Opini Publik (Cara Mempengaruhi Publik) Pertemuan Ke-4 Opini Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Fasilitator: Danang Trijayanto
Retorika Saat agar Publik tidak menggunakan daya tangkal, dan menggunakan daya serapnya. Sifat: Persuasif (positif atau negative), Rhetorica (Yunani) > Seni berbicara Unsur: Penggunaan suara, bahasa lisan pada saat pidato. Sebutan: Orator / retor Contoh tokoh: Demosthenes, Phillipus, Hitler, Rossevelt, Lenin, soekarno Awalanya face to face (dialogis) > One to many (massa) Aristoteles: Retorika deliberitif Retorika forensik Retorika demonstrative
Retorika Aristoteles (Retorika): Retorika deliberitif Mempengaruhi khalayak dalam keputusan kebijakan pemerintah Retorika forensic Berkaitan dg keputusan pengadilan Retorika demonstratif Mengembangkan wacana utk tujuan memuji atau sebaliknya Dan Nimmo (Pidato > negoisasi) 1. Impromptu 2. Memoriter 3. Manuskrip 4. ekstempore
Jenis Pidato 1. IMPROMTU Secara spontan tanpa persiapan, perasaan yang sesungguhnya dan memerlukan proses berpikir cepat. Kelemahan: bisa amburadul karena demam panggung. 2. MANUSKRIP Persiapan dengan naskah. Pidato oleh tokoh nasional dan laporan penelitian 3. MEMORITER Naskah dan penghafalan. Membutuhkan daya ingat yang kuat. 4. EKSTEMPORE Persiapan pada pokok bahasan yang menjadi garis besar sebagai pedoman. Qui assendit sine labore des condit sine homore
Agitasi Agitare: Bergerak. Membangkitkan rakyat kepada suatu gerakan (Blumer, 1969) Lisan dan tulisan Sebutan: Agitator Berkembang pd Negara dg system otoriter dan komunis Komunis: Agitasi adalah menyebarkan sedikit gagasan kepada banyak orang untuk melakukan aksi politik karena rasa ketidakadilan.
Propaganda Menyebarkan gagasan secara mendalam kepada sedikit orang (Lenin) Propagare: Menyemaikan tunas suatu tanaman. Sebutan: Propagandis Bentuknya: Diskusi atau ceramah di kelas Contohnya oleh Hitler dalam Perang Dunia II Dalam perkembangannya, propaganda dianggap sebagai persuasi negative dalam masyarakat di Negara demokrasi.
Tipe Propaganda L.W. Doob (1966) Propaganda Tersembunyi Propagandis Menyelubungi tujuan-tujuannya saat berbicara Propagandis Terang-terangan Menyampaikan tujuan politiknya saat berusaha mencari dukungan. Propaganda disengaja dan Propaganda tidak disengaja
Tipe Propaganda Jacques Ellul (1965) Propaganda Politik Dilakukan oleh pemerintah, partai, dengan pesan yang lebih berjangka pendek. Propaganda Sosiologis Berjangka panjang, pesan bernilaikan suatu cara hidup > mempengaruhi lembaga social dan ekonomi. Propaganda Vertikal One to many : Pidato (retorika) dan media Propaganda Horizontal Berlangsung di dalam kelompok (missal: dari pimpinan ke anggota)
Teknik Propaganda 1. Penjulukkan (name calling) Memberikan sebuah nama jelek kepada pihak lain 2. Iming-iming (Glittering generalities) Penggunaan kata yang muluk, dengan slogan 3. Transfer Melakukan identifikasi dengan lambing-lambing otoritas 4. Testimonial Pengulangan ucapan untuk promosi atau meremehkan 5. Merakyat (Plain foks) Menempatkan diri sebagai bagian dari rakyat 6. Menumpuk kartu (card stacking) Memilih pernyataan yang logis dan akurat 7. Grobak music (bandwagon) Mendorong khalayak secara bersama mencapai tujuan atau kemenangan
Public Relation Berkembang di AS pasca Perang dunia II Theodore Rosselvelt mendeklarasikan pemerintahan sebagai Square delas (Jujur dan terbuka) Hubungan harmonis antara pemerintah dengan masyarakat. Lingkup politik, ekonomi dan bisnis. Membentuk Citra positif. Menyebarkan press release, mengadakan jumpa pers.
Public Relation Charles S Steinberg (1958) Seni hubungan massa dalam mempengaruhi pendapat umum untuk menghasilkan sikap positif yang berguna bagi public Di Indonesia dikenal dengan sebutan Humas (Hubungan Masyarakat): 1. Masyarakat Internal (Internal public) Anggota/ lembaga itu sendiri 2. Masyarakat Esksternal (external public) Masyarakat yang tidak terikat dengan lembaga bersangkutan Suatu usaha untuk mengadakan hubungan secara interaksi dengan masyarakat dalam memberikan penerangan kepada public untuk memperoleh dukungan atau citra yang baik.
Peran Public Relation 1. Pembentukan citra baru 2. Mempertahankan citra yang telah terbangun 3. Memperbaiki citra yang terpuruk 4. Menguatkan citra dengan pesaing 5. Menguatkan/ mempertahankan citra saat di puncak. Mengemban tiga fungsi (Bertran R Canfield) 1. Megabdi pada kepentingan umum (it should server the public’s interest) 2. Memelihara komunikasi yang baik maintain a good communication) 3. Fokus pada moral dan tingkah laku yang baik (to stress a good morals and manners).
Kampanye Politik Oleh para politikus Memperoleh dukungan public, dilakukan oleh public karena melibatkan banyak orang Dilakukan menjelang pemilahan: anggota legislative, presiden, gubernur, bupati. Mengkobinasikan berbagai bentuk komunikasi untuk mempengaruhi opini public. Kegiatan formal dengan berbagai cara atau bentuk komunikasi yang dapat mempengaruhi dan membentuk opini yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok atau organisasi dalam waktu tertentu untuk tujuan perebutan suatu jabatan tertentu.
Sasaran kampanye politik Membangkitkan kesetiaan alami pengikut suatu partai Menggalang rakyat atau pemilih baru sebagai pendukung Meyakinkan rakyat dari pemilih lain bahwa keadaan mereka akan lebih baik jika berpindah kandidat. Jenis kampanye politik 1. Kampanye massa 2. Kampanye tatap muka
Manajemen kampanye politik? Konseptor Organisator Komunikator politik Kandidat
Terima Kasih