SPONDYLOLISTHESIS.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK
Advertisements

BLOK SISTEM NEUROMUSKULOSKELETAL
Penyakit Parkinson.
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
HIPERTIROID Ana Fitriani ANA FITRIANI ( )
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
Patologi Umum.
VARISELA (chickenpox)
Rematik (Arthritis).
Asuhan Keperawatan CONGENITAL HIPJOINT DISLOCATION
PERSALINA LETAK LINTANG
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
ANATOMI BIOMEKANIK THORACAL SPINE
Cidera Olahraga Pada Regio Lutut
SPERMATOCELE Kelompok 4A : 1. Erma Royani 2. Husnani 3. Lusy Agustin
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Distosia kelainan janin dan kelainan jalan lahir
Askeb IV SILVIA PRADIPTA.
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TALASEMIA
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
KELOMPOK 2B E. Arinne Mariza Faizal Luthfi Ahyar Fitri Sri Wulandari
PROLAPSUS UTERI BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
Latar Belakang Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino,
Myoma Uteri Arruhul Amini Inten Nur Rasadina Nazarrudin Nur Rien Esty Toto Marzuki Welly Elvandari Wandri Okta Mahyudi Yogi Ersandi.
Oleh: IRMAYANTI SIRMAN
Oleh Sudaryanto, S.ST.Ft, M.Fis
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
JOURNAL READING Sheilla Ratnasari
Bagus Rulianto Vicky Febrian
Sindrom Guillain–Barré
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
PROLAPSUS DISKUS INTERVERTEBRALIS
PENANGANAN PENYAKIT CEREBRAL PALSY PADA ANAK DENGAN TERAPI
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Di susun oleh : Danang kurniawan
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
KOLESTEATOMA EKSTERNA
Carpal Tunnel Syndrome
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Glaukoma By Ronalda.
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
DISUSUN OLEH : Khusnul Dwinita PEMBIMBING : Dr. Haidar Nasution
ANATOMI Tubuh kita terdiri dari: 206 tulang 230 sendi
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
CLINICAL DECISION MAKING : PARKINSON
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
Prolapse Intervertebral Disc (PID)
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR “OSTEOPOROSIS”
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

SPONDYLOLISTHESIS

SPONDYLOLISTHESIS Definisi : spondylolisthesis” berasal dari bahasa yunani “. Spondylo à vertebra Listhesis à Pergeseran Spondilolisthesis : pergeseran vertebra kedepan terhadap segment yang lebih rendah,yang biasa terjadi pada lumbal vertebra ke 4 atau ke 5 akibat kelainan pada pars interartikularis

Spondylolisthesis menunjukkan suatu pergeseran kedepan satu korpus vertebra bila dibandingkan dengan vertebra yang terletak dibawahnya. Umumnya terjadi pada pertemuan lumbosacral (lumbosacral joints) dimana L5 bergeser (slip) diatas S1, akan tetapi hal tersebut dapat terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi. Spondylolisthesis pada cervical sangat jarang terjadi.

Defek pada tulang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak lanjut. Biasanya akibat stres fraktur yang terjadi akibat tekanan berlebihan pada arkus laminar vertebra. Tekanan yang berlebihan tersebut umumnya akibat posisi berdiri keatas atau aktivitas atletik yang menggunakan penyangga punggung (misalnya senam, sepakbola, dan lain sebagainya).

Etiologi : Bersifat multifaktorial Faktor predisposisinya antara lain gravitasi, tekanan rotasional dan stress fraktur / tekanan konsentrasi tinggi pada sumbu tubuh

Epidemiologi : Usia 5% pada umur 5-7 tahun dan meningkat sampai 6-7% pada umur 18 tahun Seks Pria>wanita perbandinagn 2:1 Suku bangsa Orang berkulit putih 6,4%, > orang yang berkulit hitam 2,8%.

Klasifikasi : Lima tipe utama spondylolisthesis (Wiltse et al, 1976): A. Tipe I ( Diplastik ) bersifat sekunder akibat kelainan kongenital pada permukaan sakral superior dan permukaan L5 inferior atau keduanya dengan pergeseran vertebra L5.

B. Tipe II ( Isthmic atau Spondilolitik ) pergeseren satu vertebra yang lesinya terletak pada bagian isthmus atau pars interartikularis. Tipe IIA Disebut juga lytic atau stress spondilolisthesis akibat mikro fraktiur rekuren yang disebabkan oleh hipereksetensi. Sering terjadi pada pria. Tipe IIB Terjadi akibat mikro-fraktur pada pars interartikularis pars interartikularis meregang dimana fraktur mengisinya dengan tulang baru. Tipe IIC Sangat jarang terjadi, dan disebabkan oleh fraktur akut pada bagian pars interartikularis. Diperlukan Pencitraan radioisotop diperlukan dalam menegakkan diagnosis kelainan ini.

