KULTUR (BUDAYA) Definisi: Kultur mengandung pola, eksplisit maupun implisit dari dan untuk perilaku yang dibutuhkan dan diwujudkan dalam simbol, menunjukkan hasil dalam kelompok manusia secara berbeda, termasuk benda-benda hasil ciptaan manusia, inti utama dari kultur terdiri dari ide tradisional (turun temurun dan terseleksi) dan terutama pada nilai yang menyertai.
KARAKTERISTIK KULTUR Mempelajari: Kultur diperlukan dan diwujudkan dalam belajar, observasi dan pengalaman. Saling berbagi: Individu dalam kelompok, keluarga dan masyarakat saling membagi kultur. Transgenerasi: Merupakan kumalatif dan melampaui generasi satu ke generasi lain. Persepsi pengasuh: Membentuk perilaku dan struktur bagaimana seseorang menilai dunia. Adaptasi: Kultur didasarkan pada kapasitas seseorang berubah atau beradaptasi.
Kultur Organisasi Kultur organisasi perusahaan yang berorientasi global akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kultur nasional dimana perusahaan itu beroperasi. Kultur organisasi perusahaan dapat berbeda dari satu negara ke negara lain. Kultur Organisasi, mengandung bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma, kekhasan dan pola perilaku. Menurut pakar perilaku, kultur ditujukan pada suatu organisasi yakni kepribadian seperti apa yang dipunyai oleh individu---tersembunyi, bahkan relatif seragam, yang memberikan arti, arah dan mobilisasi.
Kultur Organisasi Kultur dalam suatu organisasi membantu para pekerja memberikan tanggapan atas ketidakpastian yang tidak bisa dihindari dan keruwetan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kultur organisasi dengan istilah sederhana “Kepribadian” atau “Perasaan” Organisasi. Kultur mempengaruhi cara manusia bertindak di dalam organisasi. Bagaimana mereka bekerja, memandang pekerjaan mereka, bekerja bersama rekan kerja, dan memandang masa depan sebagian besar ditentukan oleh norma kultural.
KULTUR NASIONAL Kultur nasional, merupakan sekumpulan nilai-nilai, sikap, keyakinan dan norma-norma yang berbaur oleh mayoritas dari penduduk suatu negara. Kemudian menjadi sifat-sifat penting dalam hukum dan peraturan masyarakat tersebut, juga menjadi norma-norma yang secara umum diterima dalam sistem sosial negara.
KULTUR NASIONAL Orang dalam masyarakat kemudian belajar apa yang harus dipatuhi dan mana yang tidak, bagaimana mereka bergaul satu sama lain, dan bagaimana mereka menangani tanggung jawab, keberhasilan dan kegagalan. Kebanyakan mereka tidak sadar bagaimana sesungguhnya kultur mereka telah mempengaruhi nilai-nilai, sikap, kepercayaan dan norma-norma.
KULTUR NASIONAL Umumnya negara terdapat kultur nasional yang dominan. Walaupun demikian, meskipun negara yang homogen seperti Jepang juga mempunyai subkultur dengan karakteristik yang berbeda. Di Amerika Serikat, subkultur yang kuat terdapat diantara kelompok-kelompok seperti Amish di Pennsylvinia, Cajuns di Louisiana, imigran Rusia di Brighton Beach, New York, dan Pueblo Indians di Colorado. Kultur Nasional yang kuat banyak menciptakan konflik dengan subkultur yang mengacaukan masyarakat dan subkelompok.
TINJAUAN RISET LINTAS KULTURAL Banyak badan riset mencoba melakukan investigasi empiris mengenai variasi kultural dan dampaknya mengenai perilaku dan gaya manajemen. Riset meneruskan penelitian dimensi kultural yang sulit diukur keandalannya dan validitas dan sulit diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Studi yang ditampilkan terutama mempelajari isu lintas kultural.
Riset Hofstede Geert Hostede seorang peneliti Belanda memutuskan untuk mempelajari bagaimana kultur di beberapa negara bisa sama dan berbeda. Hasil survey Hofstede menemukan ada empat dimensi dengan perbedaan dan kesamaan kultur: pencegahan atas ketidakpastian, maskulin-feminin, individualisme dan kolektivisme, dan jarak kekuasaan.