Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 5 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
MANAJEMEN SENIOR DAN DEWAN KOMISARIS Pada umumnya orang memandang kehidupan eksekutif bisnis sepenuhnya menarik, kekuasaan, gengsi, kemewahan, perjalanan, gaji tinggi, dan jaminan kehidupan yang baik. Mereka tidak melihat hal-hal lain seperti tanggung jawab yang berat, jadwal yangt padat, dampak pekerjaan terhadap keluarga, perasaan tidak tenang dan tidak nyaman, takut, marah, kesehatan menurun, dan resiko terkena penyakit jantung, dll. Manajemen adalah suatu permainan yang keras dan sulit dipahami, di mana seseorang pemenang akan dapat menyelesaikan permainan, dan seorang pecundang akan terlempar.
Eksekutif Kepala Pada umumnya orang beranggapan bahwa seorang eksekutif kepala dihabiskan guna membuat berbagai keputusan yang kompleks dan mengeluarkan berbagai perintah yang tepat kepada stafnya. Karena dipandang berfungsi menjalankan perusahaan, muncul anggapan bahwa yang menjadi prioritasnya adalah hal-hal yang bersifat operasional. Audit Internal perlu memahami eksekutif kepala dan segenap eksekutif senior lainnya secara realistis apabila akan menjalankan tugasnya. Dan auditor memandang eksekutif kepala sebagai koordinator dengan mengatur orang-orang yang menjalankan perusahaan atau yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Dengan demikian auditor perlu menyadari pentingnya kehati-hatian dalam mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan realitas eksekutif kepala.
Kepemimpinan Hukum pertama dalam manajemen adalah manajemen harus memiliki kewenangan. Hal ini dikarenakan agar ia melaksanakan tugasnya dan dianggap bertanggungjawab. Dalam hal ini sifat kepemimpinan sangat diperlukan, dimana sikap dan perbuatannya secara otomatis dapat melakukan tindakan yang tepat dalam berbagai macam situasi yang dihadapi, yang kadangkala hambatan yang dihadapi bukan hanya hal teknis, tetapi persoalan sosial yang lebih dominan. Pengawas internal harus memahami hal ini sepenuhnya karena ini akan menjadi konsep dasar bagi gaya pengawasan internal yang baik yang akan diterapkan.
Dewan Komisaris Dewan komisaris perusahaan adalah suatu komite kusus dalam perusahaan yang bertanggung jawab untuk meneliti segala hal yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, pengaturan, dan pengelolaan perusahaan pada umumnya. Fungsi utamanya adalah merekomendasikan pertemuan dengan akuntan, meninjau kebijakan akuntansi dan laporan keuangan, meneliti baik tidaknya pengendalian internal, dan memonitor kebijakan dan prosedur perusahaan agar tidak melanggar hukum dan etika bisnis. Dan dewan komisaris tidak dibentuk untuk menyelesaikan persoalan, sehingga audit internal harus menyadari dari awal, dan lebih terfokus pada pihak manajemen yang bertanggung jawab menyelesaikan semua temuan yang ada.
Akuntan Independen Akuntan publik dan akuntan intern tidak dapat diperbandingkan, apalagi dicari mana yang lebih baik, karena diatara keduanya sangat berbeda baik tugas maupun lingkup kerjanya. Sebagian besar kantor akuntan publik secara terbuka mengakui bahwa mereka lebih tenang apabila mendapat dukungan dari fungsi pengawasan internal yang baik, karena dapat mengurangi resiko yang dihadapi akuntan publik. Dari hal ini maka dapat dikatakan bahwa akuntan publik dan akuntan intenal dapat terlibat dalam hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Meskipun dalam beberapa hal atau kasus diantara keduanya masih sering diwarnai kecurigaan dan pertentangan.