C. Tipe III ( degeneratif ) Akibat degenerasi permukaan sendi lumbal C. Tipe III ( degeneratif ) Akibat degenerasi permukaan sendi lumbal. Perubahan pada permukaan sendi tersebut akan mengakibatkan pergeseran vertebra ke depan atau ke belakang. Tipe spondylolisthesis ini sering dijumpai pada orang tua. Tidak terdapatnya defek dan pergeseran vertebra tidak melebihi 30%.

D. Tipe IV (traumatik ) Berhubungan dengan fraktur akut pada elemen posterior (pedikel, lamina atau permukaan / facet) dibandingkan dengan fraktur pada bagian pars interartikularis E. Tipe V (patologik ) Terjadi karena kelemahan struktur tulang sekunder akibat proses penyakit seperti penyakit Pagets, Giant Cell Tumor, dan tumor atau penyakit tulang lainnya.

Patofisiologi Spondylolisthesis displastik sangat jarang, akan tetapi cenderung berkembang secara progresif, dan sering berhubungan dengan defisit neurologis berat. Sangat sulit diterapi karena bagian elemen posterior dan prosesus transversus cenderung berkembang kurang baik, meninggalkan area permukaan kecil untuk fusi pada bagian posterolateral.

Spondylolisthesis isthmic (juga disebut dengan spondylolisthesis spondilolitik) merupakan kondisi yang paling sering dijumpai dengan angka prevalensi 5-7%. Kebanyakan spondylolisthesis isthmik tidak bergejala, akan tetapi insidensi timbulnya gejala tidak diketahui. dengan mempelajari perkembangan pergeseran tulang vertebra pada usia pertengahan, mendapatkan banyak yang mengalami nyeri punggung, akan tetapi kebanyakan diantaranya tidak mengalami/tanpa spondylolisthesis isthmik.

Sistem grading Myerding (1932) Untuk menilai beratnya pergeseran didasarkan pada pengukuran jarak dari pinggir posterior dari korpus vertebra superior hingga pinggir posterior korpus vertebra inferior yang terletak berdekatan dengannya pada foto X ray lateral. Jarak tersebut kemudian dilaporkan sebagai panjang korpus vertebra superior total: - Grade 1 adalah 0-25% - Grade 2 adalah 26-50% - Grade 3 adalah 51-75% - Grade 4 adalah 76-100% - Grade 5 adalah lebih dari 100%

Manifestasi Klinis Terbatasnya pergerakan tulang belakang Kekakuan otot hamstring ( otot betis ) Tidak dapat mengfleksikan panggul dengan lutut yang berekstensi penuh. Hiperlordosis lumbal dan thorakolumbal Hiperkifosis lumbosacral junction Pemendekan badan jika terjadi pergeseran komplit (spondiloptosis). Kesulitan berjalan

Diagnosis Nyeri punggung pada regio yang terkena merupakan gejala khas Spasme otot dan kekakuan dalam pergerakan tulang belakang merupakan ciri spesifik Subluksasio bersifat ringan,Postur normal Subluksasi berat ,gangguan bentuk postur

Tata Laksana Terapi nonsurgical tirah baring. obat antiinflamasi untuk mengurangi edema. analgesik untuk mengontrol nyeri. therapy physical serta olahraga untuk melatih kekuatan dan flexibilitas.

Terapi pembedahan (surgical) Indikasi pembedahan :  Klaudikasio neurogenik.  Pergeseran berat (high grade slip>50%)  Pergeseran tipe I dan Tipe II, dengan bukti adanya instabilitas, progresifitas listesis, dan kurang berespon dengan terapi konservatif.  Spondylolisthesis traumatik.  Spondylolisthesis iatrogenik.  Listesis tipe III (degeneratif) dengan instabilitas berat dan nyeri hebat.  Deformitas postural dan abnormalitas gaya berjalan (gait abnormality).

Prognosis ☻ Secara umum pasien dengan isthmic spondylolisthesis grade I dan II à prognosa cukup baik dengan terapi konservatif ☻ Isthmic spondylolisthesis grade III à lebih mempunyai prognosis bervariasi dan kadang-kadang disertai dengan nyeri yang persisten pada tulang belakang. Terapi pembedahan memberikan perbaikan pada gejala claudicatio dan radikular ☻ Terapi pembedahan dengan dekompresi memberikan hasil yang memuaskan untuk mengurangi gejala dari extremitas bagian bawah.