Akuntansi Pertambangan Umum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 14 AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH Berdasarkan PSAK NO. 108
Advertisements

Buletin Teknis sap NO. 11 TENTANG AKUNTANSI ASET TIDAK BERWUJUD
PSAK 33 – AKUNTANSI PERTAMBANGAN UMUM
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI PERTAMBANGAN
Buletin Teknis 11 Aset Tidak Berwujud
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
AKUNTANSI DANA PENSIUN
Aspek Hukum Minyak dan Gas Bumi
SPECIAL INDUSTRY REORTING. Pengakuan Pendapatan Dalam Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1 Modul 7 Pertemuan ke 7 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi
1 Modul 4 Pertemuan ke 4 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi
BAB 13 AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH (SEWA-MENYEWA) TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 4 AKUNTANSI DANA PENSIUN DOSEN :
MODUL VI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH 2 TUJUAN PEMBELAJARAN
1 AKUNTANSI INTERNASIONAL Modul 11 Pertemuan ke 12 Oleh :
MODUL 3 RESKINO TUJUAN AUDIT, PROGRAM AUDIT, dan KERTAS KERJA AUDIT
MODUL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
MODUL 4 PROSES PENYESUAIAN
MODUL 6 huruf ( h ) sebesar PENGENDALIAN BIAYA FISKAL
1 MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 7 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
BAB 12 AKUNTANSI MUSYARAKAH TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
AKUNTANSI INTERNASIONAL
MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 10 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
HUKUM PERTAMBANGAN MASRUDI MUCHTAR, S.H.,M.H..
Modul Pengantar Akuntansi 1 MODUL KE 3
Modul Pengantar Akuntansi I MODUL 4
PENENTUAN BASIS AKUNTANSI
AKUNTANSI INTERNASIONAL DOSEN: Afrizon, SE., Akt., M. Si
1 Modul 2 Pertemuan ke 2 DOSEN : DRS. SUHARMADI AK.MM, MSi
MODUL 2 Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
MANAJEMEN KEUANGAN KBK PENDANAAN AKTIVA LANCAR MODUL 5 DOSEN :
PERTEMUAN 11 LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN—AKTIVA TETAP
MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 5 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
By: Karnila Ali, B.Bus., M.P.A.
1 MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 8 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM AKUNTANSI SYARIAH
PENGHEMATAN PAJAK ATAS TRANSAKSI TERTENTU
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Persekutuan : Pembentukan, Operasi dan
AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI PERPAJAKAN PAJAK TANGGUHAN (PSAK 46) MODUL 14 Dr.Harnovinsah
AKUNTANSI PERPAJAKAN BIAYA & PENGELUARAN MODUL 5,6 Dr.Harnovinsah
1 MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 9 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
MODUL 9 LAPORAN KEUANGAN FISKAL
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
MANAJEMEN KEUANGAN BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN MODUL 2 DOSEN :
MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 12 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 3 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
LIKUIDASI KORPORASI/PERSEROAN
AKUNTANSI ISTISHNA‘ (Wulan Retnowati, SE., Ak. M.Akt)
AKUNTANSI ISTISHNA'.
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD
MODUL SEMINAR AKUNTANSI CASH FLOW MODUL 2 DOSEN :
AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI INTERNASIONAL
LIKUIDASI KORPORASI/PEERSEROAN
MODUL SEMINAR AKUNTANSI AKUNTANSI PERBANKAN MODUL 10 DOSEN :
MANAJEMEN KEUANGAN KBK PENDANAAN AKTIVA LANCAR MODUL 4 DOSEN :
1 AKUNTANSI INTERNASIONAL Modul 3 Pertemuan ke 3 DOSEN
Likuidasi Persekutuan
BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
AKUNTANSI ISTISHNA'.
LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
Persekutuan : Pembentukan, Operasi dan
Transcript presentasi:

Akuntansi Pertambangan Umum MODUL SEMINAR AKUNTANSI MODUL 6 DOSEN : DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 ‘12 Seminar Akuntansi Suharmadi, Drs.AK,MSi 1 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Akuntansi Pertambangan Umum d. Pemerintah Indonesia tidak memberikan konsesi penambangan karena menurut peraturan perundangan yang berlaku, segala bahan galian yang berada dalam wilayah hukum Indonesia adalah kekayaan nasional Bangsa Indonesia yang dikuasai dan dipergunakan oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk dapat berusaha dalam industri pertambangan umum kepada badan usaha/perseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan umum. Dalam industri pertambangan umum terbuka kemungkinan kerja sama berdasarkan kontrak kerja (contract of work) dan kontrak kerja sama, baik dalam hal permodalan maupun operasi bersama. Sebagai akibat dari sifat dan karakteristik industri pertambangan umum, maka terdapat beberapa perlakuan akuntansi khusus untuk industri tersebut yang berbeda dengan industri lainnya terutama perlakuan akuntansi biaya eksplorasi, pengembangan dan konstruksi, produksi, dan pengelolaan lingkungan hidup. Ruang Lingkup Penerapan Pernyataan ini disusun berdasarkan sifat dan karakteristik usaha pertambangan umum di Indonesia dan berpedoman pada konsep dasar akuntansi keuangan yang ditampung dalam Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan perundangan yang berlaku. Seperti halnya Standar Akuntansi Keuangan, pernyataan ini wajib digunakan dalam penyajian laporan keuangan untuk pihak ekstern bagi setiap perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan umum termasuk kontraktor dalam rangka Kontrak Karya atau Kontrak Kerja Sama dibidang pertambangan umum. Dengan adanya pernyataan ini, maka baik penyusun maupun pemakai laporan keuangan wajib mengacu kepada standar akuntansi yang sama. Apabila perlakuan akuntansi bersifat umum, maka harus tetap mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan. Untuk dan dalam hubungannya dengan pernyataan ini, kegiatan operasi industri pertambangan umum dibagi dalam empat tahapan yaitu : a. Eksplorasi (termasuk evaluasi); b. Pengembangan dan Konstruksi; c. Produksi; dan d. Pengolahan. ‘12 Seminar Akuntansi Suharmadi, Drs.AK,MSi 3 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Akuntansi Pertambangan Umum a. Izin untuk melaksanakan eksplorasi di Area of Interest tersebut masih berlaku dan kegiatan eksplorasinya pada tanggal neraca belum selesai, serta kegiatan eksplorasi yang berarti (significant) dalam Area of Interest terkait masih terus berlangsung, sehingga pada tahap ini belum dapat ditentukan apakah eksplorasi tersebut akan dapat menghasilkan Cadangan Terbukti. b. Izin untuk melaksanakan kegiatan pertambangan di Area of Interest tersebut masih berlaku dan dapat dibuktikan bahwa biaya eksplorasi yang terjadi diharapkan dapat diperoleh (recovered) kembali dari hasil produksi Cadangan Terbukti yang bersangkutan atau dari hasil yang akan diperoleh bilamana hak penambangannya dipindahtangankan /dialihkan kepada pihak lain. Biaya penyusutan aktiva tetap yang mendukung kegiatan eksplorasi dialokasikan sebagai bagian biaya eksplorasi. Apabila suatu penyelidikan umum tidak dikaitkan secara khusus pada program eksplorasi tertentu, maka biaya yang dikeluarkan untuk penyelidikan umum tersebut dibebankan pada periode berjalan. Biaya bunga yang terjadi karena pendanaan kegiatan eksplorasi ditangguhkan (selama biaya eksplorasinya dapat ditangguhkan) dengan mengacu kepada pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 26 tentang Akuntansi Bunga untuk Periode Konstuksi. Biaya umum dan administrasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan eksplorasi ikut ditangguhkan sebagai bagian dari Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan. Pendapatan lain-lain yang diperoleh sehubungan dengan kegiatan eksplorasi dikurangkan dari Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan. Amortisasi Biaya Eksplorasi yang ditangguhkan lihat paragraf 31 (e). Nilai Tunai Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan harus ditaksir dan dilaporkan sebagaimana diatur pada parangraf 50. Penyajian Laporan Keuangan Jumlah biaya eksplorasi yang dibebankan pada periode berjalan (diluar biaya amortisasi atas Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan) disajikan secara tersendiri dalam laporan laba rugi sebagai Beban Eksplorasi. Biaya yang ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi disajikan sebagai Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan. ‘12 Seminar Akuntansi Suharmadi, Drs.AK,MSi 5 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id