Beberapa Alasan Pertentangan * Kualifikasi Staf Pengawas Internal; Akuntan publik beberapa waktu lalu sering mempertanyakan kualitas pengawas internal berkaitan dengan kualifikasinya. Hal ini karena sebagian perusahaan memberikan sebagian pekerjaan akuntan publik pada pengawas intern, untuk meminimkan biaya. * Persaingan Memperebutkan Pekerjaan; Tidak dipungkiri bahwa sebagian pekerjaan akuntan publik diserahkan kepada pengawas internal untuk mengurangi biaya, sehingga akuntan publik merasa lingkup pekerjaannya berkurang.
Beberapa Alasan Pertentangan (lanjutan) * Persaingan Memperebutkan Status; Suatu permasalahan yang sampai sekarang belum terpecahkan adalah berkaitan dengan status. Selain itu, ada pula masalah lain yang berkaitan dengan ststus, yaitu setiap pihak takut mendapat penilaian yang bersifat merugikan dari pihak lainnya, yang akan mempengaruhi sikap manajemen dan dewan komisaris. Ini yang menyebabkan akuntan publik enggan bekerja sama dengan pengawas internal, yang beranggapan baik langsung maupun tidak langsung, menganggap bahwa pengawas internal adalah kepanjangan tangan dari dewan komisaris dan manajemen dari perusahaan kliennya.
Beberapa Alasan Pertentangan (lanjutan) * Peninjauan terhadap Pengendalian Internal; Lingkup pengawasan internal lebih luas dari pada akuntan publik. Karenanya,pengawas internal kemudian memahami bahwa pengendalian akuntansi hanyalah suatu bagian dari keseluruhan sistem pengendalian internal. Selain itu pengawas internalpun tidak terikat oleh kriteria materialitas sama seperti yang diterapkan bagi akuntan publik. * Tidak Menekuni Bidang yang Sama Kini tibalah saatnya bagi kita memahami bahwa pengawas internal dan akuntan publik untuk saling menerima pihak lain sebagai suatu profesi berbeda yang masing-masing memiliki misi,peran dan lingkupnya sendiri.
PENINJAUAN KEPASTIAN KUALITAS Saran yang dapat diberikan bagi peninjau kualitas fungsi pengawas intern adalah sebagai berikut: Peninjauan terhadap fungsi internal audit selalu dilakukan Peninjauan harus dilakukan terhadap seluruh fungsi audit, bukan hanya aspek finansial saja. Jangan hanya menggunakan kerangka kerja IIA, tetapi pertimbangkan pula berbagai perintah yang berkaitan dengan fungsi audit tertentu dari manajemen atau dewan komisaris. Suasana pengendalian diperusahaan perlu dievaluasi, sehingga tantangan yang dihadapi audit internal dapat diketahui.
5. Sikap positif dari pihak manajemen dan dewan komisaris merupakan cerminan positif terhadap audit secara keseluruhan, sehingga perlu ditanyakan kepada mereka tentang anggaran rumah tangga yang berlaku bagi internal audit dan sejauh mana mereka mendukungnya. Perlunya persetujuan dari pihak manajemen tentang validitas kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat audit internal Satu-satunya hasil dari peninjauan kualitas fungsi pengawasan internal yang paling penting adalah memeriksa kewajaran dan keakuratannya dengan menguji menggunakan teknik pengujian sampel dan evaluasi kontribusi internal audit secara keseluruhan terhadap perusahaan.
8. Jangan hanya meyusun satu bentuk laporan karena tidak akan ada satu laporan tunggal pun yang dapat memberikan hasil seperti yang seharusnya diberikan. Paling tidak ada tiga bentuk laporan; laporan yang rinci ditujukan pada internal audit, laporan ringkas ditujukan pada manajemen senior dan komisaris, dan laporan lisan kepada manajemen senior dan dewan komisaris. 9. Apabila ada suatu hal yang baik yang akan dicapai, para anggota manajemen kunci perlu mendapat laporan lisan agar memperbaiki interaksi antara fungsi audit dan auditee pada waktu mendatang.