Annisa Maulidya Chasanah X.4 SMA Negeri 1 Depok
Pengantar Teori Ekonomi Makro
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
KETENAGAKERJAAN.
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pengangguran dan Inflasi
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Menilai Kondisi Ekonomi
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
PENGERTIAN PENGANGGURAN
Transcript presentasi:

INFLASI & PENGANGGURAN Inflasi (inflation) adalah suatu kecen-derungan meningkatnya tingkat har-ga umum secara terus menerus sepanjang waktu. Dari definisi tsb ada tiga komponen yg harus dipenuhi agar dapat dikata-kan telah terjadi inflasi, yaitu : Kenaikan harga Bersifat umum Berlangsung terus menerus

Sebab-sebab Timbulnya Inflasi Pandangan Kaum Klasik Moneteris Menurut kaum klasik penyebab utama timbulnya inflasi adalah kenaikan atau pertumbuhan jumlah uang beredar. Hal serupa juga diakatakan kaum Moneteris yang mengatakan inflasi itu sebagai fenomena moneter dan bahwa perubahan kecepatan uang adalah stabil. Tetapi pertumbuhan jumlah uang juga berpengaruh terhadap output dan kesempatan kerja.

2. Pandangan Keynes Keynes mengatakan bahwa kecepatan perputaran uang merupakan sesuatu yang bersifat dapat berubah-ubah. Berbeda dengan kaum klasik dan moneteris yang mengatakan bahwa perputaran uang adalah tetap. Karena itu kata keynes perubahan uang beredar bukanlah satu-satunya penyebab naiknya harga(inflasi),

tetapi juga dipengaruhi oleh Pengeluaran konsumsi ( C ), Pengeluaran Investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G) serta pengurangan Pajak (T).

Jenis–jenis Inflasi Inflasi Tarikan Permintaan (demand-pull inflation) Inflasi ini disebut juga inflasi sisi permintaan adalah inflasi yang terjadi akibat dari kenaikan permintaan agregat. Barang menjadi kurang dikarenakan pemanfaatan sumber-sumber daya telah mencapai tingkat maksimum atau karena produksi tidak dapat ditingkatkan secepatnya untuk mengimbangi permintaan yang semakin besar.

2. Inflasi DoronganBiaya Inflasi ini disebut juga inflasi sisi penawaran atau inflasi karena goncangan penawaran adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi yang menyebabkan perusahaan mengurangi suplay barang dan jasa mereka kepasar.

3. Inflasi Struktural Yaitu inflasi yang terjadi akibat dari adanya berbagai kendala atau kelakuan struktural yang menyebabkan penawaran dalam perekonomian menjadi berkurang atau tidak responsif terhadap permintaan yang meningkat

DAMPAK INFLASI Mendorong terjadinya redistribusi pendapatan Penurunan efisiensi ekonomi Perubahan dalam output dan kesempatan kerja Lingkungan yang tidak stabil

PENGANGGURAN Pengangguran adalah orang yang termasuk usia kerja(termasuk dalam angkatan kerja) dan sedang mencari kerja tetapi belum mendapat kerja. Orang yang masuk dalam usia kerja tetapi tidak secara aktif mencari kerja tidak termasuk pengangguran (ibu rumah tangga, dan yang sedang sekolah/kuliah).

PENDUDUK BUKAN USIA KERJA < 15 TH & >64 TH USIA KERJA/ANGKATAN KERJA 15 TH S/D 64 TH Bukan PENCARI KERJA (IBU RUMAH TANGGA, PELAJAR DAN MAHASISWA) PENCARI KERJA BEKERJA TIDAK BEKERJA (MENGANGGUR)

Di negara berkembang pengangguran bisa dikelompok-kan menjadi 3, yaitu : Pengangguran terselubung: Pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran musiman Setengah menganggur :tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari

Bila ditinjau dari sebab-sebabnya, pengangguran dapat digolongkan menjadi 8, yaitu: 1. Pengangguran Friksional (Transisional). Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda. Contoh: - Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara menganggur. - Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik 2. Pengangguran Struktural Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.

Next..... 3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan. 4. Pengangguran Musiman (Seasonal) Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.

Next... 5. Pengangguran Teknologi Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat - alat teknologi yang semakin modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi. 6. Pengangguran Politis Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya, penutupan Bank-bank bermasalah sehingga menimbulkan PHK.

Next... 7. Pengangguran Deflatoir Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran. 8. Pengangguran Voluntary / Voluntary Unemployent Pengangguran karena adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela tidak bekerja. Sebab mereka mungkin memperoleh penghasilan dari harta kekayaan mereka. Contoh : menyewakan rumah, kendaraan, menikmati bunga uang simpanan.

Sedangkan menurut Todaro penganggu-ran dapat dikelompokkan menjadi: Pengangguran terbuka Setengah pengangguran Mereka yang nampak aktif bekerja, tetapi kurang produktif Mereka yang tidak mampu bekerja secara penuh (penyandang cacat) Mereka yang mampu bekerja tetapi tidak memiliki peralatan

Data Pengangguran Per Agustus 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kabupaten/Kota Jumlah Pengangguran Bangka 12.053 Belitung 2.769 Babar 2.635 Bateng 4.430 Basel 1.083 Beltim 1.562 Pangkalpinang Total: 8.204 32.736

Thank’s