RAGAM BAHASA
Apa itu ragam bahasa? Variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta media pembicaraan.
Jenis-Jenis Ragam Bahasa Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas: 1) Ragam lisan 2) Ragam tulis
Ragam Bahasa Lisan Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
Ragam Bahasa Tulis Ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata. Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu. Ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
RAGAM BAKU Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.
Ragam bahasa menurut hubungan pembicara (akrab/tidaknya pembicara) Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam Fungsional Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. 1. Ragam Keilmuan/Teknologi 2. Ragam Kedokteran 3. Ragam Keagamaan
Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi ilmiah
Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah Cendekia Lugas dan Jelas Ringkas dan Padat Formal dan Objektif Konsisten Bertolak dari gagasan
Cendekia Kemampuan mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat—penyusunan kalimat teliti Contoh: Penulisan opini di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat mendapat honor Rp450.000,00.
Lugas dan Jelas Setiap gagasan disampaikan secara langsung, sehingga makna yang ditimbulkan oleh pengungkapan itu adalah makna lugas. contoh: Para pendidik yang kadangkala atau sering terkena getahnya oleh ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak ringan. Para pendidik yang kadang-kadang atau sering terkena akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang berat
Ringkas dan Padat Ringkas = tidak ada yang mubazir = hemat penggunaan bahasa Padat = gagasan memadai tanpa pemborosan Contoh : Nilai etis tersebut menjadi pedoman bagi setiap warga negara Indonesia. Nilai etis sebagaimana tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara Indonesia.
Formal dan Objektif Kosakata bernada formal: membaca bukan mbaca menulis bukan nulis tertabrak bukan ketabrak berkata bukan bilang Objektif – tidak berlebihan contoh: Contoh-contoh itu telah memberikan bukti (alangkah) besarnya peranan orangtua dalam pembentukan kepribadian anak
Konsisten Unsur bacaan, ejaan, tanda baca digunakan secara konsisten. contoh : Apabila pada awal uraian kata ‘Surat Kabar Harian’ ditulis dengan singkatan SKH, maka pada uraian selanjutnya harus ditulis SKH.
Bertolak dari gagasan Pada bahasa ilmiah dianjurkan penggunaan kalimat pasif, sebagai upaya penonjolan gagasan/hal-hal yang diungkapkan. Penggunaan kalimat aktif penulis sebagai pelaku perlu dihindari. contoh: Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting. Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya dalam situasi santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, tempat arisan hendaknya menggunakan bahasa yang santai dan akrab.
Contoh bahasa Indonesia yang baik 1. Berapa nih, Bu, bayemnya? 2. Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa? Contoh di atas merupakan bahasa yang baik karena sesuai dengan situasi pemakaiannya, tetapi tidak benar jika dilihat dari struktur gramatikalnya.
BAHASA INDONESIA YANG BENAR Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kuda makan rumput. Kalimat ini benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur, yaitu ada subjek (kuda), ada predikat (makan), dan ada objek (rumput). Dari segi makna, kalimat ini dapat diterima secara logis.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH